sp di beberapa tempat di kawasan ini. Lereng terumbu yang landai dengan sudut kemiringan sekitar 30
o
ditemukan beberapa karang batu dengan bentuk pertumbuhan masif seperti Porites lutea, Favia, dan Acropora. Sedang bentuk
pertumbuhan karang tabulate lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan karang batu jenis lainnya.
4.5 Kondisi Hidro-Oceanografi 4.5.1 Klimatologi
Iklim di kawasan Kelurahan Pulau Abang secara umum tidak berbeda dengan iklim di Kota Batam yang beriklim tropis. Pada tahun 2004 temperatur
rata-rata terendah 29.64 C dan rata-rata tertinggi 30.20
C, dengan rata-rata temperatur 29.82
C dan tingkat kelembaban udara sekitar 87 LIPI 2004. Di kawasan ini dalam satu tahun terdapat 2 musim, yaitu musim hujan
dan kemarau. Musim hujan berlansung pada bulan Desember, dengan curah hujan tertinggi, sedangkan bulan Mei merupakan curah hujannya paling rendah.
Disamping itu kawasan Kelurahan Pulau Abang dipengaruhi oleh 4 musim angin, yaitu angin utara, angin timur, angin selatan, dan angin barat. Musim angin utara
berlangsung dari bulan Desember sampai Februari, musim angin timur berhembus dari bulan Maret sampai Mei. Sedangkan musim selatan dari Juni
sampai Agustus, dan musim barat dari bulan September sampai November. Namun demikian setiap tahunnya sering terjadi pergeseran waktu Coremap
2005b.
4.5.2 Arus Musiman
Arus musiman di sekitar perairan Kelurahan Pulau Abang, mengikuti pola arus di selat Malaka yang tergantung pada beda tinggi muka laut di bagian utara
yaitu laut Andanan, dan di bagian selatan yaitu laut Cina Selatan. Akibat muka laut di Samudera Pasifik yang selalu lebih tinggi dibandingkan dengan Samudera
Hindia, maka sepanjang tahun muka laut di China Selatan juga lebih tinggi dari Laut Andanan. Oleh sebab itu di perairan Batam, termasuk perairan Kelurahan
Pulau Abang secara umum terdapat arus yang mengalir ke arah barat laut sepanjang tahun. Pada bulan-bulan Nopember sampai dengan Maret, selama
musim moonson timur laut, sistem arus laut Andanan mengarah ke utara, sehingga sebagian besar massa air disini ditransportasikan ke utara. Sebaliknya
pada musim moonson barat daya, yaitu pada bulan April sampai dengan Oktober, sebagian besar arus di bagian barat laut Andanan mengarah ke timur
dan selatan, sehingga terjadi penumpukan massa di air laut Andanan. Dengan demikian tinggi muka laut di bagian utara selat Malaka meningkat, sehingga beda
tingginya terhadap muka laut China Selatan menjadi kecil, meskipun tinggi muka laut China Selatan tetap lebih tinggi Coremap 2005c. Kecepatan dan arah arus
musiman di perairan Kelurahan Pulau Abang dan sekitarnya dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Kecepatan dan arus musiman di perairan Kelurahan Pulau Abang Kec.Galang selama tahun 2005
No Bulan
Kecepatan Knot Arah angin
1 Januari
0.30 barat laut
2 Februari
0.62 barat laut
3 Maret
0.40 barat laut
4 April
0.56 barat laut
5 Mei
0.56 barat laut
6 Juni
0.46 barat laut
7 Juli
0.24 barat laut
8 Agustus
0.16 barat laut
9 September
0.42 barat laut
10 Oktober
0.24 barat laut
11 November
0.30 barat laut
12 Desember
0.82 barat laut
Sumber : Coremap 2005c
4.5.3 Arus Pasang Surut Perairan
Arus pasang surut merupakan gerakan horizontal massa air yang dihasilkan oleh adanya gerakan naik turunnya muka air laut akibat adanya
fenomena pasang surut laut. Arus di perairan Kota Batam sangat dipengaruhi oleh pasang surut dan musim. Dari kondisi geografis perairan Batam serta
kondisi pasang surutnya, arus pasang surut mengalir ke arah selatan pada saat air pasang dan mengalir ke arah utara saat air surut. Informasi dari Dinas
Hidrografi TNI AL menyebutkan bahwa arus pasang surut yang menuju kearah utara lebih kuat dari arus pasang surut yang menuju kearah selatan sehingga
melambatkan arus yang terjadi. Arus tetap perairan lebih kuat pada musim timur. Dimusim barat kuat arus tetap dapat mencapai 0.7 knot sekitar 35 cmdetik,
sedangkan pada musim timur hanya berkisar pada 0.3 knot sekitar 15 cmdetik LIPI 2004.
Di kawasan perairan Kelurahan Pulau Abang gelombang pasang yang terjadi bersifat hampir semidiurnal harian ganda murni dari laut Andanan yang
bergerak perlahan ke tenggara sepanjang selat, karena adanya penyempitan dan pendangkalan selat, amplitudo gelombang pasang membesar untuk kemudian
semakin ke selatan mengecil kembali dengan melebarnya selat. Sementara
gelombang pasang tunggal diurnal menjalar dari laut China Selatan ke barat laut, sehingga di bagian selatan selat pengaruh kelompok harian ganda lebih
besar, dan mengecil ke arah utara. Hal yang sama terjadi pada arus lautnya, karena dalam 24 jam terjadi dua kali pasang dan dua kali surut, maka
pembalikan arus ke utara dan selatan juga terjadi dua kali dalam sehari. Pembalikan arah arus semestinya terjadi pada saat pasang mati dan surut mati,
yaitu pada saat air laut mencapai titik tertinggi dan terendah. Pada saat itu maka kecepatan arus akan mencapai ketinggian minimumnya, bahkan mencapai nol.
Namun pada umumnya terjadi keterlambatan waktu antara saat muka air mencapai titik tertinggi atau terendah dengan kecepatan arus mencapai harga
minimum atau saat tidak ada arus Coramap 2005c. Perkiraan keadaan pasang surut arus tahunan perairan di daerah perairan Kelurahan Pulau Abang,
Kecamatan Galang dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Kecepatan dan arah arus pasang surut di perairan Kelurahan Pulau
Abang, Kecamatan Galang, Kota Batam tahun 2005 No
Bulan Arus Pasut Knot
Arus Tetap Knot 1
Januari 0.0-3.4
0.7 2
Februari 0.0-3.1
0.7 3
Maret 0.0-3.0
0.3 4
April 0.0-3.1
0.3 5
Mei 0.0-3.3
0.3 6
Juni 0.0-3.4
0.3 7
Juli 0.0-3.4
0.3 8
Agustus 0.0-3.2
0.3 9
September 0.0-3.0
0.3 10
Oktober 0.0-3.9
0.7 11
November 0.0-3.3
0.7 12
Desember 0.0-3.4
0.7 Sumber : Coremap 2005c
4.5.4 Gelombang
Gelombang merupakan energi utama pengangkutan sedimen kearah pantai lepas dalam bentuk arus balik rip current dan sejajar pantai dalam
bentuk arus sepanjang pantai long shore current yang pada umumnya berarah ke selatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi gelombang adalah kecepatan
arah angin bertiup dan panjang angin fetch length. Perairan daerah ini tergolong sebagai perairan dangkal, maka pengaruh angin yang relatif kecil saja
akan menimbulkan gelombang di permukaan laut LIPI 2004. Dalam periode angin utara terutama bulan Desember-Maret sering
mengalami gelombang yang cukup besar dengan rata-rata berkisar antara 0.56- 0.68 meter. Dalam periode musim angin selatan yaitu antara Juli-September
ketinggian gelombang mencapai 0.27-0.36 meter maksimum 2.24 meter dengan keadaan gelombang lebih kecil daripada musim angin utara Coremap
2005c. Ketinggian gelombang pada bulan-bulan tertentu dengan arah angin musim dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Ketinggian gelombang dan arah angin di perairan Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang, Kota Batam tahun 2005
No Bulan
Tinggi Rerata gelombang
m Tinggi max
gelombang m
Arah Angin
musim 1
Januari 0,68
3,87 Utara
2 Februari
0,68 3,05
Utara 3
Maret 0,45
2,97 Timur Laut
4 April
0,20 5,05
Timur Laut 5
Mei 0,20
2,24 Tenggara
6 Juni
0,20 1,82
Tenggara 7
Juli 0,27
2,24 Selatan
8 Agustus
0,36 2,24
Selatan 9
September 0,36
1,82 Selatan
10 Oktober
0,20 2,24
Barat 11
November 0,14
1,44 Barat
12 Desember
0,56 3,50
utara Sumber: Coremap 2005c
Dengan kondisi gelombang dan musim menurut arah angin yang berlangsung di kawasan Barelang, maka nelayan artisanal di kawasan ini
melakukan pola adaptasi ekologi dalam penggunakan teknologi alat tangkap fishing gears untuk kegiatan menangkap ikan dan udang Arsyad, 1998;
Pollnac, 1976. Pola adaptasi terhadap lingkungan perairan laut dilakukan melalui strategi penggunaan alat tangkap ikan dan udang oleh nelayan artisanal
dilakukan secara berganti-ganti pada bulan-bulan tertentu musim. Nelayan artisanal di daerah ini mengoperasikan berbagai jenis alat tangkap seperti:
pancing, bubu, jaring, kelong pantai, dan cedok yang dimilikinya.
4.6 Kondisi Penduduk 4.6.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian