Administrasi Analisis Kinerja Kredit Usaha Mikro Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Pati Jawa Tengah

57 Gambar 5.1 Sebaran sektor usaha mikro Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian, banyak hambatan yang dihadapi oleh usaha mikro selama ini. Namun, untuk menyederhanakan dalam penelitian, hanya dikelompokkan menjadi dua yaitu hambatan modal dan pemasaran. Beberapa resiko yang masuk dalam kategori hambatan modal seperti resiko yang melekat pada jenis usaha itu sendiri misalnya gagal panen, matinya ternak, maupun mesin rusak. Kelangkaan bahan baku maupun naiknya biaya produksi juga sering dialami oleh usaha mikro. Dari data yang dikumpulkan selama penelitian, hambatan lain yang dihadapi usaha mikro seperti barang usang, tidak laku, skala ekonomi yang rendah, maupun kurang pelanggan. Hambatan- hambatan tersebut, dimasukkan dalam kategori hambatan pemasaran. Berdasarkan data yang sudah dirangkum dalam tabel 5.4, maka hambatan terbesar yang dihadapi oleh usaha mikro non-KUR adalah hambatan pemasaran sekitar 63,28 persen. Sedangkan hambatan terbesar yang dihadapi oleh usaha mikro dengan KUR biasanya berkaitan dengan hambatan modal yaitu sebesar 65,81 persen. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa hambatan usaha mikro yang dihadapi adalah hambatan modal sekitar 50,3 persen dan sisanya adalah hambatan yang berkaitan dengan pemasaran sebesar 49,7 persen. Rata-rata kebutuhan modal kerja usaha mikro sekitar Rp 2,9 juta per minggu. Untuk usaha mikro yang meminjam KUR, kebutuhan modalnya menunjukkan jumlah yang lebih besar yaitu Rp 3,75 juta per minggu dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja usaha mikro non-KUR yaitu Rp 2,16 juta per minggu. Semakin tinggi perputaran modal kerja maka diharapkan semakin tinggi kemampuan usaha mikro untuk menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi pendapatan diharapkan kemampuan usaha mikro untuk menabung dan berinvestasi juga semakin tinggi. Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga, pasangan istrisuami biasanya juga bekerja. Rata-rata rumah tangga usaha mikro yang pasangannya juga bekerja sebanyak 53,93 persen. Ini berarti suami-istri 10 20 30 40 50 60 70 80 Traderetail Production Service Farming Fishing Agricultural Micro Business MB Sector Non-KUR KUR Total MB