Hipotesis Penelitian Kerangka Penelitian .1 Kerangka Konseptual Penelitian

seperti; 1 nearest neighbor matching NNM, 2 Radius matching, 3 Kernel matching , dan 4 stratification matching. Dalam penelitian ini hanya digunakan nearest neighbor without replacement, yang maksudnya adalah proses pencocokan masing masing kovariat hanya memiliki satu kali kesempatan. Metode NNM ini memilih skor terdekat dari covariat dari kelompok kontrol. Proses pencocokan dengan metode NNM ini baik untuk kecenderungan antara kelompok treatment dan kelompok kontrol yang serupa Backer dan Ichino 2002. Untuk Pemilihan metode pencocokan ini belum ditemukan literatur mana metode yang paling baik diantaranya. Ketiga, melihat overlap dan common support antara kelompok terpajan dengan kelompok tidak terpajan pada saat dibandingkan dengan melihat distribusi keduanya. Dalam tahap ini beberapa observasi dikeluarkan karena memiliki skor terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Bersamaan dengan itu uji keseimbangan the balancing test dilakukan untuk mengecek rata-rata dari PSM tersebut tidak terlalu berbeda antara kelompok treatment dengan kelompok kontrol. Setelah itu perbedaan dari variabel hasil dilakukan dengan melihat perbedaan rata-rata dari kelompok treatment dengan kontrol. Perbedaan inilah yang mencerminkan dampak dari treatment tersebut, yang dikenal dengan istilah average effect of treatment for the treated ATT. Keempat, mengukur kualitas pencocokan assessing match quality. Rosenbaum dan Rubin 1985 merekomendasikan dengan standardized bias SB dan t-test. Jika covariates X terdisitribusi acak pada kelompok terpajan dan tidak terpajan maka nilai pseudo-R 2 harusnya cukup rendah. Dalam model ekonometrika untuk melihat dampak ini, maka metode PSM dan average treatment effect on the treated ATT diterapkan untuk mengukur dampak pada variabel-variabel hasil yang merupakan pengembangan dari penelitian Dino dan Regasa 2014 seperti modal kerja, penjualan, keuntungan, tabungan, pendapatan sampingan, total pendapatan, pengeluaran untuk makanan, penyerapan tenaga kerja, kondisi tempat tinggal dan kondisi kepemilikan aset. Hipotesa yang dibangun adalah KUR memberikan dampak pada peningkatan modal kerja, penjualan, keuntungan, tabungan, pendapatan sampingan, total pendapatan, pengeluaran untuk makanan, penyerapan tenaga kerja, kondisi tempat tinggal dan kondisi kepemilikan aset. Dalam pemodelan, untuk mengukur dampak atas hasil pada kelompok usaha mikro yang mendapat KUR kelompok treatment dengan yang tidak dengan estimasi perbedaan menurut Rubin 1973 dalam Ghalib 2011 sebagai berikut: ∆ i = 5 Dimana ∆ i adalah dampak treatment pada individu i , dimana i = 1,2, …,N. dan merupakan potensi hasil dari usaha mikro partisipan dan usaha mikro non partisipan. Persamaan 5 tersebut menggunakan data cross section dan seharusnya menghitung perbedaan hasil antara sesudah dan sebelum treatment masing masing pelaku usaha mikro. Namun tidak mungkin dilakukan penghitungan langsung menggunakan cross section dan menghitung perbedaan antara sebelum dan sesudah treatment pada tiap pelaku usaha yang sama. Oleh karena itu persamaan 5 dimodifikasi dengan mengestimasi average treatment effects on the treated , ∆ TT, sebagai berikut; ∆ TT = E |D=1 = EY 1 |D=1 - EY |D=1 6