Pengaruh Subsidi Premi Pada Keseimbangan Pasar KUR
                                                                                23 kemudahan dalam akses dengan adanya kemitraan dan membentuk kelompok oleh
para calon nasabah. Banyak  penelitian  yang  menyimpulkan  bahwa  prosedur  dan  persyaratan
yang  tidak  berbelit,  waktu  untuk  mendapatkan  pinjaman  hingga  cair,  dan  biaya untuk mendapatkan pinjaman menjadikan pertimbangan orang untuk bisa akses ke
sumber  kredit  atau  pembiayaan.  Aplikasi  pinjaman  seharusnya  yang  sederhana dan  tidak  berbelit  belit  yang  tidak  merepotkan  baik  mengenai  waktu  dan  biaya.
Masyarakat  juga  terkadang  kurang  bisa  mengakses  informasi  tentang  bagaimana dan kredit apa yang ada yang bisa mereka gunakan. Ketika rumah tangga miskin
atau pun pelaku usaha mikro memiliki akses kredit, hasil penelitian dari nasabah Grameen  bank  menunjukkan  bahwa  mereka  memiliki  kemampuan  yang  tinggi
untuk  menggunakan  dana  tersebut  sehingga  mampu  memberikan  dampak  yang nyata  seperti  peningkatan  ekonomi  yang  signifikan.  Dengan  adanya  peningkatan
ekonomi yang bisa dirasakan, maka tingkat pengembalian kredit juga akan lancar. Dari penelitian nasabah  grameen tersebut  faktor  perempuan sebagai pelaku  yang
terlibat secara langsung juga menentukan tingkat pengembalian kredit.
Faktor-faktor  yang  mendorong  dalam  pengajuan  kredit  atau  akses  ke lembaga  keuangan  formal  bisa  ditentukan  oleh  pihak  rumah  tangga  ataupun  dari
penyalur  kreditnya.  Kadang  pengajuan  kredit  bisa  ditolak  oleh  bank  atau  kredit dibatasi credit rationed oleh pihak bank tapi bisa juga karena dari rumah tangga
usaha  mikro  sendiri  yang  tidak  mengajukan  kredit.  Menurut  Maldonado  2004, diantara  para  rumah  tangga  yang  mengajukan  kredit,  beberapa  memperoleh
pinjaman dan lainnya tidak. Bagi  yang ditolak berarti masuk sebagai pihak  yang dibatasi  credit  rationed  meskipun  tidak  diberitahu  alasannya.  Begitu  juga  bagi
yang  memperoleh  kredit  namun  dibawah  jumlah  yang  diajukan  juga  dianggap sebagai credit rationed. Bagi rumah tangga yang mengajukan kredit, memperoleh
pinjaman  sesuai  yang  diajukan  dikategorikan  sebagai  pihak  yang  tidak  dibatasi kredit  non-credit  rationed.  Sebaliknya  ada  juga  rumah  tangga  yang  memang
tidak mengajukan pinjaman yang berarti tidak dibatasi non rationed. Kelompok ini  dibagi  ke  dalam  4  kelompok,  yaitu  rumah  tangga  yang  tidak  memerlukan
pinjaman no need misalnya karena rendahnya kesempatan produktifitas. Kedua, risk  averse
,  yaitu  rumah  tangga  yang  takut  atau  enggan  terhadap  resiko  kredit. Ketiga,  rumah  tangga  yang  menganggap  bahwa  pinjaman  yang  tersedia  mahal
atau  high  cost,  seperti  tingginya  tingkat  suku  bunga,  jangka  waktu  pembayaran pendek maupun terlalu banyak persyaratan. Keempat, rumah tangga yang dibatasi
oleh  dirinya  sendiri  karena  apriori  dulu  dan  menganggap  dirinya  tidak  akan mendapat  pinjaman  sekalipun  mengajukan.  Tiga  kelompok  terakhir  tersebut
dikategorikan sebagai rumah tangga yang dibatasi kreditnya.
Helsen  dan  Chmelar  2014  mengatakan  bahwa  perusahaan-perusahaan mikro sadar akan kemampuan kapasitasnya untuk memperoleh pembiayaan, yang
akhirnya mereka banyak perusahaan-perusahaan mikro tidak mengajukan kredit. Ada  beberapa  orang  memang  tidak  mau  mengajukan  kredit  karena  tidak
membutuhkan kredit atau karena orang enggan terhadap resiko kredit risk averse. Penelitian yang dilakukan oleh Mel et al. 2011 menemukan bahwa kebanyakan
alasan  utama  orang  tidak  mengajukan  kredit  karena  tidak  memenuhi  kriteria.  25 persen  mengatakan  tidak  bisa  memenuhi  jaminan  baik  aset  atau  penjamin,  21
persen tidak mampu memenuhi kriteria lainnya. 21 persen mengatakan bunganya
terlalu  tinggi,  19  persen  tidak  suka  hutang  dan  13  persen  tidak  membutuhkan hutang. Hanya 1 persen yang mengatakan alasan lokasi bank yang jauh.
Klasifikasi  pembatasan  kredit  credit  rationing  menurut  Maldonado adalah sebagai berikut;
Gambar 2.6  Klasifikasi pembatasan kredit rumah tangga oleh Maldonado 2005
Dalam  penelitian  KUR  ini,  aksesibilitas  usaha  mikro  pada  kredit  mikro, didefinisikan sebagai kemampuan usaha mikro untuk mendapatkan pinjaman dari
bank  Li  et  al.  2011.  Penelitian  mengenai  akses  kredit  dan  determinannya  oleh rumah tangga telah banyak dilakukan Mohamed et al. 2009; Li et al. 2011; Quoc
2012. Faktor-faktor yang menentukan yang diulas biasanya faktor sosial ekonomi yang  mempengaruhi  rumah  tangga  untuk  akses  kredit.  Li  memasukkan  faktor
demografi  usia,  gender,  pendidikan,  ukuran  keluarga,  faktor  sosial-ekonomi aset,  pendapatan,  luas  tanah  pertanian  farmland  size,  rasio  ketergantungan
anggota  keluarga  family  dependent  ratio,  kepala  rumah  tangga  merangkap sebagai  tenaga  kerja  self-employment,  anggota  keluarga  bekerja  kantoran
official  worker,  pemilikan  saham  di  bank  bank  share  holder,  pemilikan tabungan  dan  faktor  lainnya  seperti  lokasi,  jarak,  sikap  kepala  rumah  tangga
terhadap  hutang  attitude  toward  debt,  dan  akses  ke  jenis  kredit  lain  credit alternative
.  Faktor  usia,  jenis  kelamin,  pendidikan  dan  ukuran  keluarga  juga
Did Apply
Yes No
Obtained loan? Why
Yes No
Full amount Did
not need
High cost: -Interest rate
-Collateral -Transaction
cost Fear  of
losing collateral
Subjective self-
selected out
Yes No
Non- quantity
rationed Cost
rationed Risk
rationed Self
rationed
Partially quantity
rationed Non- quantity
rationed Fully  quantity
rationed Non- quantity
rationed Fully  quantity
rationed
25 digunakan  Mohamed  2009  untuk  faktor  demografinya.  Faktor-faktor  lain  yang
digunakan  adalah  aktifitas  utama  dalam  pertanian,  laporan  keuangan,  luas  lahan, tingkat  integritas  pasar,  nilai  aset  produktif,  income  dan  peran  kepemimpinan.
Kausar
2013 dalam
penelitiannya menganalisis
faktor-faktor yang
mempengaruhi  permintaan  kredit  mikro  di  Pakistan,  pertama  adalah  variabel tingkat bunga, kedua keterbatasan akses dan tidak adanya informasi yang tersedia,
ketiga variabel biaya transaksi kemudian kondisi ekonomi, perbedaan gender dan kredibilitas  penyedia  kredit  begitu  juga  faktor  pemerintah.  Faktor  yang
menentukan  permintaan  kredit  juga  ditentukan  oleh  lokasi  atau  jarak  rumah  ke bank, yang biasanya untuk daerah yang terpencil Bakhshoodeh  Karami 2008.
                