Kondisi Geografs Analisis Kinerja Kredit Usaha Mikro Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Pati Jawa Tengah

Cote d‟Ivoire juga menjelaskan secara statistik bahwa pembiayaan mikro terbesar bukan sektor pertanian tetapi sektor perdagangan sekitar 30 persen. Gambar 5.1 menunjukkan sebaran jenis usaha mikro baik pinjam KUR maupun tidak. Tabel 5.6 Karakteristik sosial ekonomi RT usaha mikro di Kec. Dukuhseti Deskripsi Non-KUR N 1 =70 KUR N 2 =86 Total Responden N 3 =156 Jumlah n 1 dari N 1 Jumlah n 2 dari N 2 Sub-Total N 4 =n 1 +n 2 dari N 3 Jenis Usaha: Dagangretail 44 62,86 25 29,07 69 44,23 Produksi 12 17,14 17 19,77 29 18,59 Jasa 10 14,29 22 25,58 32 20,51 Peternakan 3 4,29 9 10,47 12 7,69 Perikanan 1 1,43 11 12,79 12 7,69 Pertanian 0 0,0 2 2,33 2 1,28 Hambatan usaha: Modal 30 42,86 63 73,26 93 59,62 Pemasaran 40 57,14 23 26,74 63 40,38 Rata-rata modal kerja Rpminggu 1.918.857 3.597.035 2.757.946 Kepemilikan rekening bank: Ya 19 27,14 53 61,63 72 46,15 Tidak 51 72,86 33 38,37 84 53,85 Pekerjaan sampingan Ya 18 25,71 19 22,09 37 23,72 Tidak 52 74,29 67 77,91 119 76,28 Pasangan kerja Ya 39 55,71 40 46,51 79 50,64 Tidak 31 44,29 46 53,49 77 49,36 Pinjaman selain KUR Ya 25 35,71 23 26,74 48 30,77 Tidak 45 64,29 63 73,26 108 69,23 Pada tabel 5.4 di atas rata-rata lokasi usaha atau rumah tangga usaha mikro berjarak 4,58 kilometer km dari pasar kecamatan. Lokasi usaha mikro yang meminjam KUR rata-rata memiliki jarak 4,27 km dari pasar kecamatan. Jarak ini lebih dekat dibandingkan dengan rata-rata lokasi usaha mikro non-KUR sekitar 4,83 km. Sedangkan rata-rata jarak lokasi usaha mikro dengan lokasi bank, baik yang meminjam KUR maupun non-KUR adalah 4,23 km. Berdasarkan data penelitian, sebagian besar produk dipasarkan di rumah atau di tempat usaha, keliling dan pasar termasuk tokowarungbengkel yang berada di luar rumah. Baik rumah tangga usaha mikro yang meminjam KUR maupun bukan KUR tempat produk dipasarkan di rumah hampir 80 persen. Terbanyak kedua, produk dipasarkan di pasartokowarungbengkel sekitar 15 persen, dan sisanya pelaku usaha mikro memasarkan produknya dengan cara keliling. 57 Gambar 5.1 Sebaran sektor usaha mikro Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian, banyak hambatan yang dihadapi oleh usaha mikro selama ini. Namun, untuk menyederhanakan dalam penelitian, hanya dikelompokkan menjadi dua yaitu hambatan modal dan pemasaran. Beberapa resiko yang masuk dalam kategori hambatan modal seperti resiko yang melekat pada jenis usaha itu sendiri misalnya gagal panen, matinya ternak, maupun mesin rusak. Kelangkaan bahan baku maupun naiknya biaya produksi juga sering dialami oleh usaha mikro. Dari data yang dikumpulkan selama penelitian, hambatan lain yang dihadapi usaha mikro seperti barang usang, tidak laku, skala ekonomi yang rendah, maupun kurang pelanggan. Hambatan- hambatan tersebut, dimasukkan dalam kategori hambatan pemasaran. Berdasarkan data yang sudah dirangkum dalam tabel 5.4, maka hambatan terbesar yang dihadapi oleh usaha mikro non-KUR adalah hambatan pemasaran sekitar 63,28 persen. Sedangkan hambatan terbesar yang dihadapi oleh usaha mikro dengan KUR biasanya berkaitan dengan hambatan modal yaitu sebesar 65,81 persen. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa hambatan usaha mikro yang dihadapi adalah hambatan modal sekitar 50,3 persen dan sisanya adalah hambatan yang berkaitan dengan pemasaran sebesar 49,7 persen. Rata-rata kebutuhan modal kerja usaha mikro sekitar Rp 2,9 juta per minggu. Untuk usaha mikro yang meminjam KUR, kebutuhan modalnya menunjukkan jumlah yang lebih besar yaitu Rp 3,75 juta per minggu dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja usaha mikro non-KUR yaitu Rp 2,16 juta per minggu. Semakin tinggi perputaran modal kerja maka diharapkan semakin tinggi kemampuan usaha mikro untuk menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi pendapatan diharapkan kemampuan usaha mikro untuk menabung dan berinvestasi juga semakin tinggi. Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga, pasangan istrisuami biasanya juga bekerja. Rata-rata rumah tangga usaha mikro yang pasangannya juga bekerja sebanyak 53,93 persen. Ini berarti suami-istri 10 20 30 40 50 60 70 80 Traderetail Production Service Farming Fishing Agricultural Micro Business MB Sector Non-KUR KUR Total MB