Kebaruan Penelitian Analisis Kinerja Kredit Usaha Mikro Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Pati Jawa Tengah

41 Nama Variabel Tipe Variabel Penjelasan Penjualan Kontinu Penjualan per minggu Rp Modal kerja Kontinu Modal kerja per minggu Rp Pengalihan pinjaman Biner Pengalihan penggunaan kredit, 1 = ya, 0 tidak Sumber pinjaman lain Biner Sumber pinjaman lain, 1 = ya, 0 hanya KUR Karakteristik pinjaman; Jaminan Jaminan_1 Biner 1 = tidak ada jaminan, 0 lainnya Jaminan_2 Biner 2 = BPKB motor, 0 lainnya Pembatasan kredit Biner Apakah pinjaman disetujui sesuai dengan yang diminta credit constrained, 1= disetujui semua, 0 lainnya Periode angsuran Kontinu Lamanya angsuran bulan

3.2.7 Propensity Score Matching atau Pencocokan Nilai-Kedekatan

Metode propensity score matching PSM Pencocokan nilai- kedekatan yaitu memadankan antara subyekanggota terpajan treatment Variable atau dalam kelompok partisipan dengan kondisi tidak terpajan control variable atau non partisipan dengan menggunakan nilai propensity scorenya atau probabilitas dari terpajan atau yang mendapat perlakuan atau keduanya dengan menggunakan karakteristik yang dapat diamati agar dapat melakukan analisis yang lebih baik terhadap hasil pencapaian. Metode PSM ini pertama kali dikenalkan oleh Rosenbaum dan Rubin 1983 dan dikembangkan oleh Heckman 1997. Alasan evaluasi dampak dengan menggunakan propensity score ini untuk mengurangi bias karena dalam penelitian observasi selalu memiliki masalah dalam penarikan kesimpulan karena adanya potensial confounding, sehingga kurang tepat jika dua kondisi tersebut dibandingkan meskipun sudah dilakukan adjustment melalui regresi karena masih ada potensi bias. Teknik analisis yang menggunakan propensity score dalam studi observasi dapat melakukan adjustment pada covariat pada dua kelompok dan dapat mengurangi bias lebih baik dibandingkan dengan teknik modeling pada analisis multivariate yang konvensional. Teknik analisis ini melakukan matching melalui nilai propensity dari subjek yang terpajan dan subjek tidak terpajan. Nilai propensity merupakan nilai probabilitas subyek jika tidak terpajan, yang ada kenyataan subyek adalah dalam keadaan terpajan kontra fakta. Prosedur atau langkah dalam PSM adalah pertama terkait dengan model yang akan digunakan untuk mengestimasi, dan variabel yang akan dimasukkan dalam model. Model yang digunakan untuk proses pencocokan skor PSM dengan regresi probit dengan variabel-variabel seperti terangkum dalam tabel 3.4 dibawah. Menurut Caliendo dan Kopeinig 2005 hasil dari regresi logistik dengan model probit hampir mirip. Dalam penelitian ini, model probit digunakan untuk memgestimasi probabilitas akses KUR. Model probit nya sebagai berikut; P Y i = 1 │X i = ᶲ β + β 1 X i1 + ...+ β p X ip = ∫ ฀ 4 Selanjutnya, memilih algoritma pemadanan matching. Dalam proses pencocokan antar covariat, beberapa teknik bisa dilakukan dalam tahapan ini