Sejarah Perusahaan Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen serta Implikasinya Terhadap Alternatif Strategi Pemasaran pada Restoran dbc & spageti di Kota Bogor

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Perusahaan

Restoran dbc spageti yang memanfaatkan rumah tua di Jalan Ceremai No. 22 Bogor, dimiliki oleh tiga serangkai pengelola restoran yang sukses di Bogor, yakni Baby Ahnan, Tintin Kuraesin dan Susi Gunadi merupakan usaha bersama yang bersifat kekeluargaan. Restoran dbc spageti yang berdiri pada tanggal 19 Agustus 2006, merupakan “saudara” dari Pia apple-pie, Macaroni Panggang dan MP Steak yang semuanya terdapat di seputaran kawasan Taman Kencana yang merupakan kawasan strategis. Keunggulan restoran ini adalah Death by Chocolate, makanan serupa kue cokelat yang disajikan dengan unik, berbentuk kuburan oval dengan nisan yang terbuat dari cokelat dan terdiri dari tiga lapisan dengan lelehan cokelat pada layer kedua. Prinsip kue Death by Chocolate adalah mengandung sedikit sekali tepung dan kaya sekali butiran cokelat. Pada awalnya Restoran dbc spageti hanya mengunggulkan kue Death by Chocolate, tetapi seiring dengan perkembangan usaha restoran ini menyajikan menu-menu spageti yang juga menjadi menu andalan. Restoran dbc spageti mempunyai konsep dan tampilan yang sangat unik, hal ini menyebabkan restoran mempunyai pelanggan yang tidak hanya berasal dari daerah Bogor saja, tetapi juga dari daerah sekitar Bogor seperti Cibubur, Depok, Jakarta, Bekasi dan Tanggerang. Ide mendirikan Restoran dbc spageti ini muncul karena pada saat itu di Bogor belum ada sebuah restoran yang menawarkan menu khusus cokelat dan spageti bakar dengan suasana yang unik dan nyaman serta rasa yang berkualitas. Ada keunikan tersendiri bila kita mau membeli Death by Chocolate ala dbc spageti ini. Proses pembelian tidak berlangsung seperti biasa, konsumen dipersilahkan berhubungan dengan dunia kematian melalui sebuah ruangan gelap yang hanya diterangi oleh nyala api. Ada sebuah batu nisan di dalamnya. Kemudian sesosok tubuh berjubah hitam dengan kerudung menutup mata menghampiri konsumen dan menyodorkan kue Death by Chocolate. Keunikan lainnya dapat kita temui setiap hari jumat, sabtu dan minggu pukul 20.00 WIB, dimana seluruh lampu dalam ruangan restoran akan dimatikan. Dalam kegelapan akan muncul tiga sosok tubuh dengan jubah hitam berjalan beriring-iring membawa api dan lonceng, diiringi oleh musik kematian. Ketiga sosok itu akan datang ke meja konsumen untuk menyalakan api lilin di meja konsumen dan mengucapkan terima kasih.

5.2 Atribut Restoran