62 benar telah dilakukan dengan baik.
Secara teknis optimasi penegasan SOP dapat dengan mudah diterapkan dalam industri kelapa sawit. Dengan penegasan SOP akan membuat pekerja melakukan
pekerjaannya sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam hal ekonomi, keuntungan sudah pasti akan diperoleh dengan kinerja yang baik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Untuk
keuntungan harus membutuhkan kajian lebih lanjut mengenai besarnya nilai yang bisa diperoleh. Secara lingkungan juga akan memberikan keuntungan dengan pengurangan kuantitas hasil samping
yang dihasilkan. Penerapan alternatif optimasi penegasan SOP diharapkan direkomendasikan tidak hanya di stasiun perebusan dan pengempaan seperti dalam kasus di atas, namun juga harus dilakukan
di seluruh aspek stasiun baik di pabrik pengolahan maupun di perkebunan.
6.2. Efisiensi Penggunaan Air
Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam industri kelapa sawit. Hampir seluruh tahapan proses pengolahan menggunakan air. Proses perebusan, pemurnian, pengutipan inti sawit,
pembersihan alat-alat proses, dan pembersihan area pabrik yang paling banyak menggunakan air. Pada umumnya industri kelapa sawit mendapatkan untuk kegiatan atau aktifitasnya dari air permukaan dan
air bawah tanah. Alternatif ini direkomendasi kepada industri kelapa sawit untuk diterapkan dengan melakukan penutupan kebocoran air dikhususkan di area proses pemurnian dan pabrik biji. Penutupan
kebocoran air dilakukan dengan pengelasan pada besi selang pipa yang bocor. Selain itu upaya penutupan kebocoran air bisa dilakukan dengan mengganti selang yang bocor baik itu selang berbahan
plastik maupun besi pipa. Pemeriksaan selang dan pipa seluruh stasiun olah dilakukan setiap hari sebelum memulai produksi. Kerjasama dari operator berupa kesadaran penggunaan air untuk
pencucian mesin-mesin dan area lokasi pabrik di sekitar stasiun pengempaan, pemurnian, dan pabrik biji juga sangat dibutuhkan. Alternatif ini akan menguntungkan pihak industri kelapa sawit baik secara
teknis, ekonomi, dan lingkungan. Dalam hal teknis, pelaksanaan alternatif ini mudah untuk dilaksanakan. Secara ekonomis akan mendapatkan penghematan sebesar Rp. 14.864.460tahun.
Pencemaran lingkungan berupa minimasi kuantitas air limbah juga berkurang.
6.3. Tata Cara Operasi Yang Baik
Tata cara operasi yang baik merupakan suatu cara melakukan pekerjaan dengan benar untuk mencapai efektifitas dan efisiensi yang optimal dalam suatu pekerjaan sesuai dengan standar yang berlaku.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa SOP memiliki hubungan yang sangat erat dengan tata cara operasi yang baik. SOP yang telah ada dan dibuat dengan sangat baik tapi kurang adanya
dukungan berupa kesadaran bagi unsur-unsur yang melaksanakan akan menjadi hal yang sia-sia, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu harus saling mendukung antara dua elemen ini. Tujuan dari
tata cara operasi yang baik yaitu untuk meningkatkan produktifitas kerja dan produk yang dihasilkan. Selain itu tujuan tata cara operasi yang baik menurut Niebel dan Freivalds 2003 dalam Yuliani
2006 yaitu meminimalkan waktu penyelesaian pekerjaan, menghemat sumber daya dan biaya, serta memaksimalkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Permasalahan tentang tata cara operasi sering menjadi kendala dalam industri kelapa sawit. Kurangnya kesadaran pekerja sebagai SDM Sumber daya Manusia dalam melaksanakan standar
operasional prosedur yang berlaku menyebabkan produksi menurun. Hal ini juga berlaku kepada pekerja dalam kasus penggunaan APD Alat Pelindung Diri ketika berada di dalam pabrik. Kesadaran
63 pekerja menurun kemungkinan disebabkan komitmen pekerja yang lemah. Alternatif yang
direkomendasikan kepada pihak industri kelapa sawit yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada pekerja terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dan pemahaman resiko di pabrik dan apa
yang harus dan tidak dilakukan sesuai SOP. Pemberian insentif fee lembur, THR, dan bonus kepada pekerja juga harus diperhatikan sebagai motivasi kerja. Sistem perekrutan tenaga kerja baru juga harus
dilakukan dengan baik. Pekerja yang baru harus benar-benar memahami tentang lingkup dimana mereka bekerja. Industri kelapa sawit pada umumnya telah menerapkan SOP dan tata cara operasi
yang baik. Namun tidak semua pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan. Secara teknis dan lingkungan tata cara operasi yang baik harus diterapkan dengan tegas agar produktifitas
meningkat dan minimasi pencemaran yang mungkin terjadi menurun. Sehingga industri kelapa sawit secara tidak langsung juga mendapatkan keuntungan finansial.
6.4. Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Sebagai Energi Alternatif Biogas