Panen Persiapan, Pelaksanaan, Dan Pengangkutan Panen

26 Sortasi panen dilakukan di TPH Tempat Penampungan Hasil dan juga dilakukan di loading ramp yang sifatnya hanya untuk “cross check”, memeriksa apakah sortasi di TPH dilakukan dengan benar atau tidak. Hasil sortasi tersebut dijadikan dasar penentuan mutu buah karena hanya dilakukan secara sampling serta hasil disampaikan ke afdeling agar mengetahui hasil sortasi TBS kebun yang masuk. Hasil seluruh sortasi TBS dari kebun dilaporkan ke Kepala Dinas Tanaman untuk laporan kepada Manajer Unit. Data mutu buah yang benar dapat digunakan sebagai dasar analisis masalah bila rendemen tidak memenuhi target adalah data sortasi yang dilakukan di TPH karena seluruh buah disortasi di TPH sebelum dikirim ke pabrik. Bila pelaksanaan sortasi di TPH tidak benar maka data hasil sortasi di loading ramp juga tidak benar. Pengawasan mutu panen dan kondisi lapangan dilakukan oleh P2B atau mandor panen, mandor I, asisten afdeling, dan Kepala Dinas Tanaman. Pihak Unit Usaha tidak mengawasi sortasi panen buah pembelian pihak ketiga di kebun tempat TBS tersebut dipanen, tapi hanya melakukan sortasi buah pembelian di loading ramp. Oleh karena itu sortasi buah pembelian dilakukan dengan sangat teliti di loading ramp. Penentuan rotasi panen dilakukan dengan mempertimbangkan hari Sabtu dipergunakan untuk perawatan pabrik. Panen diatur hanya pada hari Senin sampai Jum’at atau 5 hari panen dalam seminggu. Maka nilai rotasi panen yang diberlakukan adalah 57. Rotasi panen adalah jumlah hari panen dalam seminggu. Rotasi yang lebih dari 7 hari dapat terjadi saat buah dalam jumlah banyak panen puncak.

5.1.2. Panen Persiapan, Pelaksanaan, Dan Pengangkutan Panen

Satu regu panen terdiri dari 1 orang mandor panen, 1 orang PPH Petugas Pengumpulan Hasil dan 15-20 orang pemanen. Masing-masing pemanen harus membawa seorang pembantu untuk memungut brondolan dan mengangkut ke TPH. Semua stakeholder akan bertanggung jawab terhadap kinerjanya kepada asisten afdeling. Seorang pemanen tandan buah segar di kebun dilengkapi dengan peralatan. Berikut beberapa peralatan panen yang yang digunakan : a. Dodos alat yang menyerupai kapak yang diikatkan pada bambu pendek digunakan untuk memanen tanaman muda usia tanam 3-5 tahun. b. Egrek alat yang menyerupai gancu yang diikatkan pada bambu panjang untuk tanaman dewasa usia tanam 5 tahun. c. Sepeda yang dilengkapi dengan karung serta alas buah. d. Baku untuk memungut brondolan dan karung bekas pupuk untuk menampung brondolan di TPH. Pelaksanaan panen di kebun diawali dengan proses pemilih tandan yang sudah memenuhi kriteria matang panen. Pelepah dibawah tandan yang dipanen dipotong untuk tanaman dewasa sedangkan tanaman muda pelepah daun tidak dipotong. Pelepah dipotong menjadi 2 bagian dan disusun di gawangan tanah rata, sedangkan di areal bergelombang tidak dibagi dua dan disusun di sekitar tanaman sejajar dengan arah pasar panen yang berfungsi sebagai penahanan erosi. TBS disusun di TPH sedangkan brondolan dikutip bersih dan dimasukkan ke dalam karung untuk dibawa ke tempat pengumpulan brondolan. TBS disusun berbentuk 5 – 10 tandan per baris dan diberi nomor pemanen. Hindarkan brondolan tertumpuk di atas tanah langsung karena hal ini akan dapat menaikkan ALB brondolan tersebut. Pengangkutan TBS adalah kegiatan pengangkutan dari TPH ke PKS. Truk digunakan untuk mengambil buah dari TPH. Proses pengangkutan TBS ke pabrik harus selesai pada hari yang sama ketika TBS tersebut dipanen untuk menghindari kenaikan ALB. Semakin lama buah dibiarkan tidak langsung diproses maka ALB akan semakin tinggi dan mutu CPO yang dihasilkan akan rendah. Oleh karena itu setibanya di pabrik, truk pengangkut TBS langsung ditimbang, disortasi di stasiun penerimaan buah, dan langsung direbus di dalam ketel rebusan. 27

5.2. PROSES PRODUKSI PENGOLAHAN MINYAK DAN INTI SAWIT