Stasiun Kempa Stasiun Pemurnian

33

5.2.4. Stasiun Kempa

Brondolan sawit yang telah lepas dari tandan kemudian memasuki stasiun kempa. Stasiun kempa adalah tempat untuk proses pemisahan minyak dari serat dan biji kelapa sawit. Pada stasiun ini terdapat dua proses utama, yaitu proses digestion dan pressing. Fungsi digester adalah untuk melepaskan daging buah dari biji noten dan melumatkannya dengan cara menekan brondolan menggunakan pisau pengaduk yang berputar sambil dipanaskan yang digerakkan oleh elektromotor. Digester memiliki 6 tingkat pisau yang terdiri atas 5 tingkat pisau pengaduk dan 1 tingkat pisau lempar pada bagian bawah. Letak pisau-pisau ini dibuat bersilangan agar daya adukan cukup besar dan sempurna. Temperatur yang digunakan dalam proses pelumatan adalah 90-95 ˚C. Sistem kerja pada digester awalnya buah hasil penebahan akan diisi penuh sebanyak 75 , kemudian diputar selama 15 menit dan line press dibuka. Dalam silinder adukan buah sawit dilumat dengan pisau pengaduk yang berputar pada poros sehingga daging buah terlepas dari biji. Proses pengempaan selanjutnya adalah proses pemisahan minyak kasar crude oil dari massa adukan dengan cara mengempa pada tekanan 30-40 bar. Alat yang digunakan yaitu screw press. Alat ini terdiri dari 2 batang baja spiral dengan susunan horizontal dan berputar berlawanan arah. Putaran dari presser adalah 10-12 rpm. Minyak yang dihasilkan dari proses pengempaan kemudian masuk ke sand trap tank . Serabut dan biji hasil pengepresan diteruskan ke cake breaker conveyor untuk diolah di pabrik biji. Hasil dari stasiun pengempaan adalah minyak kotor hasil kempa yaitu sebesar 40,9 TBS olah. Neraca massa stasiun pengempaan dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Neraca massa stasiun pengempaan PKS Adolina, 2011

5.2.5. Stasiun Pemurnian

Minyak yang dihasilkan dari proses pengempaan kemudian masuk ke sand trap tank dan dibawa melalui oil gutter. Serabut serat dan biji ampas hasil pengempaan diteruskan ke CBC Cake Breaker Conveyor untuk diolah di pabrik biji. Sand trap tank berfungsi untuk memisahkan pasir dari cairan minyak kasar yang berasal dari screw press. Sistem kerja dari sand trap tank yaitu berdasarkan berat jenis. Minyak yang massa jenisnya lebih kecil akan berada di atas sedangkan pasir akan mengendap di bawah. Pasir akan dikeluarkan melalui blowdown. Minyak kemudian akan dialirkan ke dalam vibrating screen. Vibrating screen berfungsi untuk menyaring hasil dari sand trap tank berupa dari serabut-serabut yang lolos dari stasiun kempa yang dapat menggangu proses pemisahan minyak. Alat ini memiliki dua lapisan yaitu lapisan pertama yang berukuran 20 mesh dan lapisan kedua yang berukuran 40 mesh. Kotoran yang tidak bisa tersaring akan masuk ke dalam bottom fruit conveyor Pengempaan Minyak Kotor 40,9 76.902,06 Serat 14,0 26.323,44 Biji 13,0 24.443,20 Kehilangan 0,5 940,12 Thresser Bunch 68,4 128.608,83 34 untuk kembali diolah di dalam digester. Lumpur bercampur minyak yang tercecer di lantai dikutip secara manual oleh petugas dan dimasukkan ke dalam bak basin. Hasil dari vibrating screen akan dibawa ke COT Crude Oil Tank atau biasa disebut dengan bak RO untuk diendapkan. COT selain digunakan untuk menampung minyak dari vibrating screen juga digunakan untuk menurunkan NOS Non Oil Solid dan menambah panas. Pemanasan yang dilakukan pada COT dilakukan dengan menggunakan injeksi uap langsung serta steam coil sehingga mencapai suhu 90- 95 C. Minyak kemudian akan dipompa menuju CST Continious Settling Tank. CST berfungsi untuk memisahkan minyak, sludge, dan air secara gravitasi dengan menggunakan prinsip perbedaan berat jenis. Satu unit bagian CST terdapat 3 ruang dimana ruang pertama berguna untuk menampung minyak dari pompa minyak kasar dan penambahan panas untuk memanaskan minyak dengan suhu 90- 95 ˚C. Ruang kedua merupakan ruang pemisah antara minyak dan sludge. Minyak akan mengapung dan langsung dialirkan ke oil tank untuk dimurnikan oleh oil purifier sedangkan sludge yang berada pada bagian bawahnya dialirkan ke ruang ketiga untuk ditampung sementara sebelum dialirkan ke sludge tank . Sebelum dibawa ke dalam oil purifier, minyak hasil dari CST akan ditampung terlebih dahulu di dalam oil tank. Di dalam oil tank, minyak akan dipanaskan dengan menggunakan steam spiral yang dapat menghasilkan suhu 90-95 C sebelum dikeluarkan dan dibawa ke oil purifier. Oil purifier berfungsi untuk memisahkan minyak dengan gaya sentrifugal dan prinsip perbedaan berat jenis dimana minyak yang mempunyai berat jenis lebih kecil akan terdorong ke bagian poros sedangkan kotoran dan air yang berat jenisnya lebih besar akan terdorong ke arah dinding. Menurut Primo 2008, sistem kerja dari oil purifier biasanya dengan cara settling, centriguging, dan filtering. Proses pemurnian minyak ini dilakukan dengan cara memisahkan partikel kotoran dan air. Minyak hasil dari oil purifier akan ditarik masuk ke dalam vacuum dryer. Vacuum dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam minyak dengan cara penguapan hampa. Temperatur minyak di dalam unit ini sebesar 90-95 ˚C, hal ini dilakukan agar kadar air cepat menguap. Tekanan hampa udara yang ada pada alat ini adalah sebesar 0,8-1,0 kgcm 2 . Minyak yang telah bersih keluar dari vacuum dryer dan selanjutnya dipompakan ke tangki penyimpanan storage tank. Storage tank berfungsi menyimpan sementara minyak yang dihasilkan sebelum didistribusikan. Storage tank harus dibersihkan secara rutin, suhu dijaga pada 40-60 ˚C, dan kondisi steam coil harus diperiksa secara rutin karena kebocoran steam coil mengakibatkan kadar air CPO yang dihasilkan naik PKS Adolina, 2011. Tangki penyimpanan yang digunakan dilengkapi dengan pemanas pipa uap. PKS Unit Usaha Adolina memiliki tangki yang dilengkapi dengan 2 unit pompa minyak dengan kapasitas 30 dan 60 m 3 jam. Sludge yang dikeluarkan dari CST akan dimasukkan ke dalam sludge tank. Pada sludge tank sludge yang masih mengandung minyak akan dipanaskan kembali dengan suhu 90-95 C. Minyak yang terkandung didalamnya akan berada diatas, sedangkan sludge dan kotoran akan berada dibawah dan akan dikeluarkan melalui blowdown. Minyak hasil dari sludge tank akan dibawa ke brush cleaning strainer sedangkan kotoran akan dibawa ke bak fat fit. Brush cleaning strainer berfungsi untuk memisahkan atau menghilangkan serat-serat halus yang masih ada dalam cairan sludge. Brush cleaning strainer biasa lebih dikenal sebagai pembersih awal. Kotoran yang dihasilkan dari brush cleaning strainer akan langsung dikirim ke bak fat fit. Sedangkan minyak yang masih mengandung kotoran akan dialirkan ke sand cyclone. Sand cyclone digunakan untuk menangkap pasir yang terkandung dalam sludge sebelum ditampung di balancing tank dan dibawa ke sludge separator. Sludge separator berfungsi untuk menerima sludge dari sludge tank serta memisahkan lumpur dan kotoran pada minyak dengan gaya sentrifugal. Sludge separator dioperasikan dalam kondisi suhu 90- 35 95 ˚C. Kotoran dan lumpur yang tersaring langsung dikirim ke bak fat fit sedangkan minyak yang dihasilkan akan dibawa menuju ke CST untuk kembali diolah untuk mendapatkan rendemen CPO yang lebih baik lagi. Sebagian kecil minyak masih tetap terikut dalam sludge ke dalam bak basin dan dibawa ke bak fat fit. Dalam bak fat fit minyak akan dikutip dan dibawa kembali ke CST melalui pipa- pipa sedangkan kotoran dibawa ke deoiling pond. Pada deoling pond juga akan dilakukan pengutipan minyak untuk memperbaiki rendemen dan akan dikirim ke bak fat fit sedangkan kotoran akan dibawa ke pengolahan limbah anaerobik. Hasil dari stasiun pemurnian yaitu minyak sawit crude palm oil sebesar 23,2 dari TBS olah. Neraca massa stasiun pemurnian dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Neraca massa stasiun pemurnian PKS Adolina, 2011

5.2.6. Stasiun Pabrik Biji