STASIUN PENGEMPAAN a. Tumpahan minyak pada

50

5.4.4. STASIUN PENGEMPAAN a. Tumpahan minyak pada

digester. Buah yang telah dipipil atau dirontokkan thresser pada stasiun pengempaan akan dibawa fruit conveyor dan fruit elevator untuk dimasukkan ke dalam digester untuk diaduk dengan suhu 130 C. Pada proses pengempaan ini akan terjadi kehilangan minyak berupa ceceran minyak akibat tertumpah di lantai. Walaupun tumpahan ini tidak banyak namun tumpahan ini dapat mengotori pabrik. Kautsar 2006 menyebutkan bahwa hal ini disebabkan karena keadaan penuh yang mengakibatkan proses pelumatan keluar dari manhole yang merupakan lubang yang digunakan untuk mengetahui keadaan bagian dalam digester. Manhole berada pada bagian atas tank. Pada proses pengadukan ini akan diberi tambahan air untuk mempermudah pelumatan. Gesekan-gesekan yang timbul pada waktu pengadukan akan membuat dinding sel daging buah yang mengandung minyak terkoyak-koyak atau rusak, sehingga minyak bintik-bintik minyak akan keluar dengan sendirinya atau sekurang-kurangnya dapat dengan mudah sekali dikeluarkan dari ketel adukan. Jika minyak yang membebaskan diri dari dalam sel-sel nya selama pengadukan tidak dialirkan keluar dari dalam ketel pengaduk digester, maka berakibat menurunnya efek pengadukan dan air meluap melalui manhole. Desain pembuatan pintu manhole dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Desain pembuatan pintu penutup manhole Untuk mengoptimalkan proses pengadukan maka pisau di dalam digester harus dilakukan sesuai dengan batas pemakaian pisau digester. Hariyanto 2007 menyebutkan bahwa umur teknik pisau digester adalah 2000 jam. Maka jika PKS Unit Usaha Adolina berproduksi 304 hari dengan jam olah rata-rata 17 jam maka maksimal penggunaan pisau pengaduk adalah 4 bulan 19 hari harus diganti. Cemaran yang berupa minyak ini seperti telah disebutkan sebelumnya akan mengakibatkan lantai menjadi kotor dan licin. Menurut Kautsar 2006 hal ini bisa dilakukan dengan membuat pintu manhole yang akan menutupi bagian yang terbuka sehingga saat terjadi overflow tidak terdapat 51 ceceran dan dengan pembuatan pintu ini maka bagian dalam digester dapat juga diketahui kondisinya dengan membuka pintu manhole. Kejadian ini akan jarang terjadi namun perlu dilakukan tindakan pencegahan sebagai upaya produksi bersih dengan teknik good house-keeping pelaksanaan tata cara operasi yang baik berupa pengawasan bagian dalam digester. Begitu juga halnya dengan pipa-pipa aliran minyak digester yang menghubungkan stasiun pengempaan dengan sand trap tank di stasiun pemurnian juga bocor dan mengakibatkan minyak tumpah. Hal ini bisa dilakukan pencegahan dengan pengawasan terhadap pipa-pipa setiap pagi nya sebelum pabrik melakukan proses dan dilakukan pengelasan di hari selanjutnya. Apabila pipa tersebut tidak bisa diperbaiki maka dilakukan penggantian pipa. Analisis finansial tidak dilakukan karena tidak ada standar norma kehilangan minyak akibat kebocoran digester, dan harus melakukan analisis finansial yang lebih detail untuk mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh. Secara teknis hal ini harus dilakukan pencegahan dengan teknik good house-keeping untuk meningkatkan rendemen minyak yang akan dihasilkan.

5.4.5. STASIUN PEMURNIAN a. Ceceran Air Di Stasiun Pemurnian