Limbah Gas PENANGANAN LIMBAH YANG DITERAPKAN

39 Aplikasi lahan adalah upaya pemanfaatan hasil dari penanganan limbah secara biologis. Metode penanganan limbah secara biologis untuk land application cukup populer karena tergolong murah dalam operasi dan pemeliharaannya, tidak ada pembuangan ke badan air, tidak ada bau tidak sedap yang dapat mengganggu masyarakat, serta menyediakan air yang kaya unsur hara Cortland Official 2012. Hasil dari proses biologis adalah air reklamasi berkualitas tinggi high quality reclaimed water yang telah memenuhi Baku Mutu Lingkungan. Air tersebut baik untuk digunakan untuk aplikasi lahan perkebunan sawit sebagai pupuk organik. Limbah yang akan diaplikasikan ke lahan ini terlebih dahulu diambil contohnya untuk dianalisis. Analisis bertujuan untuk mengetahui apakah limbah sudah sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan atau belum. Limbah cair yang ada di final pond diresirkulasikan dengan cara menyemprotkan cairan menuju kolam anaerobik primer dan kolam anaerobik sekunder. Selain itu proses resirkulasinya juga dilakukan dengan membuat saluran pipa-pipa yang diarahkan ke kolam anaerobik primer. Hal ini bertujuan untuk menghancurkan sekam-sekam yang timbul pada kolam anaerobik primer, menurunkan suhu, dan menaikan pH. Volume kolam limbah yang dimiliki PKS Unit Usaha Adolina adalah sebesar 5.390 m 3 untuk tiap kolam sehingga total volume kolam limbah sebesar 21.560 m 3 . Kedalaman kolam limbah ini 3,5 m dengan volume limbah efektif yang terisi adalah 80 dari total volume kolam limbah atau sebesar 17.248 m 3 . Limbah yang dikeluarkan oleh PKS dari hasil pemurnian pada tahun 2011 sebesar 91.567,98 m 3 . Jika kapasitas satu kolam efektif 80 x 5.390 m 3 dapat menampung sebesar 4.312 m 3 dengan waktu retensi 15 hari. Maka untuk jumlah limbah tahun 2011 di kolam pertama untuk diolah 91.567,98 m 3 sebesar ± 22 kali atau mencapai waktu retensi 330 hari asumsi satu tahun adalah 365 hari. Limbah cair yang diolah di Unit Pengolahan Limbah PKS Unit Usaha Adolina ini dianalisis sekali dalam sebulan. Analisis dilakukan oleh UPT Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara dan Laboratorium Bagian Pengolahan Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV. Dari data analisis limbah cair maka limbah yang dihasilkan masih berada dibawah standar Baku Mutu Lingkungan. Denah pengolahan limbah dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada PKS Unit Usaha Adolina, limbah cair yang telah diolah di IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah diangkut dengan mobil tangki. Limbah cair yang diangkut per hari adalah ± 25 ton. Selain itu, limbah juga dialirkan melalui parit-parit yang berbentuk spiral menuju afdeling. Panjang parit- parit yang dimiliki PKS Unit Usaha Adolina adalah ± 30 km. Aplikasi lahan di pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit biasanya menggunakan teknik parit dan teknik traktor tangki. Pada teknik parit, parit yang diterapkan berliku-liku spiral. Teknik ini dilakukan dengan memompakan limbah ke tempat yang tinggi, lalu dialirkan ke bawah dengan kemiringan tertentu di dalam alur. Pada teknik traktor tangki, limbah cair diangkut dari IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah ke areal tanaman afdeling dengan menggunakan traktor yang menarik tangki.

5.3.3. Limbah Gas

Limbah gas dan partikel merupakan limbah yang dibuang ke udara. Limbah udara yang dihasilkan oleh PKS Unit Usaha Adolina berasal dari cerobong asap boiler dan cerobong asap mesin genset. Pengujian dilakukan oleh UPT Laboratorium Lingkungan BLH Sumatera Utara setiap enam bulan sekali. Pengujian limbah gas dilakukan pada kulitas udara emisi dan kualitas udara ambient. Pengujian udara emisi dilakukan pada sumber limbah gas tersebut yaitu cerobong asap boiler. Pengujian tidak dilakukan pada cerobong asap genset karena penggunaan genset tidak dilakukan secara terus menerus. Genset dinyalakan ketika listrik dari PLN mati. Parameter yang diuji adalah sulfur dioksida, nitrogen 40 dioksida, ammonia, hidrogen sulfida, hidrogen florida, gas klorin, hidrogen klorida, opasitas, dan partikulat. Hasil pemantauan pengukuran emisi gas buang disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil pemantauan pengukuran emisi gas buang tahun 2011 PKS Unit Usaha Adolina No Parameter Satuan Hasil Analisa Baku Mutu Metode Boiler 1 SO mgNm 2 78,8 800 Pararosanilin 2 NO mgNm 2 150 1000 Salztman 3 NH mgNm 3 0,15 2,0 Metyene blue 4 HF mgNm 3,16 0,02 Salicylate method 5 HCL mgNm 1,95 20 Lantanum Alzarin 6 Opasitas 20 35 Visual 7 Partikulat mgNm 150 350 Gravimetri 8 Getaran cms 0,21 40 Vibratometer Sumber : Hasil Pengujian BLH Sumut 2011 Hasil pengujian yang dilakukan UPT Laboratorium Lingkungan BLH Sumatera Utara menunjukkan bahwa emisi udara yang dikeluarkan oleh PKS Unit Usaha Adolina tahun 2011 masih berada di bawah Baku Mutu Lingkungan yang berlaku, hanya nilai HF yang melebihi baku mutu. Didapatkan nilai HF sebesar 3,16 mgNm sedangkan sesuai KepMenLH No.13MENLH31995 sebesar 0,02 mgNm. Hal ini dikarenakan panas yang dihasikan terlalu tinggi. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan menginstalasi sistem penetral scrubber kering yang berfungsi mengendalikan SOx dan gas yang bersifat asam Global Source, 2012. Oleh karena itu diperlukan APD seperti sarung tangan karet, pelindung mata, dan pakaian pelindung untuk keamanan pekerja. Selain emisi gas boiler juga dilakukan pengujian terhadap udara ambient. Hasil dari pengujian udara ambient pabrik kelapa sawit Unit Usaha Adolina disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil pengujian udara ambient PKS Unit Usaha Adolina No Parameter Hasil Analisa Satuan Baku Mutu Metode I II III 1 SO 38,90 2 44,10 45,20 ugNm 900 Pararosanilin 2 NO 8,06 2 32,20 54,10 ugNm 400 Salztman 3 H 2 0,002 S 0,003 0,005 ppm 0,02 Metyene Blue 4 NH 0,012 3 0,01 0,001 ppm 2 Salicylate methode 5 TSP 61,10 84 144,50 ugNm 230 Gravimentri 6 Kebisingan 54,90 59,40 1 70,60 2 dB 3 85 70 1 55 2 Sound Level Meter 3 Sumber : Hasil Pengujian BLH Sumut 2011 41 Pengujian udara ambient dilakukan pada tiga lokasi. Lokasi pertama yaitu ruang proses pengolahan kelapa sawit, lokasi kedua yaitu perkantoran administrasi PT Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Usaha Adolina, dan lokasi ketiga pengujian berada pada pemukiman penduduk. Parameter yang diuji adalah sulfur dioksida, nitrogen dioksida, hydrogen sulfide, amonia, TSP debu dan kebisingan. Untuk semua pengujian parameter, Instalasi udara ambient tidak melebihi Baku Mutu Lingkungan kecuali parameter kebisingan di lokasi pemukiman penduduk. Hasil pengujian kebisingan tahun terakhir didapatkan nilai kebisingan 70,60 dB sedangkan Baku Mutu No 48MENLH111996 sebesar 55 dB. Hal ini dikarenakan lokasi pemukiman penduduk merupakan Jalinsum Jalur Lintas Sumatera. Upaya yang dilakukan pabrik kelapa sawit Unit Usaha Adolina yaitu dengan menanami pohon-pohon sepanjang Jalinsum yang melintasi pabrik dan pemukiman karyawan.

5.3.4. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3