23 perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara berkesinambungan dan terpelihara.
Pengawasan, pengendalian, dan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dilakukan dengan cara meminimalisasi potensi bahaya dengan menjaga sistem pengawasan, perawatan kesiapan
lingkungan, dan tata cara pelaksanaan kerja karyawan, memakai atau mempergunakan APD Alat Pelindung Diri di lokasi kerja yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
dan memastikan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dipatuhi dan dilaksanakan sesuai kebijakan dan prosedur serta instruksi kerja yang telah ditetapkan. Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki beberapa hal penting yang harus diketahui oleh semua stakeholder yang ada di Unit Usaha Adolina diantaranya :
a. Pengelolaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja kepada tamu dilakukan oleh P2K3
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan kerja dan Manajer Unit sebagai ketuanya. b.
Sistem izin kerja. c.
Prosedur keadaan darurat yaitu jika lonceng darurat berbunyi maka seluruh pekerja harus keluar menuju titik evakuasi.
d. Semua stakeholder yang mengetahui adanya sumber bahaya harus melaporkan kepada P2K3.
e. Menyediakan kotak P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
f. Semua stakeholder maupun tamu yang memasuki areal kerja pabrik harus menggunakan APD.
g. Memasuki pembatas akses yaitu merupakan garis berwarna kuning yang berada di lantai
merupakan daerah terlarang bagi tamu terkecuali didampingi oleh pembimbing lapangan.
4.7. SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2008 DAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 14001-2004
Dalam upaya meningkatkan pengelolaan perusahaan menjadi lebih baik, maka manajemen PT Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Usaha Adolina memutuskan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Mutu dan Lingkungan secara terintegrasi. Tujuan dari Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008 adalah untuk menjamin produksi yang dihasilkan bermutu baik secara konsisten dan
memuaskan pelanggan. Audit dilakukan oleh pihak eksternal yang pertama tahun 2005 yaitu oleh PT TUV Nord Indonesia dan dilakuan re-sertifikasi setiap tahun. Sedangkan tujuan dari Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001-2004 adalah untuk memenuhi misi pengembangan usaha perkebunan dan industri hilir yang berwawasan lingkungan. Audit juga dilakukan oleh PT TUV Nord
Indonesia. Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan adalah sistem manajemen perusahaan yang dipakai sebagai acuan bagi semua aspek kegiatan dan diterapkan mulai dari kegiatan penerimaan
bahan baku, spare parts, proses pengolahan, penanganan limbah, kepuasan pelanggan, dan pengelolaan lingkungan.
4.8. RSPO
Roundtable on Sustainable Palm Oil
Roundtable on Sustainable Palm Oil adalah asosiasi yang dibentuk oleh tujuh sektor dalam industri
minyak sawit mulai dari perkebunan, produsen minyak sawit sampai kepada pendanaan dan LSM Lembaga Swadaya Masyarakat. Tujuannya adalah untuk mempromosikan pengembangan dan
penggunaan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan dengan kerjasama di antara mata-mata rantai penyedia produksi dan dialog terbuka dengan para pemangku kepentingan lainnya. Sebagai bukti
penerapan RSPO, dilakukan audit dan sertifikasi oleh pihak ketiga yang independen yang berperan sebagai lembaga sertifikasi. PT Perkebunan Nusantara IV Persero mendapatkan sertifikat RSPO
24 pada 30 Juni 2009. RSPO diakui secara Internasional karena mengatur hal yang berkaitan dengan
kelapa sawit untuk keberlanjutan dengan memperhatikan transparansi, kepatuhan kepada peraturan, produktifitas, lingkungan, karyawan, dan sosial. Selain itu juga dilihat dari baiknya pelaksanaan
program GAP Good Agriculture Practice, GMP Good Manufacture Practice, BMP Best Management Practice
, CSR Corporate Social Responbility, dan HCV High Conservation Value.
4.9. SISTEM PENGUPAHAN