Pengendalian Asam Lemak Bebas dengan Pengaturan Jadwal Panen dan Efisiensi Penggunaan Truk

65

6.6. Pengendalian Asam Lemak Bebas dengan Pengaturan Jadwal Panen dan Efisiensi Penggunaan Truk

Asam lemak bebas meningkat disebabkan karena beberapa hal diantaranya kerusakan mekanis dan adanya aktifitas enzim pada buah. Pembentukan ALB Asam Lemak Bebas pada minyak kelapa sawit dimulai dari buah di lapangan untuk diangkut hingga sampai penimbunan di loading ramp. ALB disebabkan karena proses pemanenan buah yang tidak tepat waktu dan terlalu lama buah menunggu di loading ramp untuk direbus. Jika kadar ALB tinggi berarti mutu minyak akan rendah dan sebaliknya. Jika dinding sel buah kelapa sawit pecah lukamemar maka enzim akan bersinggungan dengan minyak dan reaksi hidrolisis akan segera berlangsung dengan cepat. Akibatnya ALB akan meningkat. Industri kelapa sawit melakukan pengendalian asam lemak bebas dengan menonaktifkan enzim melalui perebusan di ketel rebusan. Namun jauh sebelum ini harus diperhatikan penanganan- penanganan sebelumnya. Alternatif ini direkomendasikan untuk diterapkan yaitu berupa upaya pengaturan jadwal panen dan efisiensi penggunaan truk. Upaya dilakukan mulai dari lapangan kebun sampai buah di dalam pabrik. Upaya di lapangan yang dilakukan yaitu dengan melakukan pemetikan buah pada waktu yang tepat. Hal ini disesuaikan dengan jumlah dan kapasitas truk yang akan membawa ke pabrik. Selain itu proses pengangkutan dan penurunan dari truk harus dilakukan dengan hati-hati untuk mengurangi buah memar atau rusak. Buah yang telah dipanen tidak diizinkan terlalu lama menunggu untuk segera diangkut ke pabrik agar diproses. Untuk di pabrik upaya yang dilakukan dengan pengawasan buah yang teliti dari operator pengawas di stasiun penerimaan buah loading ramp. Karena sampai saat ini belum ditemukan suatu alat atau teknologi automatis untuk menentukan tingkat kematangan buah, maka operator pengawasan di stasiun penerimaan buah harus bekerja secara optimal dan mempunyai komitmen yang tinggi. Pengaturan sistem penjadwalan pengangkutan TBS dari kebun ke pabrik merupakan salah satu cara untuk efisiensi biaya berupa penghematan penyewaan truk. Industri kelapa sawit pada umumnya melakukan penyewaan truk pengangkut dari pihak rekanan vendor. Sistem koordinasi yang baik antara pengangkutan dengan sistem waktu panen di kebun harus dilakukan. Hal ini untuk menghindari peningkatan ALB karena buah yang menunggu terlalu lama untuk diangkut karena sudah dipanen. Secara teknik rekomendasi pembuatan sistem penjadwalan panen dan efisiensi penggunaan truk bisa dilaksanakan dengan koordinasi pihak manajemen perusahaan untuk meningkatkan mutu TBS yang dihasilkan. Secara ekonomi atau keuntungan finansial perlu dilakukan kajian dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui keuntungan yang bisa didapatkan dari perbaikan asam lemak bebas dari rekomendasi yang telah dilakukan. Namun untuk penghematan penyewaan truk setelah dianalisis dari studi kasus pada industri kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton TBSjam dihasilkan penghematan sebesar Rp. 576.000.000tahun. Dalam hal lingkungan tidak memiliki pengaruh yang berarti, namun buah yang mentah ataupun yang terlalu matang panen akan di reject dari pabrik, dikembalikan ke kebun, dan akan tetap dimanfaatkan sebagai aplikasi lahan.

6.7. Pengutipan Minyak dengan Pembuatan Kolam Penampung Air Kondensat dan Kolam Penampung Minyak