BC Ratio _ The development direction of private forest as the supply of raw material for primary timber industry in East Java

138 PENGANTAR Dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah PS. PWL, Institut Pertanian Bogor IPB, maka saya : Nama : Irena Aldianoveri NRP : A156100294 Program Studi : Ilmu Perencanaan Wilayah mengajukan tugas akhir Tesis dengan judul : Arahan Pengembangan Hutan Rakyat Untuk Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu Di Jawa Timur Berkenaan dengan tugas akhir tersebut, saya menyusun kuisioner yang berkaitan dengan upaya menentukan pola kemitraan antara masyarakat petani dengan pengusaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan bahan baku industri kayu melalui pengembangan hutan rakyat. Untuk itu kami mohon kepada BapakIbu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuisioner ini dengan jawaban yang benar dan akurat agar data tersebut dapat diolahdianalisa, sehingga menghasilkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Atas perhatian dan bantuan BapakIbu serta kesediaan dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini, kami ucapkan terima kasih. Hormat Saya, Irena Aldianoveri 139

BAGIAN I PENDAHULUAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. No. Responden diisi petugas : ……………………...………………….. 2. Nama Responden : ……………………...………………….. 3. Nama InstansiLembaga : ……………………...………………….. 4. PekerjaanJabatan : ……………………...………………….. 5. AlamatNo. Telp : ……………………...…………………..

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Tujuan utama pengisian kuisioner berikut ini adalah untuk menentukan prioritas jenis pola kemitraan antara masyarakat petani dengan pihak industri dalam rangka pemenuhan kebutuhan industri kayu melalui pengembangan hutan rakyat di Provinsi Jawa Timur. Dari wawancara pendahuluan dan studi literatur diketahui ada beberapa bentuk pola kemitraan yang dapat diterapkan di Jawa Timur antara lain industri primer hasil hutan IPHHK memberikan bantuan bibit ke petani tanpa adanya kewajiban petani untuk menjual hasil panen ke IPHHK; IPHHK memberikan bibit, sarana produksi dan bimbingan teknis budidaya dengan perjanjian petani menjual seluruh produk ke IPHHK, bantuan kredit usaha dari IPHHK ke petani dan adanya pola inti plasma antara IPHHK dan petani. Untuk mengetahui prioritas jenis pola kemitraan yang diinginkan menurut persepsi para pemangku kepentingan maka disusun, dengan struktur hirarki berikut. Gambar 1. Struktur Hierarki Penentuan Prioritas Jenis Pola Kemitraan Bentuk Pola Kemitaan Antara Industri dan Masyarakat MODAL USAHA PEMASARAN BIMBINGAN TEKNIS POLA A POLA B POLA C POLA D