Kesesuaian Lahan Sengon Identifikasi kesesuaian Lahan untuk pengembangan hutan rakyat

Tabel 17 Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jabon di Jawa Timur No Kabupaten Sesuai Tidak Sesuai Jumlah Kesesuaian Berdasarkan Luas Wilayah Ha Ha Ha 1 BANGKALAN 34.580 126.884 161.464 21 2 BANYUWANGI 64.079 296.882 360.960 18 3 BLITAR 140.372 34.888 175.260 80 4 BOJONEGORO 185.524 45.600 231.125 80 5 BONDOWOSO 40.512 113.803 154.316 26 6 GRESIK 20.651 103.869 124.520 17 7 JEMBER 91.138 241.399 332.537 27 8 JOMBANG 105.132 6.936 112.069 94 9 KEDIRI 129.003 23.319 152.322 85 10 KOTA BATU 5.173 14.735 19.908 26 11 KOTA BLITAR 3.311 3.311 100 12 KOTA KEDIRI 6.681 6.681 100 13 KOTA MADIUN 3.391 3.391 100 14 KOTA MALANG 10.995 10.995 100 15 KOTA MOJOKERTO 29 1.997 2.025 1 16 KOTA PASURUAN 787 2.824 3.611 22 17 KOTA PROBOLINGGO 5.264 5.264 18 KOTA SURABAYA 1.916 30.935 32.851 6 19 LAMONGAN 76.910 97.945 174.855 44 20 LUMAJANG 55.382 124.358 179.740 31 21 MADIUN 98.862 12.931 111.793 88 22 MAGETAN 55.669 20.319 75.988 73 23 MALANG 245.503 101.653 347.156 71 24 MOJOKERTO 52.805 44.651 97.457 54 25 NGANJUK 112.683 16.302 128.985 87 26 NGAWI 115.169 18.483 133.652 86 27 PACITAN 67.103 74.715 141.818 47 28 PAMEKASAN 59.974 66.834 126.808 47 29 PASURUAN 72.682 78.645 151.327 48 30 PONOROGO 98.583 42.677 141.261 70 31 PROBOLINGGO 24.619 148.018 172.637 14 32 SAMPANG 27.043 31.836 58.879 46 33 SIDOARJO 69.294 69.294 34 SITUBONDO 9.442 157.177 166.620 6 35 SUMENEP 21.169 174.118 195.287 11 36 TRENGGALEK 80.071 44.651 124.722 64 37 TUBAN 51.160 146.620 197.779 26 38 TULUNGAGUNG 90.322 24.579 114.901 79 JUMLAH 2.258.424 2.545.142 4.803.566 47 Dari tabel 17, kesesuaian lahan terbesar untuk Jabon adalah di Kabupaten Malang dan terkecil adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Mojokerto dan Kota Pasuruan. Hal ini disebabkan karakter jabon yang memerlukan tanah yang lembab sehingga membutuhkan curah hujan yang relatif tinggi. Jabon yang ditanam di lahan yang memiliki kedalaman air tanah dangkal atau di tempat yang tergenang air biasanya pertumbuhannya akan terganggu 77 meskipun tidak sampai menyebabkan kematian. Genangan air bisa menyebabkan pertumbuhan jabon menjadi tidak produktif, daun menguning dan rontok serta jarak antar ruas menjadi pendek dan cabang terkumpul di bagian pucuk pohon. Kondisi iklim tempat tumbuh yang sesuai untuk Jabon adalah tipe iklim basah sampai dengan kering dengan tipe curah hujan A sampai D.

5.4 Peta PenutupanPenggunaan Lahan

Data penggunaan lahan eksisting Jawa Timur, diperoleh dari interpretasi citra. Citra yang dipergunakan adalah landsat TM7 tahun 2011 sebagaimana Gambar 22. Gambar 22. Citra Landsat Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 Berdasarkan hasil interpretasi, penggunaan lahan eksisting dikelompokkan menjadi empat belas kelas yaitu perairan darat berupa danau, sungai atau waduk, bandara, belukarsemak, hutan, hutan mangrove, industri, pertanian lahan kering, lahan terbuka,pelabuhan, pemukiman, perkebunan, rawa, sawah dan tambak. Dari pengkelasan tersebut 67 merupakan lahan-lahan kering. Hasil dijitasi citra Landsat Provinsi Jawa Timur 2011 disajikan sebagai peta penggunaan lahan eksisting pada Gambar 23. Gambar 23 Peta Penggunaan Lahan Eksisting Tahun 2011 di Jawa Timur 79 Luasan penggunaanpenutupan lahan yang persentasenya besar meliputi sawah dengan luas 1,4 juta Ha 31, hutan seluas 1 juta Ha 21 pertanian lahan kering 786.000 Ha 16 dan pemukiman seluas 560.000 Ha 11 sedangkan kelas lain memiliki persentase luasan relatif kecil sebagaimana terlihat pada Tabel 18. Tabel 18 Pengunaan Lahan Eksisting NO JENIS PENGGUNAAN LUAS Ha PERSENTASE 1 AIRDANAUSUNGAIWADUK 19.678 0,41 2 BANDARA 758 0,02 3 BELUKARSEMAK 393.863 8,20 4 HUTAN 1.008.212 20,99 5 HUTAN MANGROVE 17.509 0,36 6 INDUSTRI 4.897 0,10 7 PERTANIAN LAHAN KERING 786.984 16,38 8 LAHAN TERBUKA 18.745 0,39 9 PELABUHAN 713 0,01 10 PEMUKIMAN 562.154 11,70 11 PERKEBUNAN 418.690 8,72 12 RAWA 2.282 0,05 13 SAWAH 1.489.414 31,01 14 TAMBAK 79.766 1,66 TOTAL 4.803.665 100 Dari tabel 18 diatas terlihat bahwa luas hutan eksisting di Jawa Timur adalah sekitar 1 juta Ha. Sedangkan luasan penetapan kawasan hutan adalah 1.354.395,82 Ha Dishutprov Jatim, 2011. Lebih kecilnya luas hutan saat ini terjadi karena adanya perubahan tutupan lahan dimana kawasan hutan mulai terkonversi menjadi pemukiman, ladang, tanah terbuka dan lain-lain.

5.5 Analisis Ketersediaan Lahan

Analisis ketersediaan lahan yang digunakan adalah berdasarkan analisis spasial menggunakan overlay antara peta penggunaan lahan eksisting, kawasan hutan dan peta rencana penggunaan lahan sesuai arahan RTRW Provinsi Jawa Timur. Wilayah yang berpotensi untuk pengembangan hutan rakyat secara spasial adalah sebagai berikut :