22
3.3 Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini baik data primer maupun data sekunder didapatkan melalui metoda pengumpulan data yang berbeda. Data
sekunder didapatkan dengan menginventarisasi dan penelusuran data baik pada buku, peta, internet,perundang-undangan, penelitian terdahulu maupun dari
instansi terkait baik pemerintah maupun swasta. Data primer diperoleh dari hasil surveycek lapangan dan wawancara.
Jenis, sumber data, ringkasan tujuan, cara analisis, jenis variabel dan output yang ingin dicapai disajikan pada tabel 3 dibawah ini:
Tabel 3 Matriks hubungan Tujuan, Output, MetodaAnalisis Data, Jenis dan Sumber Data
Tujuan Output
Metoda Analisis
Data Jenis data
Sumber data
Identifikasi Jenis
Tanaman Prioritas
- Supply Demand
bahan baku kayu di Jawa
Timur
- Jenis Tanaman
Prioritas - Analisis
data tabular
- AHP - Kebutuhan
Industri Supply :
- Data Kayu Masuk Prov. Jatim
- Produksi Hutan
Rakyat - Produksi
Kayu Perhutani
Demand: - Kapasitas
Produksi IPHHK - Data
Kebutuhan Bahan
Baku IPHHK
- Preferensi Masyarakat
- Produksi Hutan
Rakyat - Kuisioner
- Dishut Prov.
Jatim - BPS
- Perhutani - Wawancara
Identifikasi ketersediaan
lahan untuk pengembang
an
Hutan Rakyat
Peta Ketersediaan
Lahan untuk
Pengemba- ngan
Hutan Rakyat
- Interpretasi Citra Visual
- Overlay Peta
- Citra Landsat - Peta RTRW
- Peta Kawasan
Hutan - Peta Administrasi
- Bapedaprov Jatim
- Dishutprov Jawa Timur
Identifikasi kesesuaian
lahan untuk jenis
tanaman Peta
Kesesuaian Lahan
- Overlay - Analisis
data tabular
- Data Biofisik
iklim, jenis tanah, kelerengan
- Data kebutuhan
bahan baku kayu perjenis
- Dishutprov Jatim
-Puslittanak
23
Tujuan Output
Metoda Analisis
Data Jenis data
Sumber data
Identifikasi kesesuaian
dari lahan
tersedia Peta
Kesesuaian dari
lahan tersedia
untuk pengembang
an hutan
rakyat Overlay
Peta Ketersedia
an lahan
dan kesesuaian
lahan - Peta ketersediaan
lahan - Peta
kesesuaian lahan
- Menyusun
Arahan pengembang
an HR Arahan
Jenis Tanaman,
Arahan Lokasi Arahan
Pola Kelembagaan.
Identifikasi lokasi
industri Analisis
model transport
Hasil analisis
supply-demand, Peta Kesesuaian
dan Ketersediaan lahan, Kelayakan
Usaha dan Pola Kemitraan
serta Kelembagaan.
Hasil analisis
yang telah
dilakukan
3.4 Identifikasi Jenis Tanaman Prioritas
Untuk mengetahui jenis tanaman prioritas yang akan dikembangkan, adalah dengan melihat data kebutuhan industri, preferensi masyarakat dan
produksi hutan rakyat sebagaimana pada gambar 5.
Gambar 5 Penentuan Jenis Tanaman Prioritas Pengembangan Hutan Rakyat
3.4.1 Kebutuhan Industri
Data kebutuhan industri merupakan jumlah bahan baku kayu bulat yang dibutuhkan oleh IPHHK setiap tahunnya.
Data ini diperoleh dari laporan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri RPBBI yang merupakan kewajiban
IPHHK untuk membuat setiap tahunnya. Data kapasitas produksi kayu yang
diperoleh dari RPBBI adalah kebutuhan kayu berdasarkan kapasitas produksi
KEBUTUHAN INDUSTRI
PREFERENSI MASYARAKAT
PRODUKSI HUTAN RAKYAT
JENIS TANAMAN PRIORITAS
Analisa Finansial
24
dari mesin terpasang setiap tahunnya. Untuk kebutuhan bahan baku sendiri
digunakan asumsi bahwa rendemen kayu adalah 50 sehingga kebutuhan bahan baku adalah 2 dua kali lipat dari jumlah kapasitas produksi.
Selain kebutuhan bahan baku kayu bulat pertahun juga dianalisis kebutuhan bahan baku IPHHK perjenis produksi. Ini untuk melihat jenis kayu
apa yang dibutuhkan oleh IPHHK di Provinsi Jawa Timur
3.4.2 Preferensi Masyarakat
Data preferensi masyarakat diperoleh dari data sekunder yang telah ada di Dinas Kehutanan Provinsi.
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur telah mengumpulkan data mengenai jenis tanaman apa yang lebih disukai oleh
masyarakat per kabupaten di Jawa Timur untuk ditanam diwilayah masing- masing.
Data tersebut diolah lebih lanjut dengan memberikan skor terhadap berbagai jenis tanaman kehutanan yang banyak diminati. Skor 1 adalah untuk
tanaman yang disukai sedangkan skor 0 adalah untuk yang tidak disukai. Total skor tertinggi menentukan jenis tanaman kehutanan yang paling disukai untuk
dikembangkan diseluruh wilayah Jawa Timur
3.4.3 Produksi Kayu Rakyat
Data produksi kayu rakyat eksisting diperoleh dari SKAU dan SKSKB-KR yang diterbitkan oleh masing-masing Kabupaten. Dari data surat angkutan yang
dikeluarkan diketahui volume terbesar dari kayu rakyat yang tumbuh di Jawa Timur selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2009 sampai 2011. Produksi kayu
rakyat secara tidak langsung menunjukkan trend permintaan dari industri terhadap jenis kayu rakyat.
3.4.4. Tinjauan Analisis Finansial
Tinjauan analisis finansial digunakan untuk mengetahui kelayakan proyek dalam hal ini pengusahaan hutan rakyat terhadap jenis tanaman prioritas yang
terpilih menggunakan metode Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR dan Benefit Cost Ratio BCR.
Perhitungan finansial hutan rakyat dilakukan pada akhir daur masing- masing jenis tanaman. Analisis ini dilakukan terhadap produksi, biaya produksi
dan pendapatan atau keuntungan terhadap pola pengelolaan hutan rakyat.
25
Biaya-biaya yang dimasukkan pada analisa ini pengadaan alat, bibit, pupuk, insektisida dan biaya tenaga kerja. Sedangkan biaya pemanenan tidak dihitung,
karena biaya pemanenan berupa biaya tebang, pengangkutan dan perijinan
umumnya ditanggung oleh pembeli. Data yang dipergunakan adalah data
sekunder baik yang berasal dari wawancara di lapangan dengan petani, pedagang perantara, IPHHK maupun pemerintah daerah, juga menggunakan
data yang berasal dari literatur terdahulu. Untuk menilai kelayakan dari jenis tanaman prioritas yang telah dipilih
berdasarkan analisis terdahulu maka hal-hal yang perlu dinilai dalam analisis finansial adalah :
Analisis NPV Net Present Value
NPV atau nilai bersih sekarang adalah alat yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari laba suatu investasi apakah investasi tersebut
memberi keuntungan atau bahkan sebaliknya. NPV dihitung dengan cara menghitung nilai sekarang laba nilai sekarang pendapatan dikurangi nilai
sekarang investasi biaya operasional tahun pertama hingga tahun terakhir umur proyek investasi. Kemudian nilai sekarang laba tahun pertama hingga
tahun terakhir dijumlahkan. Proyek investasi ini baru layak dijalankan jika total nilai sekarang lebih besar dari 0 nol. Persamaan Net Present Value NPV
adalah sebagai berikut :
Bt = Pendapatan dari hutan rakyat pada tahun ke - t Ct = Biaya pengusahaan hutan rakyat pada tahun ke - t
i = Tingkat suku bunga yang berlaku t = Jangka waktu daur i = 1, 2, ..,n
Analisis Benefit Cost Ratio Rasio BC
Rasio BC adalah rasio dari pendapatan B=Benefit dibandingkan dengan biaya C=Cost yang telah dihitung nilai sekarangnya telah didiscount
factor. Analisis ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan analisis NPV. Proyek investasi baru layak dijalankan, jika rasio BC lebih besar dari 1 satu.
Persamaan Benefit Cost Ratio BCR adalah sebagai berikut :