Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

26 Bt = Pendapatan dari hutan rakyat pada tahun ke - t Ct = Biaya pengusahaan hutan rakyat pada tahun ke - t i = Tingkat suku bunga yang berlaku t = Jangka waktu daur i = 1, 2, ..,n Internal Rate Return IRR Internal Rate Return menghitung tingkat bunga pada saat arus kas sama dengan 0 nol atau pada saat laba pendapatan dikurangi laba yang telah didiscount factor sama dengan 0 nol. IRR ini berguna untuk mengetahui pada tingkat bunga berapa proyek investasi tetap memberikan keuntungan. Jika bunga sekarang kurang dari IRR maka proyek dapat diteruskan sedangkan jika bunga lebih dari IRR maka proyek investasi lebih baik dihentikan. Persamaan Internal Rate of Return IRR adalah sebagai berikut : Dimana : i = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV i = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV NPV = NPV pada tingkat bunga i NPV = NPV pada tingkat bunga i

3.5 Identifikasi Ketersediaan Lahan Untuk Pengembangan Hutan Rakyat

Sasaran lokasi pengembangan hutan rakyat adalah : 1 lahan yang karena kelerengannya tidak memungkinkan untuk budidaya tanaman pertanian, 2 lahan kritis, 3 lahan yang karena pertimbangan khusus misalnya untuk perlindungan mata air atau bangunan air, 4 lahan milik rakyat yang karena pertimbangan ekonomi lebih menguntungkan apabila dijadikan hutan rakyat dari pada tanaman semusim, dan 5 lahan-lahan tidak produktif lainnya. 27 Kriteria tersebut kemudian diterjemahkan kedalam peta menjadi sebagai berikut : 1 merupakan kawasan budidaya pertanian lahan kering lahan non sawah; 2 bukan merupakan kawasan hutan Hutan konservasi, Hutan Lindung dan Hutan Konservasi; 3 bukan merupakan kawasan perkebunan negara; 4 bukan permukiman; 5 bukan kawasan dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah RTRW yang ditetapkan sebagai zone khusus seperti zone industri misalnya. LL Gambar 6 Penentuan Ketersediaan Lahan Pengembangan Hutan Rakyat Pada gambar 6 terlihat analisis ketersediaan lahan hutan rakyat dilakukan dengan metode tumpang tindih overlay dengan menggunakan Software GIS. Tahapan adalah sebagai berikut : 1. Interpretasi citra Jawa Timur terbaru untuk mendapatkan peta penggunaan lahan eksisting yang selanjutnya ditumpangtindihkan dengan Peta RTRW Jawa Timur, Peta Kawasan Hutan dan Peta Administrasi sehingga didapat peta ketersediaan hutan rakyat potensial. 2. Menganalisa kebutuhan jenis kayu dari IPHHK sehingga diketahui jenis tanaman apa yang potensial untuk dikembangkan. 3. Selanjutnya dengan memperhatikan pertimbangan faktor-faktor kesesuaian lahan, maka diperoleh peta kesesuian dari lahan yang tersedia untuk pengembangan hutan rakyat. LANDSAT TM7 PETA LANDUSE EKSISTING - Lahan Kososng - Semakbelukar - Areal Pertanian Semusim PETA RTRW - Non Pemukiman - Non Industri PETA KAWASAN HUTAN - Areal Penggunaan Lain PETA KETERSEDIAAN LAHAN