Penetapan Jen Identifikasi Jenis Tanaman Prioritas untuk Pengembangan Hutan

71 Pada gambar 19, seluruh wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur memiliki kesesuaian lahan untuk tanaman jati dengan kesesuaian lahan terbesar adalah pada Kabupaten Malang dan Jember. Sedangkan apabila dibanding dengan luas wilayah maka yang memiliki persentase tinggi adalah Kota Malang, Batu, Mojokerto, Blitar dan Kabupaten Ngawi dimana lahan yang sesuai untuk jati meliputi seluruh wilayahnya. Hal ini dikarenakan jati memiliki syarat tumbuh yang relatif mudah. Secara umum agar dapat tumbuh dengan optimal, tanaman jati membutuhkan iklim dengan curah hujan optimum 1.500-2.000 mmtahun dengan suhu udara rata-rata 25 C -30 C. Kelembaban optimal yang dibutuhkan jati sekitar 80 dengan intensitas cahaya cukup tinggi antara 75-1005 Djaenuddin, et al. 1994. Tanaman jati idealnya ditanam diareal dengan topografi yang relatif datar hutan dataran rendah atau memiliki kemiringan lereng 20 Sumarna, 2011. Jati dapat tumbuh optimal pada ketinggian 0-700 m dpl. Curah hujan secara fisik dan fisiologis berpengaruh terhadap sifat gugurnya daun dan kualitas produk kayu. Pada daerah dengan musim kemarau panjang, jati akan menggugurkan daunnya dan lingkaran tahun yang terbentuk tampak artistik. Pada daerah yang sering turun hujan atau curah hujannya tinggi 1.500 mmtahun jati tidak menggugurkan daun dan lingkaran tahun kurang menarik. Jati tidak terlalu terikat pada suatu jenis tanah tertentu, tetapi jati tumbuh baik pada tanah yang sarang, mengandung Ca dan P cukup serta pH tanah antara 6- 8. Pada tanah yang berbatu, kekurangan air, sangat kering dan jelek aerasinya, termasuk juga tanah yang dangkal, pertumbuhan jati dapat menjadi sangat bengkok dan bercabang rendah. Tanaman jati tumbuh bagus pada lahan dengan kondisi fraksi lempung, lempung berpasir, atau pada lahan liat berpasir, solum dalam, dan keasaman pH tanah sekitar 6 Sumarna, 2001

5.3.2 Kesesuaian Lahan Sengon

Keberhasilan penanaman sengon sangat dipengaruhi oleh kondisi biofisik lokasi yang akan ditanami. Seberapa jauh tingkat kesesuaiannya tergantung dari kecocokan antara persyaratan tumbuh tanaman dengan kondisi biofisik lokasi penanaman. Kondisi biofisik yang tidak sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan mengakibatkan pertumbuhan tanaman akan terganggu, sehingga secara ekonomis tanaman tersebut tidak menguntungkan Soemarmo, 2010 Gambar 20 Peta Kesesuaian Lahan dari Lahan yang Tersedia untuk Hutan Rakyat Sengon di Jawa Timur 73 Dari analisis kesesuaian lahan sebagaimana Gambar 20, hampir 84 atau sekitar 4,03 juta Ha wilayah daratan Jawa Timur memiliki kesesuaian lahan untuk pertumbuhan Sengon sedangkan 15 atau sekitar 702.665 Ha lahan tidak sesuai untuk ditanami sengon. Hal ini karena karena syarat tumbuh sengon yang relatif lebih mudah. Sengon dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, bahkan pada tanah yang drainasenya jelek atau tandus serta lebih toleran terhadap ketinggian yaitu sampai 1.600 m dpl Temperatur yang dibutuhkan sengon berkisar dari 15-40 o C, dan kisaran optimumnya adalah 22 - 28 o C; curah hujan berkisar antara 750 - 2500 mmtahun dengan bulan kering mencapai 6 bulan. Sengon dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, kedalaman 50 cm, konsistensi gembur lembab, permeabilitas sedang, drainase baik, tingkat kesuburan sedang, tekstur lempung dan lempung berdebu; pH tanah berkisar 4.5 - 8.2, dan kisaran optimum pH 5.5 - 7.8 Kesesuaian lahan untuk tanaman sengon dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Sengon di Jawa Timur No Kabupaten Sesuai Ha Tidak Sesuai Ha Tidak Ada Data Ha Jumlah Ha Kesesuaian Berdasarkan Luas Wilayah 1 BANGKALAN 47.616 113.832 17 161.464 29 2 BANYUWANGI 224.623 132.141 4.196 360.960 62 3 BLITAR 170.822 916 3.522 175.260 97 4 BOJONEGORO 186.815 43.898 411 231.125 81 5 BONDOWOSO 153.500 816 154.316 99 6 GRESIK 58.645 65.874 1 124.520 47 7 JEMBER 306.105 26.432 332.537 92 8 JOMBANG 110.787 1.281 1 112.069 99 9 KEDIRI 152.322 152.322 100 10 KOTA BATU 19.908 19.908 100 11 KOTA BLITAR 3.311 3.311 100 12 KOTA KEDIRI 6.681 6.681 100 13 KOTA MADIUN 3.391 3.391 100 14 KOTA MALANG 10.995 10.995 100 15 KOTA MOJOKERTO 29 1.997 2.025 1 16 KOTA PASURUAN 878 2.732 3.611 24 17 KOTA PROBOLINGGO 5.196 68 5.264 99 18 KOTA SURABAYA 1.971 30.880 32.851 6 19 LAMONGAN 101.135 73.052 667 174.855 58 20 LUMAJANG 170.482 9.258 179.740 95 21 MADIUN 111.534 259 111.793 100 22 MAGETAN 74.393 1.594 75.988 98 23 MALANG 342.077 497 4.582 347.156 99 24 MOJOKERTO 78.376 19.081 97.457 80 25 NGANJUK 128.985 128.985 100 26 NGAWI 133.493 159 133.652 100