102
Gambar 4.16. Tampak aneka makanan dan buah-buahan saat perayaan
“Jadi Ia bernadzar nanti kalau ada rezeki ia akan bebacaken istilah orang Sunda mah, bahasa kitanya ya membaca kalimat-kalimat Allah untuk
mendoakan orang-orang yang telah meninggal dan dikuburkan di pemakaman keluarga Tubagus Atief itu. Benarlah, beberapa hari setelah
kejadian itu ia datang ke pemakaman dan membawa nasi kebuli itu. Sampai sekarangpun tumpeng yang dibuat acara tahunan ini ya nasi kebuli itu
.”
24
Dari kutipan wawancara ini dapat dijelaskan bahwa makanan yang asalnya hanya ada dua macam saja sekarang sudah bermacam-
macam makanan dapat ditmukan pada saat acara. Hal ini terjadi karena kekentalan dan kefanatikan budaya. Pada acara kali ini makanan yang
ada sudah bervariasi.
f. Menghilangkan Prosesi Bakar Kemenyan
Awalnya pada perayaan folklor “Haul Cuci Pusaka Keramat
Tajug” dilaksanakan pula prosesi pembakaran kemenyan. Yaitu prosesi pembakaran dupa dan bersifat sakral, dan secara khusus
dilakukan oleh salah seorang anggota keluarga. Lama kelamaan prosesi tersebut tidak ada lagi, bukan berarti menghapusnya secara
keseluruhan, tetap ada tapi tidak disakralkan kembali.
24
Wawancara pribadi dengan Tubagus Tubagus Sos Rendra. Tangerang Selatan, 28 Mei 2013.
103
Gambar 4.17. Tempat pembakaran kemenyan pada saat prosesi pembakaran kemenyan
zaman dahulu
2. Munculnya Kesamarataan Budaya
Dalam perayaan folklor “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug,” terdapat juga kesamarataan budaya. Hal ini peneliti temukan dalam beberapa kegiatan,
antara lain:
a. Kesamarataan Budaya dalam Pawai Obor
Pawai ini dilakukan dari depan Masjid Al-Ikhlas Cilenggang menuju ke makam Keramat Tajug. Jarak dari Masjid Al-Ikhlas kurang
lebih satu kilo meter. Pawai dilakukan stelah shalat Magrib menjelang Isya dan diiringi dengan kesenian musik rebana. Musik rebana yaitu
sejenis alat musik yang berbentuk bulat. Dalam konteks folklore, kegiatan ini tidak ada sangkut paut dengan sejarah peninggalan
Tubagus Atief. Kegiatan ini dilaksanakan hasil dari kesepakatan keluarga besar saja.