dari proses belajar dan dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat tersebut.
21
c. Prof. M.M. Djojodiguno mengartikan budaya adalah sebuah daya yang
dihasilkan dari budi. Daya itu berupa cipta, karsa, dan rasa.
22
d. Marvin Haris seperti yang dikutip Rulli Nasrullah, memaknai budaya
dengan segala ciri khas tingkah laku yang berada dan melekat pada si pelaku tersebut. Rulli Nasrullah menjadikan kutipan ini sebagai
penguat bahwa budaya dalam kacamata etnografi menurut Rulli Nasrullah adalah bentuk konstruksi sosial dan konstruksi sejarah
sebagai bentuk penanaman pola budaya tertentu.
23
e. Rulli Nasrullah memaknai budaya dari sisi psikologi, mengatakan
bahwa budaya merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk menghadapi persoalan kehidupan. Untuk menguatkan pendapatnya
Nasrullah mengutip pendapat Geert Hofstede yang memaknai budaya sebagai pola-pola tertentu yang terdapat dalam sebuah interaksi
antarmanusia dalam sebuah kelompok tertentu sebagai respons bagi lingkungan tempat tumbuhnya kelompok tersebut. Artinya bahwa
budaya bukan hanya sebagai bentuk jawaban dari sebuah pemikiran manusia saja, melainkan hal tersebut kemudian menjadi bukti bahwa
manusia memiliki perbedaan dalam berfikir, perbedaan sudut pandang, perbedaan aturan dan sebagainya.
24
Pastilah banyak beberapa pengertian lain mengenai budaya yang tidak bisa peneliti sebutkan semuanya, namun ada penekanan
21
Yusron Rozak, Sosiologi Sebuah Pengantar: Tinjauan Pemikiran Sosiologi Perspektif Islam, h. 137.
22
Joko Tri Prasetya, dkk, Tanya Jawab Ilmu Budaya, h. 14-15.
23
Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, h. 16-17.
24
Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, h. 16.
pengertian budaya yang ingin peneliti sampaikan dalam skripsi ini. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
budaya adalah segala bentuk tingkah laku yang nampak pada permukaan setiap kelompok manusia yang dilatarbelakangi oleh
pengaruh genetik, struktural, psikologi, normatif, dan historis. Pengertian ini mengacu pada beberapa pengertian yang peneliti
simpulkan di mana pengertian-pengertian budaya tersebut memiliki pendekatan aspek ilmu lain seperti pendekatan psikologi dan
pendekatan normatif.
2. Unsur-unsur Kebudayaan
C. Kluckhohn menyebutkan, bahwa ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu:
a. Sistem Religi
b. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
c. Sistem Pengetahuan
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup
e. Sistem Teknologi dan Peralatan
f. Bahasa
g. Serta Kesenian.
25
3. Pengertian Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok manusia yang memiliki latar belakang kebudayaan
yang berbeda. Pengertian ini peneliti simpulkan setelah memahami makna
25
Supartono Widyosiswono, Ilmu Budaya Dasar Bogor: Ghalia Indonesia, 2001, h. 33-34.
budaya dan makna komunikasi. Untuk menguatkan pendapat ini peneliti mengutip
beberapa pendapat
mengenai pengertian
komunikasi antarbudaya.
a. Ricard E. Porter dan Larry A. Samovar mengartikan komunikasi
antarbudaya adalah proses komunikasi yang sumber dan penerimanya berasal dari budaya yang berbeda. Menurut Porter dan Larriy setiap
komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan yang berbeda budaya, maka penafsiran pesan harus dilakukan dengan
umpan balik dalam ranah budaya pula. Setiap budaya memiliki resiko atau sebuah konseskuensi dalam memaknai komunikasi.
26
b. Alo Liliweri mengartikan bahwa komunikasi antarbudaya adalah
komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Menurutnya proses komunikasi
antarbudaya tersebut disertai dengan peraturan budaya tertentu, seperti tingkat keamanan, sopan santun, serta peramalan dan pemaknaan
pesan atas lawan bicara.
27
Masih menurut Alo Liliweri pengertian komunikasi antarbudaya yang dikemukakannya itu menunjukkan
bahwa seberapa jauh perbedaan budaya yang terjadi maka sedemikian pula peluang yang didapat oleh komunikan untuk dapat mengartikan
pesan yang didapatkan dari komunikator.
28
c. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss memaknai komunikasi antarbudaya
dengan komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya baik dalam perbedaan ras, etnik dan sosio ekonomi. Kebudayaan menurut
26
Ricard E. Porter dan Larry A. Samovar, Suatu Pendekatan Terhadap Komunikasi Antarbudaya, dalam Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009, h.20.
27
Alo Liliweri, Makna Komunikasi dalam Komunikasi Antarbudaya, h. 13-14.
28
Alo Liliweri, Makna Komunikasi dalam Komunikasi Antarbudaya, h. 14.
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang dan berlangsung dari
generasi ke generasi.
29
d. Joseph A. Devito memaknai komunikasi antarbudaya adalah bentuk
kpercayaan, nilai, dan bentuk-bentuk kultural yang berbeda bagi masing-masing komunikator dan komunikan. Kpercayaan, nilai, dan
bentuk-bentuk kultural yang berbeda itu kemudian akan menjadi acuan dalam proses komunikasi antarbudaya.
30
e. Andi Faisal Bakti dalam beberapa teori dua puluh sering menyebutkan
bahwa komunikasi antarbudaya melibatkan suatu kelompok, golongan, agama, dan budaya terdiri atas nilai-nilai, persepsi adat istiadat,
kebiasaan, tradisi, kreasi, kepercayaan, pola pikir, dan perasaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarbudaya
menurut Andi Faisal Bakti adalah komunikasi yang terjadi melibatkan orang secara individu atau kelompok yang mempunyai latar belakang
yang berbeda.
31
Dari beberapa pengertian dari tokoh-tokoh di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang
dilakukan secara melebar dari segi penyampaian dan pemaknaan pesan dan peluang yang didapatkan untuk mengartikan pesan yang disampaikan
karena berbedanya nilai-nilai yang terkandung dari perbedaan budaya yang ada di dalamnya.
29
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication – Konteks-konteks
Komunikasi PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 236.
30
Joseph A. Devitp, Komunikasi Antarmanusia; Kuliah Dasar Edisi kelima. Penerjemah Agus Maulana, h. 479.
31
Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South Sulawesi Muslim Perception of a Global Development Program, h. 128.