Komunikasi antara Jenis Kelamin yang Berbeda
84
juga sebaliknya, mereka kaum modernis adalah orang-orang yang mengenyam pendidikan tinggi. Dari data profil kelurahan Cilenggang
tahun 2011, memang masyarakat Cilenggang yang tamatan Sekolah Dasar SD dan Sekolah Mengengah Pertama SMP lebih banyak dibandingkan
dengan yang luluasan SMA. Tercatat ada 1.529 jiwa tamatan SD, dan 1.730 jiwa tamatan SMP. Itu artinya tamatan SD dan SMP saja jika di
gabung berjumlah 3.259 jiwa.
12
Dari data tersebut, maka peneliti dapat menyimpulakan bahwa kaum tradisionalis akan lebih kelihatan di banding
dengan kaum modernis. Selain data di atas peneliti juga melihat malalui pengamatan langsung di lapangan.
Gambar 4.8. Masyarakat saat mencuci pusaka Penutup Pusar
Gambar 4.8. merupakan suasana saat pencucian pusaka Penutup Pusar. Bak berukuran sedang yang diangkat oleh Tubagus Muhamad Aris
menjadi sorotan masyarakat yang hadir dan mereka cenderung berebutan. Meraka yang telah mencuci pusaka itu kemudian mengusapkannya ke
12
Lihat Bab III pada table 3.3.
85
wajah. Tidak ada anjuran memang dari pihak pemilik folklor, namun sebagian mereka memahami bahwa air yang digunakan untuk mencuci
pusaka Penutup Pusar itu adalah air berkah. Menurut penuturan H. Mu’in
memang masyarakat yang hadir mempunyai pandangan yang berbeda- beda, dulu bahkan mereka ada yang sampai meminumnya. Akan tetapi
menurut H. Mu’in hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja.
“Ini tergantung pemahaman kita masing-masing, biasanya mereka yang menganggap demikian ini mereka yang selalu menganggap hal ini bid’ah.
Bid’ah kan ada yang baik dan ada yang buruk, tidak semua bid’ah itu sesat dan musyrik. Berikutnya tergantung bagaimana kita menjelaskannya kepada
masyarakat, jangan sampai kita menganut TBC tahayul, bid’ah, churafat.
Kami pun tidak sembarangan mengajak masyarakat, karena kami juga bertanggung jawab akan hal itu
.”
13
Dalam proses analisis peneliti agak sulit membedakan antara kaum tradisionalis dengan kaum modernis. Peneliti banyak menemukan
kejanggalan dalam menganalisis data. Dalam pencucian pusaka Penutup Pusar, banyak kalangan terpelajar yang menurut peneliti anggap sebagai
kaum modernis akan tetapi pada saat perayaan mereka justru melakukan tindakan yang tergolong pada ciri kaum tradisionalis. Artinya ada
kemungkinan adanya folklor ini masih menyisakan adat yang kental dan tertutup, meskipun dari kalangan terpelajar pula.