Pelaksanaan Cuci Pusaka di Rumah Keluarga Besar Pawai Obor

67

c. Haul di Makam Keramat Tajug dan Pencucian Tutup Pusar

Secara garis besar adanya haul ini bertujuan untuk mengenang perjuangan-perjuangan Tubagus Atief semasa hidupnya. Sebagai ungkapan rasa terimakasih, masyarakat setempat dengan diprakarsai oleh keluarga besar Tubagus Atief mengenanganya dengan pencucian pusaka peninggalan serta diadakannya haul. Tidak hanya itu masyarakat setempat juga melakukan serangkaian doa dan tahlil. Pada saat perayaan di makam keramat Tajug ini disampaikan pula kisah- kisah perjuangan Tubagus Atief semasa hidupnya. Biasanya Sos Rendra yang dipercaya oleh keluarga untuk menyampaikan riwayat hidup Tubagus Atief. 12 Pada kesempatan ini pula H. Tubagus Tubagus H. Imamudin menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat yang mengikuti perayaan “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug” secara bergantian. Secara garis besar memang perayaan “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug” ini mempunyai susunan acara yang sudah dirancang oleh panitia. Acara ini meliputi pertama, pembukaan oleh pembawa acara dengan dibacakan surah Al-Fatihah. 13 Kedua, pembacaan ayat suci Al- Qur’an. Ketiga sambutan disampaikan oleh perwakilan keluarga besar Tubagus Atief yang diwakili oleh Sos Rendra, kemudian sambutan oleh Bpk Mehdi Solihin, S.Sos sebagai lurah Cilenggang dan Bapak Camat Serpong yang dalam kesempatan kali ini mewakili Wali Kota Tangerang Selatan yaitu Hj. Airin. Keempat, pencucian benda pusaka 12 Pengamatan langsung saat perayaan Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug. 13 Yaitu surat pertama dalam Al-Quran yang berjumlah tujuah ayat. 68 Tutup Pusar. Tutup pusar ini semacam logam berbentuk bulat. Menurut Tubagus H. Imamudin, tutup pusar tersebut adalah benda pusaka pemberian pangeran Tirtayasa. Tutup pusar tersebut dicuci dengan air dalam sebuah wadah yang telah dicampur dengan kembang tujuh rupa. Kembang tujuh rupa merupakan tradisi yang telah dipakai oleh masyarakat di Asia seperti di India dan Nusantara. Pada setiap masing-masing daerah memiliki bentuk kembang yang berbeda-beda. 14 Kembang tujuh rupa yang dimaksud dalam perayaan folklor “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug” ini adalah kembang mawar, kembang melati, kembang cempaka, kembang kantil, kembang kenanga, kembang sedap malam, serta kembang melati gambir. Kembang- kembang tersebut dicampurkan ke dalam wadah menjadi satu dengan diberi air secukupnya. Tutup Pusar nanti akan di sentuh oleh masyarakat sekitar yang hadir pada saat perayaan ini. Bersamaan dengan pembacaan kalimat tahlil, tutup pusar yang sudah berada dalam wadah diangkat oleh seseorang yang secara khusus ditugaskan yaitu Ust Ratu Muhammad Aris. Benda itu dibawa kepada setiap masyarakat yang hadir untuk dipegang serta dibersihkan secara simbolis, kemudian air dari hasil cuciannya diusapkan ke wajah guna mengambil berkah dari benda peninggalan Tubagus Atif yang dianggap seorang wali. Dalam istilah agama Islam wali adalah orang yang suci yang mempunyai bentuk ibadah yang kuat sehingga diberikan kekaromahan oleh Allah. 15 Tidak jarang warga yang mengikuti “Haul Cuci Pusaka 14 Wawancara pribadi dengan Tubagus Muhammad Aris. Tangerang Selatan, 28 Mei 2013. 15 Departemen Pendidikan Nasional, Tim Penyusun Kamus, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 1267. 69 Keramat Tajug” berebut untuk mengambil air dari hasil cucian pusaka tutup pusar itu untuk dibawa pulang. Kelima, pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW. yang dipimpin oleh Ust Ghozali. Pada kesempatan ini maulid yang dibacakan adalah maulid Al- Diba’i. 16 Keenam, sebagai penyempurna perayaan ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Ust. Ghozali. Enam poin mata acara inilah yang menjadi rutinitas tahunan yang dilaksanakan di Makam Keramat Tajug. Selepas dari mata acara ini masyarakat yang tergabung dalam Folklor “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug” ini menikmati hidangan yang telah tersedia berupa tumpeng khas masyarakat Cilenggang. Mereka menyebutnya dengan nasi Kabuli. 17

C. Gambaran Umum Kelurahan Cilenggang

1. Letak Geografis

Secara geografis kelurahan Cilenggang terletak di bagian barat kecamatan Serpong dengan batas masing-masing daerah setiap ujungnya. Adapun luas kelurahan Cilenggang yaitu 167, 33 Ha dengan ketinggian 45 meter di atasa permukaan laut. Bagian barat kelurahan berbatasan dengan kecamatan Cisauk kabupaten Tangerang. Batas bagian timur berbatasan dengan kelurahan Cilenggang ini berbatasan dengan kelurahan Rawa Buntu. Sedangkan bagian selatan berbatasan dengan kelurahan Serpong dan bagian utara berbatasan dengan kelurahan Lengkong Gudang. 16 Al-Barzanji. Kumpulan Maulid, Solawat dan Doa Penutupnya Surabaya: Amalia, 1998, h. 13. 17 Sos Rendra, Palayangan Jakarta: Trans Mandiri Abadi, 2010, h. 41.