62
Pangeran Tirtayasa sendiri mempunyai sembilan anak yaitu, Sultan Haji, Pangeran Purbaya, Pangeran Setiri, Pangeran Jogya, Raden Shoheh,
Raden Muhammad Atief Tubagus Atief, Ratu Ayu, Ratu Fatimah, Ratu Komala. Kesembilan anak Pangeran Tirtayasa ini tumbuh besar kecuali anak
bungsu nya yang bernama Ratu Komala. Menurut penuturan Sos Rendra Ratu Komala meninggal sejak ia kecil.
6
Dari kesembilan anaknya ini mereka mempunyai tugas masing-masing dari ayahandanya yaitu Pangeran Tirtayasa
termasuk Tubagus Atief yang ditugaskan ke daerah Tangerang yang dulunya bernama Benteng Selatan. Menurut penuturan Sos Rendra nama Tangerang
berasal dari kata Tangger yang berarti tanda pembatas daerah. Pada saat penjajahan Belanda tangger inilah yang dipertahankan oleh masyarakat
setempat agar tidak dikuasai oleh penjajah, sehingga muncullah istilah menjaga tangger sampai perang dan akhirnya muncullah nama Tanggerang
atau menjaga tangger sampai perang.
7
Perjuangan Tubagus Atief menyiarkan agama Islam sangat gigih dan penuh semangat. Terbukti, berkat kerja keras itu sampai sekarang masyarakat
penduduk Tangerang pada umumnya memeluk agama Islam. Hingga saat ini makamnya yang berada di kelurahan Cilenggang Serpong Tangerang Selatan
ramai dikunjungi orang untuk berziarah. Kebiasaan serupa juga terjadi pada masyarakat Jawa pada umumnya. Selain dari makamnya yakni Keramat
Tajug, peninggalan sejarah Tubagus Atief juga dapat kita temui di Cilenggang, yaitu masjid Al-Ikhlas. Masjid Al-Ikhlas ini merupakan
maskawin Tubagus Atief kepada istrinya yang bernama Siti Almiyah atas permintaan masyarakat setempat. Dari pernikahannya itu Tubagus Atief
6
Wawancara Pribadi dengan Sos Rendra, Tangerang Selatan, 28 Mei 2013.
7
Wawancara Pribadi dengan Sos Rendra, Tangerang Selatan, 28 Mei 2013.
63
dikaruniai empat orang keturunan yaitu, Tubagus Romdhon, Tubagus Arpah, Tubagus Raje, Tubagus Arja.
8
Bagan 3.1 Silsilah Tubagus Atief
Sumber: wawancara dengan Sos. Rendra
9
B. Perayaan “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug”
1. Asal Mula Dilaksanakannya Haul “Cuci Pusaka Keramat Tajug”
Folklor “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug” merupakan kegiatan
rutinan tahunan yang telah cukup lama dilaksanakan oleh keluarga besar Tubagus Atief. Dilakukan setiap tanggal 13 pada hitungan tanggal
8
Sos Rendra, Palayangan Jakarta: Trans Mandiri Abadi, 2010, h. 41.
9
Wawancara Pribadi dengan Sos Rendra, Tangerang Selatan, 28 Mei 2013. Tubagus Atief
mempunyai empat anak yaitu Tubagus
Romadhon, Tubagus Arpah, Tubagus Raje,
Tubagus Arja. Dari empat anak ini
kemudian menyebar ke berbagai daerah. Di
Cilenggang sendiri merupakan keturunan
dari Tubagus Arja.
SYARIF HIDAYATULLAH
Ratu Winaon
Pangeran Abdul Mufahir Pangeran Muhammad
Pangeran Maulana Yusuf Pangeran Maulana Hasanudin
Sultan Ageng Tirtayasa Pangeran Abdul Ma’ali
Tubagus Atief
64
Hijriyah pada setiap tahunnya. Tidak ada yang dapat memastikan kapan awal mula diadakannya pencucian benda-benda pusaka peninggalan
Tubagus Atief ini. Namun menurut Sos Rendra kurang lebih 400 tahun yang lalu. Menurut penulis perkiraan ini dapat diperkuat juga dengan
perhitungan jarak keturunan di mana saat ini keluarga besar Tubagus Atief sudah sampai pada keturunan ke sembilan.
10
Awalnya pencucian pusaka ini dilakukan di rumah masing-masing keturunan Tubagus Atief. Hal itu dilakukan untuk menghindari penjajah
Belanda dan bertujuan untuk mencegah agar benda-benda pusaka itu tetap aman dari Belanda. Setelah beberapa lama kemudian mulailah
pencucian itu dilakukan dengan terang-terangan meskipun masih secara sendiri-sendiri di rumah masing-masing keturunan Tubagus Atief. Hingga
pada akhirnya, pada tahun 1992 pencucian pusaka ini dilakukan secara berjamaah di satu rumah dan hanya melibatkan keluarga besar saja.
Beberapa tahun berjalan kegiatan ini sangat mendapat antusias yang besar dari masyarakat sekitar, hingga akhirnya pencucian pusaka di
lakukan di Masjid Al-Ikhlas yang bertepatan di depan rumah keluarga besar Tubagus Atief dengan perayaan yang begitu semarak. Pada akhirnya
cuci pusaka dan sekaligus haul tahunan ini atas kesepakatan keluarga besar dan masyarakat sekitar dilaksanakan di makam Keramat Tajug. Dan
perayaan ini dilakukan dengan beberapa kegaitan tersusun secara kepanitiaan dengan berbagai macam sistem nilai-nilai budaya.
11
10
Wawancara Pribadi dengan Sos Rendra, Tangerang Selatan, 28 Mei 2013.
11
Wawancara Pribadi dengan Sos Rendra, Tangerang Selatan, 28 Mei 2013.
65
2. Gambaran Perayaan Folklor “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug”