Aspek Intensifnya Peserta didik Saat Menulis Puisi Terbangunnya Suasana yang Reflektif sehingga Peserta didik

Gambar 16. Keaktifan Peserta didik Saat Pembelajaran Menulis Puisi Siklus II Berdasarkan hasil observasi, jurnal guru, dan dokumentasi foto dapat dijelaskan bahwa aspek keaktifan peserta didik dalam merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru pada siklus II berjalan intensif.

4.1.2.1.4 Aspek Intensifnya Peserta didik Saat Menulis Puisi

Berdasarkan obeservasi yang telah dilakukan tentang aspek intensifnya peserta didik saat menulis puisi menggunakan metode pararrel writing melalui teknik pengimajian benda abstrak ada 18 peserta didik atau sebesar 90, ini menujukkan sangat intensif. Hal ini juga didukung oleh hasil jurnal peserta didik dan guru, hasil wawancara, serta dokumentasi foto. Hasil jurnal peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kemudahan dalam menulis puisi mengunakan metode pararrel writing melalui teknik pengimajian benda abstrak. Hasil jurnal guru juga menjelaskan bahwa ketika peserta didik menulis puisi menggunakan metode pararrel writing melalui teknik pengimajian benda abstrak berjalan intensif, peserta didik juga menulis puisi dengan penuh percaya diri dan serius. Hasil wawancara peserta didik juga menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kemudahan dan merasa senang saat menulis puisi, karena pembelajaranya menarik, menyenangkan, tidak monoton, dan memotivasi. Hasil dokumentasi foto menunjukkan bahwa saat peserta didik menulis puisi berjalan kondusif dan lancar. Berikut hasil dokumentasi foto. Gambar 17. Kegiatan Peserta didik Menulis Puisi Siklus II Berdasarkan hasil observasi, jurnal peserta didik, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto dapat dijelaskan bahwa kondisi peserta didik saat menulis puisi pada siklus II berjalan kondusif dari siklus I.

4.1.2.1.5 Terbangunnya Suasana yang Reflektif sehingga Peserta didik

mampu Menyadari Kekurangan Saat Proses Pembelajaran dan Mengetahui Apa yang Akan Dilakukan Setelah Proses Pembelajaran Berdasarkan obeservasi yang telah dilakukan tentang terbangunnya suasana yang reflektif sehingga peserta didik mampu menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran menujukkan ada 19 peserta didik atau sebanyak 95. ini menunjukkan sikap yang sangat baik ketika melakukan kegiatan refleksi. Tahap ini merupakan tahap terakhir proses pembelajaran. Guru dan peserta didik melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung. Hal ini didukung pula oleh hasil jurnal guru, hasil wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil jurnal guru menunjukkan bahwa terbangunnya suasana yang sangat reflektif, karena peserta didik menyadari kekurangan dan mampu memperbaiki kekurangan tersebut menjadi lebih baik. Kemudian peserta didik mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru dan percaya diri dalam mengungkapkan pendapat. Hasil wawancara menunjukan bahwa peserta didik merasa senang dan mengalami kemudahan dalam menulis puisi, karena peserta didik merasa dituntun secara bertahap dalam menulis puisi. Peserta didik tidak kebingungan dalam menentukan kata, judul, dan kata pertama dalam menulis puisi dan peserta didik tertarik untuk menulis puisi. Hasil dokumentasi foto di bawah ini menunjukkan bahwa terbangunnya suasana yang reflektif sehingga peserta didik mampu menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran. Berikut dokumentasi fotonya. Gambar 16. Kegiatan Peserta didik Merefleksi Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto pada siklus II menunjukkan bahwa suasana yang reflektif sehingga peserta didik mampu menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran berjalan sangat baik dari siklus I.

4.1.2.2 Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Metode

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Metode Inkuiri Pada Peserta Didik Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

Peningkatan kemampuan menulis narasi menggunakan metode kooperatif teknik JIGSAW pada peserta didik kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul tahun ajaran 2015/2016.

1 1 138

(ABSTRAK) Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Melanjutkan Puisi dan Metode Mengalirkan Bayangan (Image Streaming) Siswa Kelas VII SMP N 01 Boja.

0 0 3

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN “TEKNIK FASTWRITING” MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X-4 SMA KESATRIAN SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE PENGALIRAN IMAJI BERBANTUAN MEDIA PUISI PADA SISWA KELAS X.I SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA.

2 16 179

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE DRILL KELAS III

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN

0 0 11