menulis kata kongkret penulis harus memiliki kosa kata yang banyak dan terbiasa menulis, membaca, dan berdiskusi.
2.2.1.2.4 Bahasa Figuratif
Bahasa figuratif pada dasarnya adalah bentuk penyimpangan dari bahasa normatif, baik dari segi makna maupun rangkaian maknanya, dan bertujuan untuk
mencapai arti dan efek tertentu Jabrohim, dkk, 2003: 42. Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan untuk mengatakan sesuatu
yang tidak dapat mengungkapkan makna secara langsung Waluyo 1991:83. Bahasa figuratif ini dipandang lebih efektif untuk menyampaikan apa yang
dimaksud oleh penyair. Perrine dalam Waluyo 1991:83 menyatakan bahwa bahasa figuratif penting karena 1 bahasa figuratif mampu menghasilkan
kesenangan imajinatif, 2 bahasa figuratif adalah cara untuk menghasilkan tambahan dalam puisi, sehingga yang abstrak jadi konkret dan menjadi puisi lebih
nikmat dibaca, 3 bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas perasaan penyair untuk puisinya dan menyampaikan sikap penyair, dan 4 bahasa figuratif
adalah cara untuk mengkonsentrasikan makna yang banyak dan luas dengan bahasa yang singkat.
Pradopo 2002:62 menyatakan bahwa bahasa kiasan yang menyebabkan sajak menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, hidup, dan terutama
menimbulkan kejelasan angan. Bahasa kiasan atau bahasa figuratif ada bermacam-macam, tapi memilliki suatu sifat yang umum, yakni mempertalikan
sesuatu dengan cara menghubungkannya dengan sesuatu yang lain. Jenis-jenis bahasa kiasan tersebut antara lain:
1. Perbandingan atau simile adalah jenis bahasa figuratif yang menyamakan
suatu hal dengan hal lain yang sesungguhnya tidak sama Jabrohim, dkk, 2003:44. Sebagai sarana dalam upaya menyamakan hal yang berlainan
tersebut simile menggunakan kata pembanding seperti : bagai, bak, seumpama, sepeti, laksana,dan sebagainya.
2. Metafora merupakan bahasa kiasan yang menyatakan sesuatu sebagai hal
yang sama atau sebagai hal lain, yng sesungguhnya tidak sama. 3.
Alegori ialah cerita kiasan ataupun lukisan kiasan. Cerita kiasan atau lukisan kiasan ini mengiaskan hal lain atau kejadian lain.
4. Personifikasi merupakan bahasa kiasan yang mempersamakan benda dengan
manusia, benda-benda mati dibuat dapat berbuat, berpikir, dan sebagainya seperti manusia.
5. Metonimia bahasa kiasan ini berupa penggunaan sebuah atribut sebuah objek
atau penggunaan sesuatu yang sangat dekat berhubungan dengannya untuk menggantikan objek tersebut Altenbernd dalam Pradopo 2002:77.
6. Sinekdok adalah bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting
dari suatu benda hal untuk benda atau hal itu sendiri Altenbernd dalam Pradopo 2002:78.
2.2.1.2.5 Versifikasi