Terbangunnya Suasana yang Kondusif Saat Guru Menjelaskan

proses pembelajaran. Pada awal pembelajaran siklus II peserta didik yang pada pembelajaran siklus I masih belum antusias sudah terlihat sangat antusias. Ketika guru melakukan apersepsi peserta didik telihat tenang dan memperhatikan. Pada pembelajaran menulis puisi aspek proses penumbuhan antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi mengalami peningkatan.

4.2.1.2 Terbangunnya Suasana yang Kondusif Saat Guru Menjelaskan

Materi Pembelajaran Menulis Puisi Berdasarkan hasil observasi tentang terbangunnya suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar sebesar 15. Ketika siklus I tercatat 17 peserta didik atau 85 dan pada silus II mengalami peningkatan menjadi 18 peserta didik atau 90. Hal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Pada siklus I hampir sebagian peserta didik masih kurang kondusif. Hal ini ditunjukkan ketika guru menjelaskan materi pembelajaran. Sebagian peserta didik yang tidak memperhatikan dan bermain dengan teman sebangkunya. Pada siklus II peserta didik sudah kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran peserta didik memperhatikan dan merespon dengan penuh antusias. Hal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran yang kondusif. Selain observasi, terbangunnya suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi juga terlihat dari jurnal guru dan dokumentasi foto. Hasil jurnal guru terlihat perubahan dari siklus I ke siklus II bahwa peserta didik memperhatikan dengan penuh antusias saat guru menjelaskan materi sehingga terbangun suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Dari hasil dokumentasi foto juga terlihat perubahan bahwa terbangun suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi selama proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I masih ada peserta didik yang tidak fokus dan kondusif .Namun, pada siklus II peserta didik sudah terlihat kondusif selama guru menjelaskan materi pembelajaran. Dokumentasi foto tersebut adalah sebagai berikut Siklus I Siklus II Gambar 25. Suasana yang Kondusif Saat Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran Menulis Puisi Berdasarkan uraian observasi, jurnal guru, dan dokumentsi foto dapat diketahui bahwa terbangunnya suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dari 85 ke 90 dengan kategori baik. Hampir seluruh peserta didik bertambah kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi. Peserta didik sudah menunjukkan sikap yang baik pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi pada siklus II. Peningkatan pada aspek terbangunnya suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi terjadi karena pada siklus II ada perbaikan dari siklus I. Pada siklus I, masih banyak peserta didik yang cerita dengan teman sebangkunya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya, yaitu 1 motivasi belajar peserta didik yang kurang; 2 perhatian guru yang kurang maksimal; 3 peserta didik terpengaruh oleh perkembangan zaman yang semakin canggih. Solusi atau perbaikan untuk aspek terbangun suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi adalah dengan memberikan teguran yang positif, motivasi, dan arahan agar suasana menjadi kondusif. Jika peserta didik diberi teguran dan arah yang positif, maka semua peserta didik akan memperhatikan guru saat menjelaskan dan suasana kelas akan menjadi kondusif. Dengan demikian aspek terbangun suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi mengalami peningkatan. Hasil penelitian tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni 2010 dalam penelitiannya berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Experiential Learning pada Peserta didik Kelas VIII D SMP Negeri 2 Tengaran Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis data penelitian keterampilan menulis puisi kreatif menunjukkan data yang relatif tinggi. Penelitian Wahyuni 2010 membuktikan bahwa kemampuan peserta didik dalam menulis puisi kreatif menunjukkan kondisi yang baik dan dapat meningkatkan perilaku sosial peserta didik. Pada penelitian ini, perubahan yang dialami peserta didik setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi pada siklus I dan siklus II terlihat pada saat peserta didik memulai menulis puisi peserta didik sudah tidak merasa bingung lagi dan tiap peserta didik mampu menulis puisi dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan yang dilakukan oleh Wahyuni 2010, yaitu mampu meningkatkan proses pembelajaran dan perubahan perilaku peserta didik yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Pada pembelajaran menulis puisi aspek terbangunnya suasana yang kondusif saat guru menjelaskan materi pembelajaran menulis puisi peserta didik selalu menunjukkan perubahan yang positif saat proses pembelajaran.

4.2.1.3 Keaktifan Peserta didik dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Metode Inkuiri Pada Peserta Didik Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

Peningkatan kemampuan menulis narasi menggunakan metode kooperatif teknik JIGSAW pada peserta didik kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul tahun ajaran 2015/2016.

1 1 138

(ABSTRAK) Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Melanjutkan Puisi dan Metode Mengalirkan Bayangan (Image Streaming) Siswa Kelas VII SMP N 01 Boja.

0 0 3

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN “TEKNIK FASTWRITING” MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X-4 SMA KESATRIAN SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE PENGALIRAN IMAJI BERBANTUAN MEDIA PUISI PADA SISWA KELAS X.I SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA.

2 16 179

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE DRILL KELAS III

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN

0 0 11