pada Peserta didik Kelas VII B SMP 7 Semarang Tahun Pelajaran 20082009. Semangat peserta didik dapat dilihat dari keantusiasan peserta didik menulis
puisi. Pada proses menulis puisi perilaku negatif yang dilakukan peserta didik berkurang. Hal ini terlihat dari peserta didik yang tidak semangat dan tidak fokus
dalam pembelajaran menulis puisi menjadi semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan uraian perbandingan hasil peneliti ini dengan hasil penelitian Prasetyo 2007 dan Fadilah 2009 membuktikan adanya peningkatan semangat
dan daya kreatif peserta didik setelah mengikuti tindakan dari siklus I ke siklus II.
4.2.3.4 Tumbuhnya Sikap Bertanggung Jawab dalam Setiap Aktivitas
Pembelajaran Menulis Puisi
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, sikap bertanggung jawab dalam setiap aktivitas pembelajaran menulis puisi berlangsung baik yaitu
meningkat 12 dari siklus I yang tercatat 11 peserta didik atau 55 menjadi 14peserta didik atau 70 bertanggung jawab dalam pembelajaran pada siklus II.
Pada siklus I Pada saat pembelajaran menulis puisi menggunakan metode pararrel writing melalui teknik pengimajian benda abstrak, sebagian peserta didik
bertanggung jawab dan sebagian belum bertanggung jawab sepunuhnya dengan segala aktivitas pembelajaran, karena masih ada sebagian peserta didik yang
bermain sendiri. Pada siklus II peserta didik bertanggung jawab sepunuhnya dengan segala aktivitas pembelajaran. Hal ini menunjukkan ada perubahan
perilaku tentang tanggung jawab peserta didik saat pembelajaran dari siklus I ke siklus II.
Hasil jurnal guru siklus I menunjukkan bahwa sebagian peserta didik masih asik bermain dengan teman sebangkunya. Selain itu juga ada peserta didik
yang membiarkan lembar kerjanya dan baru mengerjakan setelah disuruh oleh guru. Pada siklus II menunjukkan bahwa peserta didik bertanggung jawab dengan
semua aktivitas pembelajaran. Hal tersebut, terlihat dari respon peserta didik terhadap guru yang selalu positif dan memperhatikkan semua penjelasan guru
dengan sungguh-sungguh, dan saat menulis puisi peserta didik juga menulis dengan serius dan penuh dengan tanggung jawab. Hal ini menunjukkan ada
perubahan perilaku mengenai tanggung jawab peserta didik pada saat pembelajaran dari siklus I ke siklus II.
Dari hasil dokumentasi foto siklus I dan siklus II ini, tanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.
Siklus I Siklus II
Gambar 32. Tanggung Jawab Peserta didik Siklus I dan Siklus II
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan instrumen nontes yaitu observasi, jurnal guru, dan dokumentasi foto siklus I dan siklus II
menunjukkan tanggung jawab peserta didik dalam belajar mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Peningkatan pada aspek ini terjadi karena tindakan pada siklus II. Pada siklus I, aspek tumbuhnya sikap bertanggung jawab dalam setiap aktivitas
pembelajaran kelemahannya adalah masih banyak peserta didik yang tidak serius dalam pembelajaran, peserta didik meremehkan saat guru menerangkan materi
pembelajaran, dan banyak peserta didik yang berbicara sendiri saat pembelajaran. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu 1 peserta didik tidak memiliki
motivasi dalam belajar; dan 2 peserta didik tidak memiliki semangat yang tinggi dalam belajar. Tindakan pada siklus II yang dilakukan untuk memperbiki kondisi
tersebut adalah memberi teguran positif kepada peserta didik yang yang tidak serius dan meremehkan saat pembelajaran berlangsung dan guru menerangkan
dengan lebih detail, menarik, dan jelas agar peserta didik memperhatikan saat guru menjelaskan materi. Dengan demikian terjadi peningakatan menjadi lebih
baik pada siklus II daripada siklus I. Hasil penelitian tersebut senada dengan penelitian Wahyuni 2010 yang
berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Experiential
Learning pada Peserta didik Kelas VIII D SMP Negeri 2 Tengaran Kabupaten Semarang”. Sikap bertanggung jawab peserta didik yang masih kurang pada
siklus I dapat diketahui saat kegiatan pembelajaran menulis puisi berlangsung. Peserta didik tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, peserta
didik juga banyak yang malas-malasan, dan tidak mengerjakan tugas dari guru dengan baik. Pada siklus II sudah ada peningkatan sikap bertanggung jawab
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Jadi, pada penelitian yang dilakukan Wahyuni 2010 dapat disimpulkan bahwa meningkatkan sikap tanggung jawab
peserta didik dalam belajar. Hasil perubahan perilaku aspek tanggung jawab peserta didik yang
dilakukan peneliti memiliki persamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani 2011 yang berjudul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Rangsang Peristiwa dengan Media Buku Harian Peserta didik
Kelas VII A SMP Al Islam Karangtengah Demak”. Pada siklus I peserta didik yang belum memiliki sikap tanggung jawab, pada siklus II sikap tanggung jawab
peserta didik sudah ada peningkatan. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan perilaku dari siklus I yang cenderung belum serius mengikuti pembelajaran, pada
siklus II sudah serius dan sungguh – sunnguh. Dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, peserta didik juga sudah bertanggung jawab dengan cara menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Berdasarkan uraian perbandingan hasil
penelitian ini dengan hasil penelitian Wahyuni 2010 dan Fitriyani 2011 membuktikan adanya peningkatan tanggung jawab peserta didik setelah mengikuti
tindakan siklus I ke siklus II. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian
yang dilakukan oleh Wahyuni 2010 dan Fitriyani 2011 mampu meningkatkan tanggung jawab peserta didik dalam belajar.
4.2.3.5 Tumbuhnya Sikap Kemadirian Peserta didik dalam Belajar