Observasi Refleksi Proses Tindakan Siklus II

Kegiatan penutup, yaitu: 1 guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung; 2 guru bersama peserta didik melakukan kegiatan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan; 3 guru menutup pembelajaran dengan salam.

3.1.2.3 Observasi

Pengamatan atau observsi dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan atau observasi dilakukan sekaligus untuk mengetahui hasil tulisan peserta didik serta perilaku peserta didik selama proses belajar mengajar. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga melakukan pemotretan selama pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil berupa aktifitas – aktifitas yang dilakukan peserta didik selama kegiatan pembelajaran. Hasil pemotretan ini digunakan sebagai gambaran siwa yang diabadikan selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah proses pembelajaran selesai, lembar jurnal dibagikan kepada peserta didik untuk mengetahui mengenai tingkat kesulitan dalam menulis puisi, pesan, dan kesan terhadap materi, cara mengajar, dan teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode pararrel writing melalui teknik pengimajian benda abstrak. Setelah mengetahui hasil menulis peserta didik, peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui minat peserta didik terhadap pembelajaran menulis puisi, tanggapan peserta didik, kesan yang dapat diperoleh setelah pembelajaran menulis puisi selesai, dan pesan disampaikan agar menulis puisi hasilnya lebih baik. Pengambilan dokumentasi foto dilakukan untuk memperkuat hasil observasi. Observasi ini sebagai bukti visual selama pembelajaran berlangsung. Melalui data visual dapat dilihat gambar tentang sikap peserta didik saat pembelajaran menulis puisi dilaksanakan.

3.1.2.4 Refleksi

Refleksi pada siklus II merupakan perenungan akhir dalam penelitian ini. Peneliti melakukan refleksi terhadap perubahan-perubahan perilaku dan peningkatan keterampilan menulis puisi pada setiap peserta didik. Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui keberhasilan penggunaan metode pararrel writing melalui media teknik pengimajian benda abstrak dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siklus II. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes keterampilan menulis puisi dan hasil nontes yang dilakukan pada siklus II. Hasil nontes dianalisis untuk mengetahui perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti pembelajaran pada siklus II. Dari proses pembelajaran pada siklus II kelemahan pada siklus I sudah bisa diatasi. Analisis nilai tiap aspek penilaian menulis puisi pada siklus II adalah sebagai berikut: Aspek bait mencapai skor atau kategori cukup, aspek irama mencapai skor 86 atau kategori baik , aspek rima mencapai skor 86 atau kategori baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil tes menulis puisi tuntas dan sudah mencapai target. Dari hasil perubahan perilaku siklus II, kelemahan yang dialami di siklus I sudah dapat ditingkatkan pada siklus II. Peserta didik yang kurang percaya diri dan kurang berani bertanya dan menjawab pada siklus II sudah bisa diatasi. Peserta didik sudah sungguh – sungguh dan antusias pada pembelajaran menulis puisi. Tanggung jawab peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dan terhadap tugas yang diberikan oleh guru sudah baik.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi pada peserta didik kelas X SMA PGRI Kaliwungu Kudus. Peneliti memilih kelas X pada sekolah tersebut sebagai subjek penelitian didasarkan atas hasil observasi dan wawancara yang diperoleh dari guru bahasa dan sastra Indonesia. Dari hasil wawancara yang dilakukan ternyata keterampilan menulis puisi yang dimiliki peserta didik kelas X masih rendah, hal tersebut diakibatkan oleh k esulitan peserta didik dalam menentukan ide, diksi, dan kata pertama saat menulis puisi . Alasan lain dipilihnya kelas X karena 1 peserta didik kesulitan menentukan kata pertama dalam menulis puisi; 2 peserta didik kesulitan dalam menemukan ide dan gagasan dalam menulis puisi; dan 4 peserta didik tidak terbiasa menulis puisi dan peserta didik menganggap bahwa menulis puisi itu hal yang sulit.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel keterampilan menulis puisi dan variabel metode pararrel writing melalui teknik

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Metode Inkuiri Pada Peserta Didik Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

Peningkatan kemampuan menulis narasi menggunakan metode kooperatif teknik JIGSAW pada peserta didik kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul tahun ajaran 2015/2016.

1 1 138

(ABSTRAK) Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Melanjutkan Puisi dan Metode Mengalirkan Bayangan (Image Streaming) Siswa Kelas VII SMP N 01 Boja.

0 0 3

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN “TEKNIK FASTWRITING” MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X-4 SMA KESATRIAN SEMARANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE PENGALIRAN IMAJI BERBANTUAN MEDIA PUISI PADA SISWA KELAS X.I SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA.

2 16 179

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE DRILL KELAS III

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN

0 0 11