Kebiasaan Membaca Faktor Internal

dimiliki sebelumnya, dan terdapat lima subindikator yang berhubungan dengan pengetahuan tentang cara membaca. Tabel 4.15 PengetahuanPengalaman Yang Dimiliki Sebelumnya Dan Pengetahuan Tentang Cara Membaca NO SUBINDIKATOR RENTANG SKOR 1 2 3 4 5 STS TS N S SS 1 Saya ingin mengetahui perkembangan sesuatu yang pernah terjadi melalui membaca. 8 10 37 11 2 Saya ingin membaca kembali bacaan yang pernah saya baca untuk menyegarkan ingatan. 9 11 38 8 3 Setelah membaca, saya berkeinginan mengungkapkan gagasan hasil membaca secara tertulis dalam bentuk artikel, makalah, atau bentuk lain. 2 14 26 20 4 4 Untuk memahami isi bacaan, saya membuat pertanyaan berdasarkan isi bacaan yang saya baca. 10 23 29 4 5 Agar memahami isi bacaan, saya cukup mengingat-ingat isinya saja. 2 17 12 27 8 6 Agar memahami isi bacaan, saya merumuskan dengan bahasa saya sendiri. 1 9 6 38 12 7 Untuk mempermudah memahami isi bacaan, saya membuat skema gagasan setiap kali membaca. 1 13 17 32 3 Berdasarkan tabel pengetahuanpengalaman yang dimiliki sebelumnya dan pengetahuan tentang cara membaca yang terdiri atas 7 subindikator dan sebanyak 66 responden di atas. Diketahui pada subindikator pertama yakni “Saya ingin mengetahui perkembangan sesuatu yang pernah terjadi melalui membaca” pada pilihan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih dan sebanyak 8 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 8 responden dengan persentase sebesar 12,12 responden berada pada kategori sangat lemah dan dipandang sebagai sikap negatif. Selanjutnya sebanyak 37 responden memilih setuju dan 11 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 48 responden dengan persentase sebesar 72,73 responden dikategorikan kuat dan dipandang dengan sikap positif. Kemudian sebanyak 10 responden dengan persentase sebesar 15,15 responden dikategorikan sangat lemah dan tidak memiliki jawaban. Pada subindikator ke dua, yakni “Saya ingin membaca kembali bacaan yang pernah saya baca untuk menyegarkan ingatan ” pada pilihan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih dan sebanyak 9 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 9 responden dengan persentase sebesar 13,64 responden berada pada kategori sangat lemah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena belum muncul rasa ingin membaca kembali bacaan yang pernah dibaca untuk menyegarkan ingatan. Kemudian sebanyak 38 responden memilih setuju dan 8 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 46 responden dengan persentase sebesar 69,69 responden dikategorikan kuat dan dipandang dengan sikap positif, karena memiliki cara dengan membaca kembali bacaan yang pernah dibaca untuk menyegarkan ingatannya. Selanjutnya sebanyak 11 responden dengan persentase sebesar 16,67 responden dikategorikan sangat lemah dan tidak memiliki jawaban. Pada subindikator ketiga, yakni “Setelah membaca, saya berkeinginan mengungkapkan gagasan hasil membaca secara tertulis dalam bentuk artikel, makalah, atau bentuk lain” sebanyak 2 responden memilih sangat tidak setuju dan 14 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 16 responden dengan persentase sebesar 24,24 responden pada kategori lemah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena belum memiliki keinginan memperkuat pemahaman bacaan dengan langkah mengungkapkan gagasan hasil membaca secara tertulis dalam bentuk artikel, makalah, atau bentuk lain. Selanjutnya sebanyak 20 responden memilih setuju dan 4 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 24 responden dengan persentase sebesar 36,36 responden dikategorikan lemah dan dipandang dengan sikap positif, karena sudah memiliki keinginan memperkuat pemahaman bacaan dengan langkah mengungkapkan gagasan hasil membaca secara tertulis dalam bentuk artikel, makalah, atau bentuk lain. Kemudian sebanyak 26 dengan persentase sebesar 39,40 responden dikategorikan lemah dan tidak memilik jawaban. Pada subindikator keempat, yakni “Untuk memahami isi bacaan, saya membuat pertanyaan berdasarkan isi bacaan yang saya baca ” pada pilihan sangat tidak setuju tidak ada yang memilih dan sebanyak 10 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 10 responden dengan persentase sebesar 15,15 responden berada pada kategori sangat lemah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena tidak membuat pertanyaan berdasarkan isi bacaan yang dibacanya. Kemudian sebanyak 29 responden memilih setuju dan 4 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 33 responden dengan persentase sebesar 50 responden dikategorikan cukup dan dipandang dengan sikap positif, karena dapat membuat pertanyaan berdasarkan isi bacaan yang dibaca untuk menguatkan pemahamannya. Selanjutnya sebanyak 23 responden dengan persentase sebesar 34,85 responden dikategorikan lemah dan tidak memiliki jawaban. Pada subindikator kelima, yakni “Agar memahami isi bacaan, saya cukup mengingat-ingat isinya saja ” sebanyak 2 responden memilih sangat tidak setuju dan 17 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 19 responden dengan persentase 28,79 responden dikategorikan lemah, akan tetapi dipandang sikap yang positif, karena aktivitas mengingat-ingat adalah aktivitas yang sangat kuno dan tidak efektif untuk membaca pemahaman. Kemudian sebanyak 27 responden memilih setuju dan 8 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 35 responden dengan persentase sebesar 53,03 responden dikategorikan cukup dan dipandang sebagai sikap yang negatif, karena tidak ada cara efektif lainnya untuk memahami isi bacaanya. Selanjutnya sebanyak 12 responden dengan persentase sebesar 18,18 responden dikategorikan sangat lemah dan tidak memliki jawaban. Pada subindikator keenam, yakni “Agar memahami isi bacaan, saya merumuska n dengan bahasa saya sendiri” sebanyak 1 responden memilih sangat tidak

Dokumen yang terkait

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa kelas A semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2016.

0 0 2

Faktor - faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester V program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 172

Pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 2 228

Pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

3 31 446

Pengembangan kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa semester VI Pprogram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

1 16 334

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia semester VI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 265

Strategi pembelajaran kemampuan membaca kritis berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca kritis pada mahasiswa semester VI kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 241

Strategi kemampuan membaca pemahaman berdasrakan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015.

0 0 229

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2

0 1 239

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17