Kelompok Rendah METODOLOGI PENELITIAN

menunjukkan bahwa sebanyak 80,30 responden mengalami kesulitan ketika menemui kata-kata asing yang belum diketahui artinya.

b. Kelompok Sedang

Kelompok sedang ini berisi tentang jumlah pemilih yang tidak tinggi maupun rendah dari setiap pernyataan dengan persentase pemilih berkisar 41 - 60. Berikut adalah beberapa pernyataan dari subindikator faktor eksternal yang termasuk dalam kategori sedang. Pernyataan pertama berkaitan dengan latar belakang sosial ekonomi keluarga, yakni “Saya tidak pernah mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan bacaan yang saya butuhkan” sebanyak 4 responden memilih sangat tidak setuju dan 26 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 30 responden dengan persentase sebesar 45,45 responden. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa responden mengalami kesulitan ketika membutuhkan buku untuk dibaca. Subindikator berikutnya berhubungan dengan keterbacaan teks, yakni “kalimat yang terlalu panjang mempersulit saya untuk memahami isi bacaan” sebanyak 28 responden memilih setuju dan 7 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 35 responden dengan persentase sebesar 53,03 responden. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa responden mengalami kesulitan apabila menemukan kalimat yang terlalu panjang. Subindikator selanjutnya berkaitan dengan masih kuatnya pengaruh budaya lisan dan kuatnya pengaruh media elektronik, yakni “jika acara televisi menarik, kegiatan membaca saya tinggalkan terlebih dahulu untuk menonton acara televisi” sebanyak 22 responden memilih setuju dan 13 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 35 responden dengan persentase sebesar 53,03 responden. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa responden masih mengutamakan acara televisi daripada bacaan yang sedang dibaca, sehingga konsentrasi terhadap bacaan menjadi pecah.

c. Kelompok rendah

Kelompok rendah ini berisi tentang jumlah pemilih terendah dari setiap pernyataan dengan persentase pemilih berkisar 0 - 40. Berikut adalah beberapa pernyataan dari subindikator faktor eksternal yang termasuk dalam kategori rendah. Pernyataan pertama berkaitan dengan latar belakang sosial ekonomi keluarga, yakni “Karena penghasilan orang tua terbatas, bacaan yang sebenarnya saya butuhkan tidak saya peroleh dengan mudah” sebanyak 13 responden memilih setuju dan 5 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 18 responden dengan persentase sebesar 27,27 responden. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada beberapa responden yang kesulitan mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan karena keterbatasan dana orang tua. Subindikator berikutnya berkaitan dengan suasana lingkungan dan waktu, yakni “Lingkungan rumah tangga saya atau tempat saya tinggal sangat nyaman untuk membaca” sebanyak 1 responden memilih sangat tidak setuju dan 10 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 11 responden dengan persentase sebesar 16,67 responden. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa responden kurang nyaman dengan lingkungan rumah tangga atau tempat tinggalnya, sehingga kurang nyaman untuk membaca. Subindikator berikutnya berkaitan dengan keterbacaan teks, yakni “Teks yang terlau banyak kata-kata asing sering mempersulit pemahaman isi bacaan” sebanyak 3 responden memilih sangat tidak setuju dan 6 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 9 responden dengan persentase sebesar 13,64 responden. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa responden tidak terpengaruh kata-kata asing yang membuat sulit dalam memahami bacaan, sehingga sebanyak 13,64 dari 66 responden tidak terpengaruh kata-kata asing yang muncul dalam bacaan. Subindikator berikutnya berkaitan dengan masih kuatnya pengaruh budaya lisan dan kuatnya pengaruh media elektronik , yakni “masih kuatnya pengaruh bahasa lisan dalam hidup saya, sering mempersulit pemahaman isi bacaan” sebanyak 2 responden memilih sangat tidak setuju dan 20 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 22 responden dengan persentase sebesar 33,33 responden. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 33,33 responden tidak merasa sulit untuk memahami isi bacaan walaupun pengaruh budaya lisan semakin meningkat.

4.2.4.2 Tes Kemampuan Membaca Pemahaman

Setelah mengetahui persentase setiap aspek membaca pamahaman dalam soal tes kemampuan membaca pemahaman. Selanjutnya adalah penentuan kriteria dengan penghitungan persentase untuk skala empat. Penghitungan tersebut menggunakan teori dari Burhan Nurgiyantoro responden dengan persentase 2010 : 253. Pada tahap ini, akan dilakukan penghitungan persentase tingkat penguasaan terlebih dahulu, yakni dengan rumus berikut, skor responden : Jumlah Soal x 100 . Kemudian hasil tersebut akan dimasukkan dalam interval persentase tingkat penguasaan sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tabel 4.24 Kriteria dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Empat Interval Persentase Tingkat Penguasaan Nilai Ubahan Skala Empat Keterangan 1 – 4 D - A 86 – 100 4 A Sangat Baik 76 – 85 3 B Baik 56 – 74 2 C Sedang 10 – 55 1 D Kurang Setelah dilakukan penghitungan persentase tingkat penguasaan setiap responden, maka dapat di terapkan tabel kriteria dengan penghitungan persentase untuk skala empat pada tes kemampuan membaca pemahaman sebagai berikut: Tabel 4.25 Hasil Kriteria Penghitungan Persentase Skala Empat Interval Persentase Tingkat Penguasaan Skor Frekuensi Persentase Keterangan 86 – 100 37 - 42 Sangat Baik 76 – 85 32 - 36 Baik

Dokumen yang terkait

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa kelas A semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2016.

0 0 2

Faktor - faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester V program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 172

Pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 2 228

Pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

3 31 446

Pengembangan kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa semester VI Pprogram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

1 16 334

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia semester VI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 265

Strategi pembelajaran kemampuan membaca kritis berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca kritis pada mahasiswa semester VI kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 241

Strategi kemampuan membaca pemahaman berdasrakan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015.

0 0 229

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2

0 1 239

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17