Tingkat Intelegensi Pembaca Faktor Internal

dipandang sebagai sikap yang positif, karena tidak hanya bacaan yang berkaitan dengan bidang ilmunya saja yang dibaca atau diinginkan. Kemudian sebanyak 28 responden memilih setuju dan 12 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 40 responden dengan persentase sebesar 60,61 responden dikategorikan kuat dan dipandang sebagai sikap yang negatif, karena hanya tertarik dengan bacaan yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dipelajari. Selanjutnya sebanyak 12 responden dengan persentase sebesar 18,18 responden dikategorikan sangat lemah dan tidak memiliki jawaban. Pada sub indikator ketiga, yakni “Bacaan yang diberitahukan oleh teman karena menarik isinya, saya ingin membacanya ” sebanyak 0 responden memilih sangat tidak setuju dan 6 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 6 responden dengan persentase sebesar 9,09 responden dikategorikan sangat lemah dan dipandang sebagai sikap yang positif, karena ketertarikan membaca tidak hanya saat diberitahukan teman. Kemudian sebanyak 41 responden memilih setuju dan 9 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 50 responden dengan persentase sebesar 75,76 responden dikategorikan kuat dan dipandang sebagai sikap yang negatif, karena hanya tertarik pada bacaan yang direkomendasikan oleh teman saja. Selanjutnya sebanyak 10 responden dengan persentase sebesar 15,15 responden dikategorikan sangat lemah dan tidak memiliki jawaban. Pada subindikator keempat, yakni “Saya membaca bacaan yang bermanfaat secara langsung dan mendukung perkuliahan saya” sebanyak 1 responden memilih sangat tidak setuju dan 6 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 7 responden dengan persentase sebesar 10,60 responden dikategorikan sangat lemah dan dipandang sebagai sikap positif, karena tidak hanya membaca bacaan bermanfaat secara langsung dan mendukung perkuliahan saja. Kemudian sebanyak 40 responden memilih setuju dan 12 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 52 responden dengan persentase sebesar 78,79 responden dikategorikan kuat dan dipandang sebagai sikap negatif, karena hanya membaca bacaan yang bermanfaat secara langsung dan mendukung perkuliahan. Selanjutnya sebanyak 7 responden dengan persentase sebesar 10,60 responden dikategorikan sangat lemah dan tidak memiliki jawaban. Pada subindikator kelima, yakni “Dengan rajin membaca, kemampuan berbicara saya menjadi baik” sebanyak 1 responden memilih sangat tidak setuju dan 5 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 6 responden dengan persentase sebesar 9,09 responden dikategorikan sangat lemah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena tidak ada keyakinan bahwa dengan rajin membaca, kemampuan berbicara menjadi baik. Kemudian sebanyak 39 responden memilih setuju dan 15 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 54 responden dengan persentase sebesar 81,82 responden dikategorikan sangat kuat dan dipandang sebagai sikap yang positif, karena yakin dengan rajin membaca, kemampuan berbicara menjadi baik. Selanjutnya sebanyak 6 responden dengan persentase sebesar 9,09 responden dikategorikan sangat lemah dan tidak memiliki jawaban. Pada subindikator keenam, yakni “Melalui membaca, saya mampu berpikir lebih kritis ketika memberi tanggap an terhadap pendapat orang lain” sebanyak 1 responden memilih sangat tidak setuju dan 3 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanya 4 responden dengan persentase sebesar 6,07 responden dikategorikan sangat lemah dan dipandang sebagai sikap negatif, karena tidak yakin apabila melalui membaca, kemampuan berpikir lebih kritis ketika memberi tanggapan terhadap pendapat orang lain. Kemudian sebanyak 35 responden memilih setuju dan 20 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 55 responden dengan persentase sebesar 83,33 responden dikategorikan sangat kuat dan dipandang sebagai sikap yang positif, karena yakin melalui membaca, kemampuan berpikir lebih kritis ketika memberi tanggapan terhadap pendapat orang lain. Selanjutnya sebanyak 7 responden dengan persentase sebesar 10,60 responden dikategorikan sangat lemah dan tidak memiliki jawaban.

4.2.3.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang mempengaruhi pemahaman suatu bacaan bagi pembaca. Terdapat lima indikator dalam faktor eksternal, yakni: 1 Latar belakang sosial ekonomi keluarga, 2 suasana Lingkungan dan waktu, 3 Keterbacaan Teks, 4 masih kuatnya budaya lisan, 5 kuatnya pengaruh media elektronik khususnya media Televisi.

4.2.3.2.1 Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga

Dokumen yang terkait

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa kelas A semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2016.

0 0 2

Faktor - faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester V program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 172

Pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 2 228

Pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

3 31 446

Pengembangan kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa semester VI Pprogram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

1 16 334

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia semester VI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 265

Strategi pembelajaran kemampuan membaca kritis berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca kritis pada mahasiswa semester VI kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 241

Strategi kemampuan membaca pemahaman berdasrakan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015.

0 0 229

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2

0 1 239

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17