Masih Kuatnya Pengaruh Budaya Lisan dan Kuatnya Pengaruh Media

4.2.4.1 Faktor Pendukung Pembentukan Budaya Baca

Faktor pendukung pembentukan budaya baca terdiri atas 100 subindikator dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang dikemas menjadi suatu angket. Dala angket tersebut, terbagi atas dua kelompok, yakni kelompok faktor internal dan kelompok faktor eksternal. Dari 100 subindikator tersebut, terdapat 49 subindikator faktor internal dan 51 subindikator faktor eksternal. Jumlah responden yang diberikan angket ini berjumlah 82 responden, akan tetapi hanya 66 angket yang diterima oleh peneliti. Pedoman pembagian kelompok tersebut berasal dari hasil modifikasi teori Likert yang berjumlah 5 kategori menjadi 3 kategori. Berikut tabel kategori pembagian kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Tabel 4.23 Kategori Pembagian Kelompok Tinggi, Sedang, dan Rendah Rentangan persentase skor Kategori 61 - 100 Tinggi 41 - 60 Sedang 0 - 40 Rendah Berikut adalah pengelompokkan setiap faktor yang terdiri atas tingkatan tinggi, sedang, dan rendah.

4.2.4.1.1 Faktor Internal

Faktor internal dalam kemampuan membaca pemahaman ini terdapat 49 subindikator yang menjadi faktor pendukung pembentukan budaya baca. Peneliti akan membagi menjadi 3 bagian pengelompokkan dalam faktor internal ini, yakni tinggi, sedang, dan rendah. Berikut adalah sajian pengelompokkan tersebut.

a. Kelompok Tinggi

Kelompok tinggi ini berisi tentang jumlah pemilih tertinggi dari setiap pernyataan dengan persentase pemilih berkisar 61 - 100. Berikut adalah beberapa pernyataan dari subindikator faktor internal yang termasuk dalam kategori tinggi. Pernyataan pertama berkaitan dengan sikap minat dan motivasi, yakni “Saya menyadari bahwa membaca merupakan kebutuhan pokok bagi seorang mahasiswa jika ingin memili ki wawasan dan pengetahuan luas”, sebanyak 28 responden memilih setuju dan 29 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 57 responden dengan persentase 86,36 responden. Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki kesadarn yang besar mengenai pentingnya membaca sebagai kebutuhan pokok, sehingga responden memiliki faktor pendukung yang besar untuk membaca. Pernyataan selanjutnya berkaitan dengan kebiasaan membaca responden, yakni “Agar memahami isi bacaan, saya merumuskan dengan bahasa saya sendiri” sebanyak 38 responden memilih setuju dan 12 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 50 responden dengan persentase 75,76 responden. Dari pernyataan tersebut menunjukkan responden memiliki inovasi yang bagus untuk menunjang aktivitas memahami suatu bacaan dengan cara merumuskan isi bacaan dengan bahasa sendiri. Subindikator berikutnya berkaitan dengan kesehatan responden, yakni “Kalau menghadapi ujian, meskipun kondisi kesehatan t idak baik saya tetap membacanya”, sebanyak 40 responden memilih setuju dan 9 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 49 responden dengan persentase sebesar 74,24 responden. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa sakit tidak menghalangi para responden untuk membaca demi ujian, walaupun hanya demi ujian. Subindikator berikutnya berkaitan dengan tingkat intelegensi responden, yakni “Tingkat intelegensi tidak begitu penting, jika tekun dan rajin membaca pasti dapat memahami isi bacaan ” sebanyak 32 responden memilih setuju dan 17 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 49 dengan persentase sebesar 74,24 responden. Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa para responden lebih yakin dengan tekun dan rajin membaca akan lebih efektif untuk memahami bacaan daripada mengandalkan intelegensi semata. Pada subindikator berikutnya berkaitan dengan ketertarikan responden untuk membaca, yakni “Bacaan yang diberitahukan oleh teman karena menarik isinya, saya ingin membacanya”, sebanyak 41 responden memilih setuju dan 9 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 50 responden dengan persentase sebesar 75,76 responden. Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa para responden membutuhkan rangsangan yang membuat tertarik terhadap suatu bacaan seperti dari teman sendiri, sehingga keinginan dari dalam diri untuk membaca akan muncul.

b. Kelompok Sedang

Kelompok sedang ini berisi tentang jumlah pemilih yang tidak tinggi maupun rendah dari setiap pernyataan dengan persentase pemilih berkisar 41 - 60. Berikut adalah beberapa pernyataan dari subindikator faktor internal yang termasuk dalam kategori sedang. Pernyataan pertama berkaitan dengan sikap minat dan motivasi, yakni “Saya merasa ingin membaca bacaan apa pun setiap hari”, sebanyak 27 responden memilih setuju dan 7 responden memilih sangat setuju, sehingga sebanyak 34 responden dengan persentase sebesar 51,52 responden berada dalam kategori sedang. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa beberapa responden memiliki kesadaran diri untuk membaca setiap hari dan responden lainnya tidak memiliki kesadaran untuk membaca setiap hari. Subindikator selanjutnya berkaitan dengan kebiasaan membaca responden, yakni “Saya menyusun jadwal teratur untuk membaca setiap hari” sebanyak 2 responden memilih sangat tidak setuju dan 30 responden memilih tidak setuju, sehingga sebanyak 32 reponden dengan persentase 48,49 responden berada dalam kategori sedang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki

Dokumen yang terkait

Strategi pengembangan budaya baca melalui membaca pemahaman pada mahasiswa kelas A semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2016.

0 0 2

Faktor - faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester V program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 172

Pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 2 228

Pengembangan modul pembelajaran membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

3 31 446

Pengembangan kebiasaan membaca pemahaman mahasiswa semester VI Pprogram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

1 16 334

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia semester VI Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 265

Strategi pembelajaran kemampuan membaca kritis berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca kritis pada mahasiswa semester VI kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2015.

0 7 241

Strategi kemampuan membaca pemahaman berdasrakan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2014/2015.

0 0 229

Strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun ajaran 2

0 1 239

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17