JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

PT BANK MANDIRI PERSERO TBK. DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2004 dan 2003, dan 30 April 2003 Jumlah dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain 162

59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26KMK.0171998 tanggal 28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179KMK.0172000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, dewan komisaris dan pihak- pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 3246KEPDIR dan No. 181BPPN0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 37PBI2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035BPPN0401. Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036BPPN0401 yang mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap kewajiban pembayaran bank umum. Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku Catatan 44. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 152004 tanggal 27 Pebruari 2004 tentang berakhirnya tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84KMK.062004 tanggal 27 Pebruari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal. 60. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI Bank Mandiri selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 dapat menghasilkan laba bersih kumulatif sebesar Rp7.512.786 juta, namun Bank Mandiri masih memiliki jumlah Saldo Rugi yang signifikan pada neraca per tanggal 30 April 2003 sebelum kuasi- reorganisasi, yaitu sebesar Rp161.874.901 juta. Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Mei 2003. Pada tanggal 30 April 2003 dalam kaitannya dengan kuasi-reorganisasi ini, Bank telah menentukan nilai wajar atas aktiva dan kewajibannya lebih tinggi dari nilai buku bersihnya. Dengan demikian, saldo rugi langsung dieliminasi dengan akun tambahan modal disetoragio tanpa mengubah nilai akun-akun aktiva dan kewajiban berdasarkan nilai wajarnya. Laba bersih selama periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2003 digabungkan dengan akun saldo rugi sebelum dieliminasi dengan akun tambahan modal disetoragio. Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, dimana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetoragio. PT BANK MANDIRI PERSERO TBK. DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2004 dan 2003, dan 30 April 2003 Jumlah dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain 163

60. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI lanjutan