Meningkatkan Kembali Pertumbuhan Dana Masyarakat Selama tahun 2004 penghimpunan dana Bank Mandiri

menurunkan cost of funds menjadi lebih kompetitif terutama dengan keberhasilan melepas dana-dana korporasi yang mahal. Namun dari sisi produktifitas asset, Bank Mandiri masih tertinggal bila dibandingkan dengan pesaing. Dengan penurunan portfolio obligasi rekap yang cukup signifikan di tahun 2004, maka di tahun 2005 Bank Mandiri harus mampu mengembangkan portfolio asset yang mampu menghasilkan yield lebih tinggi dengan fokus pada peningkatan penyaluran kredit mikro dan consumer loan. Disamping itu, strategi bersaing yang selama ini lebih difokuskan pada pricing harus mulai ditata ulang dengan menggunakan strategi pendekatan pelayanan yang prima, baik dari aspek kecepatan dan kualitas pelayanan, kemudahan akses, penyediaan fitur produk yang lengkap maupun kenyamanan bertransaksi convenience.

c. Meningkatkan Kembali Pertumbuhan Dana Masyarakat Selama tahun 2004 penghimpunan dana Bank Mandiri

mengalami penurunan yang cukup signifikan terutama karena strategi pelepasan dana-dana korporasi yang berbiaya mahal. Memasuki tahun 2005, dimana perangkat teknologi, jaringan, produk dan pelayanan Bank Mandiri telah semakin kompetitif sejalan dengan penyelesaian berbagai inisiatif consumer banking maka penurunan dana-dana korporasi tersebut diharapkan dapat ditutup dengan pertumbuhan dana ritel yang lebih agresif. Keberhasilan pertumbuhan dana ini akan sangat menentukan pengembangan kredit Bank Mandiri pada tahun 2005 sekaligus merebut kembali market share dana yang turun di tahun 2004. d. Upaya Memperkuat Struktur Pendapatan Optimalisasi pendapatan yang berasal dari transaksi fee based merupakan suatu keharusan untuk memperkuat struktur pendapatan. Kondisi tersebut merupakan suatu tantangan mengingat dalam beberapa tahun terakhir Bank Mandiri telah berhasil menyiapkan landasan teknologi, produk, aliansi dan jaringan yang memungkinkan cross selling yang lebih optimal dan penyediaan fitur jasa keuangan dan pelayanan perbankan yang lebih beragam. Kesiapan infrastruktur tersebut harus diarahkan semaksimal mungkin untuk menghasilkan fee based income yang lebih tinggi. e. Menyikapi Implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia Pada tahun 2004 Bank Indonesia telah meluncurkan blue print pengembangan perbankan nasional yang dikenal sebagai Arsitektur Perbankan Indonesia API. Untuk itu Bank Mandiri perlu menyikapinya dengan menyiapkan dan mengambil langkah-langkah strategis agar positioning-nya sebagai bank nasional yang memiliki peluang paling besar untuk menjadi bank internasional dapat terwujud. Seiring Tahapan Transformasi untuk Mencapai Visi Regional Champion Bank 2009–selanjutnya Transformasi Fase III Regional Champion Bank • Dominasi pasar domestik • Permodalan kuat • Jaringan regional yang luas 2005–2009 Transformasi Fase II Domestic Dominant Bank • Pemimpin Pasar Consumer Commercial Banking • Market Capitalization Rp100 triliun • Implementasi Basel II • Mencapai strata bank internasional sesuai API 2000–2004 Transformasi Fase I Universal Bank • Membangun Pondasi Universal Bank • Integrasi Implementasi Sistem IT Baru • Go Public 1998–1999 Merger Konsolidasi • Pendirian Bank Mandiri • Transfer Kredit Macet ke BPPN • Legal Merger Rekapitalisasi • Reorganisasi • Memperkuat Risk Management 13 dengan hal tersebut maka Bank Mandiri akan menyusun rencana yang lebih detail untuk mencapai tujuan menjadi bank internasional dalam 5 tahun ke depan.

f. Inisiatif Pertumbuhan Non Organik Quantum leap pertumbuhan bisnis merupakan salah satu