Zona Laut Berdasarkan Wilayah Kekuasaan Suatu Negara
b. Gerak Air Laut Berupa Pasang Purnama dan Pasang Perbani
Pasang naik dan pasang turun adalah naik turunnya air laut. Bagaimana pasang surut bisa terjadi? Matahari dan bulan masing-masing menarik Bumi sehingga air laut naik dan turun dalam pola harian yang disebut pasang. Gaya tarik bulan lebih besar karena jarak dengan Bumi yang lebih dekat. Berbeda dengan matahari, walaupun lebih besar tetapi jarak dengan Bumi lebih jauh. Pasang menyebabkan air samudra agak menonjol di kedua sisi Bumi. Periode Bulan mengelilingi Bumi memerlukan waktu 27 1 3 hari. Saat bulan mengelilingi Bumi tonjolan pasang bergeser mengikutinya. Karena Bumi juga berotasi menyebabkan terjadinya pasang dan surut dua kali sehari dengan keterlambatan 50 menit setiap hari. Beda antara ketinggian pasang naik dan pasang surut disebut kisaran pasang. Apakah kamu mengetahui apa yang dimaksud dengan pasang purnama dan pasang perbani? Mari cermati gambar di samping. Sumber: Earth Science, halaman 428 Gambar 8.39 Proses terjadinya pasang purnama dan pasang perbani. Pasang Perbani Pasang Kecil Pasang ini terjadi ketika bulan dan matahari berada pada sudut tegak lurus terhadap Bumi. Gravitasi bulan dan matahari saling melemahkan hasilnya berupa pasang yang lemah. Terjadi kira-kira setiap dua minggu. Pasang Purnama Pasang Besar Pasang ini terjadi pada waktu bulan dan matahari membentuk garis lurus dengan Bumi, tarikan gravitasi matahari dan bulan bekerja terpadu sehingga menghasilkan pasang yang tinggi. Ini terjadi setiap dua minggu, pada bulan purnama dan bulan baru. 209 Hidrosfer Selain terjadi pasang purnama dan pasang perbani, air laut juga mengalami pasang surut harian yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam setiap hari. Ada juga pasang badai yang sangat tinggi yang disebabkan oleh badai tropis yang terbentuk di atas samudra. Badai ini disebut taifun, siklon atau hurikan hurricane yang menimbulkan angin kencang dan menghempaskan gelombang tinggi ke pantai. Selain gerakan gelombang yang naik turun, adakah gerakan air dalam bentuk lain di lautan yang luas? Kamu sering mendengar berita tentang orang yang hilang karena terseret ke tengah laut. Apakah penyebabnya? Ya, arus gerakan ini berupa aliran sehingga mampu menyeret orang ke tengah laut. Bagaimana arus bisa terjadi?c. Arus Laut
Air di lautan tidak pernah berhenti bergerak, karena lautan memiliki suatu sistem peredaran yang kompleks yang terdiri atas bermacam-macam arus. Angin merupakan faktor penting penyebab terjadinya arus-arus di permukaan samudra. Apa sajakah arus- arus yang terjadi di laut dan bagaimana terjadinya? 1 Berdasarkan Letaknya Angin yang bergerak di atas permukaan menyebabkan terjadinya arus permukaan. Hal ini terlihat pada percobaan kita sebelumnya yang menggunakan seember air dan kipas angin. Lalu, bagaimana arus dasar dan arus tengah terjadi? Arus bawah dan arus tengah terjadi di bawah permukaan air laut. Radiasi dari matahari menggerakkan sel-sel konveksi, yang terutama menghasilkan angin dan arus samudra. Radiasi tersebut menghangatkan Bumi secara tidak merata. Suhu permukaan di khatulistiwa melampaui suhu di kutub dengan perbedaan 24° C. Karena perbedaan suhu inilah terjadi arus tengah dan arus dasar. 2 Berdasarkan Suhu Suhu di permukaan Bumi dipengaruhi oleh intensitas penyinaran matahari. Pemanasan yang tidak merata menyebabkan perbedaan suhu. Demikian halnya di permuka- an laut. Lalu apa dampaknya? Dapat kamu lihat saat air mulai mendidih. Apa yang terjadi? Apakah timbul arus? Ya, karena adanya pemanasan akan menimbulkan arus. Berdasarkan suhu, arus laut dibedakan menjadi arus panas dan arus dingin. Bagaimanakah terjadinya kedua arus tersebut? o air tropis yang hangat ke arah kutub dan membawa air kutub yang dingin ke khatulistiwa terjadilah arus dingin Sumber: Dokumen Penulis Gambar 8.42 Perbedaan suhu me- nyebabkan arus. o suhu air memanas suhu air laut yang tinggi berinteraksi dengan angin, menyebabkan terjadi arus panas bergerak menjauhi khatulistiwa Sumber: Dokumen Penulis Gambar 8.41 Suhu air laut yang tinggi di daerah khatulistiwa. o radiasi matahari di khatulistiwa Sumber: Dokumen Penulis Gambar 8.40 Intensitas penyinaran matahari yang tinggi di daerah khatulistiwa.Parts
» Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Geografi Umum Bernard Varen 1622–1650
» Geografi Khusus Bernard Varen 1622–1650
» Immanuel Kant 1724–1821 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Alexander von Humboldt 1769–1859 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Karl Ritter 1779–1859 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Friederich Ratzel 1844–1904 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Elsworth Huntington 1876–1947 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Paul Vidal de la Blache 1845–1918
» Halford Mackinder 1861–1947 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Bintarto Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Daldjoeni Nama Daldjoeni dikenal karena buku-bukunya yang membahas hal-
» Menurut Whiple Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Paradigma Eksplorasi Menurut J. Warman
» Paradigma Environmentalisme Paradigma Regionalisme
» Prinsip Penyebaran Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Prinsip Interelasi Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Prinsip Deskripsi Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Prinsip Korologi Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Studi Lapangan Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Penggunaan Sarana Ilmiah Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Tujuan: Menerapkan prinsip geografi untuk mengkaji dampak
» Alat dan Bahan: Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Langkah Kerja: Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Objek Material Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Sudut Pandang Keruangan Objek Formal
» Sudut Pandang Kelingkungan Objek Formal
» Sudut Pandang Kewilayahan Objek Formal
» Sudut Pandang Waktu Objek Formal
» Tujuan: Mengenali, menggolongkan, dan mendeskripsikan
» Teori ”Keadaan Tetap” Langkah Kerja:
» Anggapan Antroposentris atau Egosentris
» Anggapan Geosentris Langkah Kerja:
» Anggapan Heliosentris Langkah Kerja:
» Anggapan Galaktosentris Langkah Kerja:
» Tak Beraturan Langkah Kerja:
» Teori Planetesimal Langkah Kerja:
» Teori Lyttleton Langkah Kerja:
» Teori Awan Debu Langkah Kerja:
» Planet KerdilPlanet KataiDwarf Planet
» Asteroid Meteor Langkah Kerja:
» Selubung Bumi atau Sisik Silikat
» Lapisan antara atau Chalkosfera
» Inti Besi-Nikel atau Barysfera
» Prediksi 50 Juta Tahun yang Akan Datang
» Batuan Endapan Sedimen Batuan Malihan Metamorf
» Gerak Orogenetik Berikut ini yang bukan merupakan
» Dampak Tektonisme Berikut ini yang bukan merupakan
» Hidup Bersanding dengan Vulkanisme
» Penggolongan Gempa Berikut ini yang bukan merupakan
» Gempa di Indonesia Berikut ini yang bukan merupakan
» Dampak Gempa Berikut ini yang bukan merupakan
» Pengikisan Berikut ini yang bukan merupakan
» Pengendapan Berikut ini yang bukan merupakan
» Denudasi Berikut ini yang bukan merupakan
» Iklim Berikut ini yang bukan merupakan
» TopografiRelief Berikut ini yang bukan merupakan
» Waktu Berikut ini yang bukan merupakan
» Sifat Fisika Tanah Berikut ini yang bukan merupakan
» Sifat Kimia Tanah Berikut ini yang bukan merupakan
» Sifat Biologi Tanah Berikut ini yang bukan merupakan
» Profil Tanah Berikut ini yang bukan merupakan
» Tanah Organosol atau Tanah Gambut
» Tanah Grumusol Tanah Podsolik
» Tanah Mediteran Merah Kuning
» Hidromorf Kelabu Berikut ini yang bukan merupakan
» Erosi Berikut ini yang bukan merupakan
» Penggundulan Hutan Berikut ini yang bukan merupakan
» Kebakaran Hutan Berikut ini yang bukan merupakan
» Eksploitasi Tambang yang Berlebihan
» Kerusakan Karena Proses Kimiawi Air Hujan
» Kerusakan Karena Proses Mekanis Air Hujan
» Kerusakan Karena Tanah Longsor
» Lapisan-Lapisan Atmosfer Mengawetkan Tanah
» Troposfer 0–15 km Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Stratosfer 15–50 km Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Mesosfer 50–85 km Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Termosfer 85–500 km Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Tujuan: Memperagakan gejala efek rumah kac Alat dan Bahan:
» Langkah Kerja: Eksosfer lebih dari 500 km
» Pertanyaan: Eksosfer lebih dari 500 km
» Pengukuran Suhu Udara Suhu Udara
» Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu
» Tujuan: Mengetahui perbedaan suhu udara antara pedesaan dan
» Awan Stratus atau Awan Merata
» Tujuan: Memperagakan proses terjadinya awan.
» Alat dan Bahan: Embun, Kabut, dan Awan
» Langkah Kerja: Embun, Kabut, dan Awan
» Analisis: Embun, Kabut, dan Awan
» Kesimpulan: Embun, Kabut, dan Awan
» Kelembapan Relatif atau Nisbi
» Proses Terjadinya Hujan Curah Hujan
» Persebaran Curah Hujan di Indonesia
» Keadaan Curah Hujan di Indonesia
» Pengaruh Curah Hujan terhadap Vegetasi
» Iklim Tipe A Iklim Hujan Tropis
» Iklim Tipe C Iklim Sedang Hangat
» Iklim Tipe D Iklim Salju Dingin
» Iklim Matahari Iklim Menurut Schmidt–Ferguson
» Iklim Menurut Oldeman Iklim Menurut Junghuhn
» El Nino Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilalui-
» Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya 1 Sungai Konsekuen
» Berdasarkan Keadaan Aliran Airnya
» Berdasarkan Sumber Airnya La Nina
» Berdasarkan Pola Alirannya La Nina
» Tujuan : Menentukan pola aliran sungai.
» Faktor-Faktor Penyebab Rusaknya DAS
» Usaha Pelestarian DAS La Nina
» Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadinya
» Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya
» Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya
» Zona Laut Berdasarkan Wilayah Kekuasaan Suatu Negara
» Zona Laut Teritorial La Nina
» Zona Landas Kontinen La Nina
» Gerak Air Laut Berupa Pasang Purnama dan Pasang Perbani
» Salinitas Perikanan, Pertanian, dan Pariwisata
» Sarana Pertahanan dan Keamanan Negara
» Tujuan Penelitian : Mengetahui sungai-sungai penting di
» Sumber Data : Peta Indonesia
Show more