Pengikisan Berikut ini yang bukan merupakan

109 Litosfer dan Pedosfer f Gorges Gorges berasal dari bahasa Prancis yang berarti leher atau kerongkongan. Gorges dibentuk ketika terjadi erosi vertikal secara terus-menerus pada batuan sungai yang bersifat resistan. Saat erosi tidak aktif lagi, sisi dari lembah tinggal lereng curam. g Kanyon Kanyon merupakan lembah yang luas sebagai akibat proses pengikisan oleh air dalam waktu yang sangat lama. Bentuk kanyon ini sangat jelas terlihat pada aliran Sungai Colorado Amerika Serikat yang terkenal dengan nama Grand Canyon. 2 Akibat Pengikisan oleh Tenaga Gelombang Abrasi Erosi berdampak juga pada perubahan muka Bumi. Abrasi erosi di pantai akan mengikis daerah sekitar pantai. Kejadian seperti ini pernah terjadi di Jayapura, abrasi di sepanjang pantai di Pulau Biak mencapai 75 meter dari garis pantai. Sejumlah karang dan pulau rusak bahkan tenggelam akibat pengikisan. Pulau-pulau yang tenggelam tersebut sebelumnya merupakan objek wisata yang sangat indah di Biak Numtor. Bagaimana proses abrasi dan erosi oleh tenaga gelombang? Cermatilah gambar berikut. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 228 Gambar 6.58 Kenampakan gorges. Sumber: Geography Essentials, halaman 121 Gambar 6.60 Abrasi menghasilkan cekungan yang panjang pada garis pantai. Sumber: Geography Essentials, halaman 121 Gambar 6.61 Cekungan tererosi lebih lanjut menjadi gua. Sumber: Earth Our Home, halaman 96 Gambar 6.59 Kenampakan kanyon. 110 GEOGRAFI Kelas X Sumber: Geography Essentials 3, halaman 121 Gambar 6.63 Erosi yang terus-menerus menyebabkan cliff runtuh. Pada periode waktu yang panjang, proses ini berlangsung terus- menerus, menyebabkan terbentuknya platform di kaki cliff dinding terjal. Sumber: Geography Essentials 3, halaman 121 Gambar 6.62 Erosi lebih lanjut oleh gelombang menyebabkan runtuhnya atap gua ke laut dan terbentuklah cliff dinding terjal. Bentukan yang dihasilkan oleh tenaga gelombang antara lain dapat kamu cermati sebagai berikut. a Tebing Terjal Cliff dan Rataan Bentukan Gelombang Wave Cut Platform Cliff merupakan kenampakan alam hasil proses abrasi di daerah pantai berbatu dan terjal. Hantaman gelombang laut yang kuat mampu mengikis batuan tebing hingga terbentuk notch takikcekungan di bagian bawah tebing. Pengikisan air laut secara terus-menerus me- nyebabkan notch semakin besar dan menjorok ke dalam membentuk gua. Semakin lama, gua tidak mampu menahan dinding bagian atas dan akhirnya membentuk dinding terjal cliff. Jika cliff ini terbentuk terus-menerus mundur ke dalam, sedangkan batuan tebing bagian bawah kuat, maka akan terbentuk rataan bentukan gelombang wave cut platform. b Jembatan Alam Natural Bridge Kenampakan alam ini terbentuk di daerah pantai berbatu yang terjal pada bagian tanjung. Proses pembentukannya diawali dari abrasi laut yang berlangsung terus-menerus hingga membentuk gua. Jika pada sisi tebing yang lain juga terbentuk gua, maka kedua gua ini semakin lama akan bertemu dan pada akhirnya mem- bentuk lubang dengan bagian atas seperti jembatan. Di Indonesia, contoh jembatan alam ini dapat dijumpai di daerah Karang Bolong dan pantai selatan Jawa. Nah, untuk membuktikan bahwa tenaga gelombang dapat mengerosi pantai, lakukanlah per- cobaan berikut ini. Sumber: Geography Essentials 3, halaman 120 Gambar 6.64 Bentang alam bentukan gelombang. Sumber: www.mccullagh.org Gambar 6.65 Jembatan alam 111 Litosfer dan Pedosfer Abrasi Pantai a. Tujuan: Memahami terjadinya abrasi pantai.

b. Alat dan Bahan:

1 Pensil. 2 Loyang tempat cat yang menggunakan rollet salah satu ujungnya lebih tinggi. 3 Empat gelas 1.000 mililiter pasir. 4 Air sebanyak dua liter. c. Langkah Kerja: 1 Letakkan empat gelas 1.000 mililiter pasir ke dalam loyang, ratakan hingga menutup permukaan loyang. Buatlah lapisan tebal di bagian loyang yang dangkal. Anggaplah lapisan yang tebal sebagai pantai. 2 Tuangkanlah air pada bagian loyang yang dalam. 3 Ingat-ingatlah bentuk pantai yang kamu buat. 4 Buatlah gelombang dengan meletakkan pensil pada bagian loyang yang dalam dan gerakkan ke atas serta ke bawah dengan mengguna- kan ujung jarimu. 5 Lihatlah kembali bentuk pantai yang kamu buat. Apakah yang terjadi? Apakah bentuk pantai berubah? 3 Akibat Pengikisan oleh Tenaga Angin Kamu telah mengetahui bagaimana tenaga air dan gelombang mampu mengubah wajah Bumi. Ternyata selain dengan kedua tenaga tersebut, masih terdapat tenaga angin yang juga mampu mengikis permukaan Bumi. Bagaimana proses dan hasil erosi dari tenaga tersebut? Perhatikan gambar- gambar berikut ini Berdasarkan teori, adanya gurun pasir karena proses pelapukan mekanis. Proses itu dimulai ketika suhu siang hari yang terik memanasi batuan gurun sampai di atas 80° C sehingga batuan itu memuai. Selama beribu-ribu tahun, angin gurun mengeruk batuan yang hancur dan mengangkut butiran-butiran pasir halus. Lama-lama pasir ini menumpuk menjadi bukit pasir yang luas. Bantuan cendawan merupakan kenampakan alam yang terbentuk di daerah gurun atau daerah beriklim kering akibat pengikisan oleh angin. Ma- terial pasir yang terbawa oleh angin juga berperan sebagai tenaga pengikisan batuan. Contoh: Tanah Loss di Gurun Gobi Cina Utara yang memiliki ketebalan 600 meter. Sumber: www.cosmicharmony.com Gambar 6.67 Batuan Cendawan Sumber: Bumi dan Permukaannya, halaman 105 Gambar 6.66 Gurun pasir 112 GEOGRAFI Kelas X

c. Pengendapan

Proses pelapukan dan erosi menghasilkan materi yang bisa terangkut oleh aliran air maupun kekuatan angin. Material tersebut dapat berupa pasir, lumpur, maupun tanah. Nah, materi yang terangkut tersebut akan mengendap di suatu tempat sesuai dengan karakteristik media pengangkutnya. Apabila aliran air deras, ataupun kekuatan angin sangat kencang, maka materi akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat asal terjadinya erosi maupun pelapukan. Pengendapan berlangsung secara bertahap sehingga membentuk sedimen yang berlapis-lapis. Proses seperti inilah yang turut membentuk muka Bumi. Tahukah kamu bentang alam apa yang terbentuk dari proses sedimentasi? 1 Delta Delta terbentuk di muara sungai, yaitu tempat pertemuan sungai dengan laut. Pada saat aliran sungai mendekati laut, arusnya melemah karena adanya pengaruh gelombang laut, sehingga material yang dibawa aliran sungai mengendap di lokasi ini dan membentuk delta. Nah, bagaimana delta terbentuk dapat kamu cermati pada gambar berikut. Delta yang berkembang luas dapat menyatu dengan daratan sehingga akan menambah luas daratan. Dilihat dari bentuk fisiknya, ada beberapa bentuk delta, yaitu delta kaki burung, delta busur segitiga kipas, dan delta kapak. Cobalah temukan informasi tentang ketiga delta tersebut dan perbedaannya. 2 Kipas Aluvial Kenampakan ini terbentuk di kaki gunung. Pada tempat ini terjadi perubahan kemiringan dari pegunungan ke dataran, sehingga energi peng- angkut air melemah dan akhirnya material hasil erosi terendapkan. Materi yang terendapkan merupakan aluvium halus. Umumnya terbentuk di antara lembah curam dan sempit. 3 Tanggul Alam Tanggul alam terbentuk pada waktu terjadi banjir, akibatnya material-material dari air sungai meluap di kanan kiri sungai. Ketika banjir mereda, material tersebut terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan semakin tinggi menyerupai tanggul. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 235 Gambar 6.68 Proses pembentukan delta. Sumber: www.skimore.edu Gambar 6.69 Kipas aluvial 113 Litosfer dan Pedosfer 4 Dataran Banjir Dataran banjir merupakan dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari material hasil pengendapan banjir aliran sungai. Pada saat banjir datang, air meluap ke kanan kiri alur sungai. Luapan air ini membawa material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai. Proses ini berlangsung lama, hingga terbentuk dataran banjir. Agar kamu mengetahui proses pembentukannya dengan jelas, perhatikan gambar berikut. 5 Meander Meander adalah salah satu bentuk sungai yang khas. Sungai dengan kelokan yang terbentuk dari adanya pengendapan. Meskipun sungai ini banyak terdapat di bagian tengah suatu DAS, bahkan mendekati hilir, tetapi proses pembentukannya dimulai di bagian hulu. Volume air di bagian hulu yang kecil mengakibatkan tenaga yang terbentuk pun kecil. Oleh karenanya sungai akan mencari rute yang paling mudah, yaitu materi batuan yang tidak resistan. Di bagian tengah, aliran air mulai melambat karena relief yang datar. Di sinilah pem- bentukan meander mulai nyata. Proses meander terjadi di tepi sungai baik bagian dalam maupun luar lekukan sungai. Pada bagian sungai yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan, di bagian lain dari tepi sungai yang alirannya lamban akan terjadi pengendapan. Meander terbentuk dari proses ini yang berlangsung secara terus-menerus. Sungai keadaan normal. Saat sungai banjir. Banjir mereda meninggalkan endapan di kanan kiri sungai. Endapan semakin tinggi membentuk tanggul alam. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.70 Proses pembentukan tanggul alam. 1 2 3 4 Sumber: Understanding Geography 3, halaman 233 Gambar 6.71 Proses terbentuknya dataran banjir. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 236 Gambar 6.72 Meander Cobalah cermati dengan teliti proses pembentukan tanggul alam dan dataran banjir. Temu- kan perbedaannya 114 GEOGRAFI Kelas X 6 Danau Tapal Kuda Oxbow Lake Oxbow lake terbentuk akibat proses sedimentasi yang terjadi pada lekukan sisa sungai meander. Material sedimen yang terangkut oleh aliran sungai diendapkan pada bagian luar cekungan sungai. Proses ini jika berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama, mengakibatkan material sedimen akan memotong alur sungai sehingga alur sungai berubah menjadi lurus. Sementara itu, cekungan alur sungai yang terpotong membentuk genangan air menjadi danau. Gambar berikut akan membuat- mu lebih memahami bagaimana terbentuknya danau tapal kuda. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 236 Gambar 6.73 Proses terbentuknya meander. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 237 Gambar 6.74 Danau tapal kuda Sumber: Understanding Geography 3, halaman 238 Gambar 6.75 Pembentukan danau tapal kuda. 115 Litosfer dan Pedosfer 7 Tombolo dan Spit Tombolo dan spit merupakan kenampakan alam hasil proses sedimentasi di pantai. Tombolo adalah endapan material sedimen yang menghubungkan daratan dengan pulau kecil, sedangkan spit merupakan endapan material sedimen laut di bagian ujung tanjung. Di Indonesia kenampakan tombolo dan tanjung dapat dijumpai di Pulau Bali. Wilayah sempit Jimbaran merupakan tombolo yang menghubungkan Pulau Bali dengan pulau kecil di bagian selatan. Pembentukan tom- bolo dan spit dapat kamu cermati pada gambar berikut. 8 Gumuk Pasir Gumuk pasir merupakan bentang alam hasil pengendapan oleh angin. Bentang alam ini dapat terbentuk di pantai maupun di gurun. Terbentuk karena adanya akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat sehingga pasir terangkut dan kemudian terendapkan membentuk gumuk pasir. Bentang alam semacam ini dapat kamu temukan ketika kamu mengunjungi Pantai Parangtritis di Yogyakarta.

d. Denudasi

Antara denudasi dengan erosi dan pelapukan saling terkait, karena tenaga yang bekerja dalam proses denudasi perombakan adalah erosi dan pelapukan. Bentang alam hasil proses apa pun bisa saja mengalami perombakan. Proses denudasi ini akan menghasilkan beberapa fenomena antara lain seperti berikut. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 263 Gambar 6.76 Proses terbentuknya tombolo dan spit. Sumber: Pengenalan Bentang Alam Gambar 6.77 Gumuk pasir