164
GEOGRAFI Kelas X
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 7.33 Kelembapan mutlak
Evaporasi
Air Tutup
Wadah Tetes Air
5. Kelembapan Udara
Bagaimanakah kondisi udara yang dapat kamu rasakan di daerah pegunungan dan di dataran rendah? Udara di pegunungan terasa sejuk
dan dingin. Sedang udara di dataran rendah terasa kering dan panas. Mengapa demikian? Udara terasa sejuk karena mengandung banyak
uap air atau tingkat kelembapannya tinggi. Sedang udara terasa kering karena kandungan uap air sedikit atau tingkat kelembapannya rendah.
Perlu diingat bahwa semakin tinggi suhu udara, kemampuan menyimpan uap air semakin banyak, dan sebaliknya. Jadi, kelembapan
udara dipengaruhi suhu. Kelembapan udara dibedakan menjadi kelembapan mutlak atau absolut, dan kelembapan relatif atau nisbi.
a.
Kelembapan Mutlak atau Absolut
Apakah yang dimaksud kelembapan mutlak atau absolut? Untuk mengetahuinya, coba perhatikan gambar di samping.
Pada gambar itu dapat dilihat bahwa evaporasi berlangsung dalam wadah tertutup. Uap air semakin lama bertambah banyak,
kemudian terjadi kondensasi. Tetes-tetes air yang terbentuk mengumpul di bawah tutup wadah. Pada saat tertentu udara dalam
wadah tidak mampu lagi menyerap molekul uap air. Keadaan ini telah mencapai jenuh uap air.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kelembapan mutlak adalah jumlah uap air aktual dalam volume udara tertentu
dan pada suhu udara tertentu. Udara hangat lebih berpotensi menahan uap air daripada udara dingin. Dengan demikian,
kelembapan mutlak lebih tinggi di daerah tropis dibanding di daerah sedang yang dingin. Kelembapan absolut lebih sulit
ditentukan atau diukur dibanding kelembapan relatif.
b. Kelembapan Relatif atau Nisbi
Kelembapan relatif secara langsung dipengaruhi oleh perubahan suhu udara. Bila suhu udara naik, maka jumlah uap
air yang dapat dikandung juga meningkat sehingga kelembapan relatifnya turun. Dan sebaliknya, bila suhu udara turun,
kelembapan relatifnya naik, karena kapasitas udara menyimpan uap air berkurang. Kelembapan relatif menunjukkan perbandingan
jumlah uap air aktual di udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada suhu tertentu.
Kelembapan relatif LR dapat dirumuskan sebagai berikut. LR =
E e
× 100
LR = Kelembapan relatif . e
= Kandungan uap air aktual di udara. E
= Kemampuan maksimal udara dalam mengandung uap air.
Contoh: Daya tampung maksimum udara untuk menyimpan uap air pada
suhu 20° C adalah 30 grm
3
. Uap air yang terkandung dalam udara saat pengukuran adalah 15 grm
3
. Berapakah kelembapan relatif- nya?
165
Atmosfer
LR =
E e
× 100 =
30 15
× 100 Kelembapan relatif = 50
c. Pengukuran Kelembapan Relatif
Kelembapan relatif dapat diukur dengan mengguna- kan higrometer. Alat ini umumnya terdiri atas
termometer bola kering dan termometer bola basah. Disebut termometer bola basah karena higrometer pada
pangkal bola dibungkus kain bersumbu dan jenuh air. Dan, termometer suhunya adalah termometer biasa.
Untuk mengetahui kelembapan relatif pada waktu tertentu, diperlukan catatan tentang suhu udara dari
termometer bola kering, serta menghitung perbedaan antara pembacaan bola kering dan basah yang disebut
penurunan bola basah wet bulb depression.
Contoh:
Suhu udara yang terbaca pada termometer bola kering adalah 26° C, dan bola basah adalah 23° C. Penurunan bola basah adalah
26 – 23 = 3° C. Dengan menggunakan tabel kelembapan relatif di bawah ini, maka diperoleh nilai kelembapan relatif sebesar 75.
Tabel 7.1 Kelembapan Relatif
Bola Kering Penurunan Suhu Basah ° C
1 2
3 4
5 24
100 91
82 74
66 62
26 100
91 83
75 67
64 28
100 91
83 76
68 65
30 100
92 84
77 68
66
Sumber: Dokumen Penulis
6. Curah Hujan
Pada musim kemarau, hujan selalu ditunggu-tunggu kedatangan- nya karena akan membasahi Bumi dan menumbuhkan vegetasi. Hujan
yang turun menambah persediaan air tanah setelah meresap ke dalam tanah.
a. Proses Terjadinya Hujan
Hujan terjadi karena ada penguapan air dari permukaan Bumi seperti laut, danau, sungai, tanah, dan tanaman. Pada suhu udara
tertentu, uap air mengalami proses pendinginan yang disebut dengan kondensasi. Selama kondensasi berlangsung uap air yang
berbentuk gas berubah menjadi titik-titik air kecil yang melayang di angkasa. Kemudian, jutaan titik-titik air saling bergabung
membentuk awan. Ketika gabungan titik-titik air ini menjadi besar dan berat maka akan jatuh ke permukaan Bumi. Proses ini disebut
dengan presipitasi atau hujan.
Bila dalam suatu ruangan tidak terjadi penguapan lagi
karena udara sudah jenuh, berapakah kelembapan re-
latifnya?
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 69
Gambar 7.34 Higrometer
166
GEOGRAFI Kelas X
Tipe Hujan
Secara umum, hujan dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu hujan konveksi zenit, hujan orografikrelatif, dan hujan frontal. Buatlah karya tulis tentang
salah satu tipe hujan. Carilah informasi mengenai tipe hujan yang dipilih dari berbagai sumber bersama kelompokmu. Informasi disertai dengan
gambar. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Selanjutnya diskusikan bersama dengan teman-teman sekelasmu.
Hujan
Kamu pasti pernah kehujanan. Dalam meteorologi, istilah hujan di-
batasi hanya untuk tetes air yang jatuh dari angkasa dan memiliki di-
ameter paling kecil 0,5 mm 0,002 inci. Kebanyakan hujan berasal awan
nimbostratus atau cumulonimbus. Awan nimbostratus dapat menimbul-
kan curah hujan lebat yang dikenal dengan
cloudbursts atau awan ledakan.
Tetes hujan jarang berdiameter lebih dari 5 mm 0,2 inci. Jika
melebihi 5 mm, butiran hujan akan pecah menjadi butiran yang lebih kecil. Mengapa? Karena adanya tegangan
permukaan surface tention yang menahan butiran-butiran hujan. Pada
saat jatuh, butiran-butiran hujan bergesekan dengan udara. Akibatnya, butiran hujan berukuran besar pecah menjadi butiran yang lebih kecil.
Butiran hujan halus memiliki diameter kurang dari 0,5 mm 0,002 inci yang disebut
drizzle. Drizzle dapat berukuran begitu kecil sehingga melayang di udara dan hampir tidak dapat dilihat.
Drizzle dan butiran hujan kecil umumnya berasal dari awan stratus atau nimbostratus dan terjadi
pada saat hujan selama beberapa jam. Jarang terjadi pada hujan yang berlangsung seharian.
Sumber: www.24 hourmuseum.org.uk
Tetes hujan
Apakah ukuran butir-butir hujan sama? Hujan memiliki ukuran butir yang berbeda-beda. Berdasarkan
ukuran butirannya, hujan dibedakan sebagai berikut. 1 Hujan gerimis drizzle, diameter butir-butir air
hasil kondensasi kurang dari 0,5 mm. 2 Hujan salju snow, terdiri atas kristal-kristal es
dengan suhu udara berada di bawah titik beku. 3 Hujan batu es, merupakan curahan batu es yang
turun di dalam uap panas dari awan dengan suhu udara di bawah titik beku.
4 Hujan deras rain, yaitu curahan air yang turun dari awan dengan suhu udara di atas titik beku dan
diameter butirannya kurang lebih 5 mm.
Sumber: www.jawapos.co.id
Gambar 7.35 Hujan deras