Persebaran Curah Hujan di Indonesia

170 GEOGRAFI Kelas X Di Bumi, tidak ada dua tempat yang memiliki karakteristik cuaca dan iklim yang sama persis. Keduanya hanya memiliki kemiripan- kemiripan iklim, sehingga dapat dikelompokkan menjadi zona-zona iklim utama. Iklim suatu wilayah ditentukan lima faktor utama, yaitu garis lintang, angin utama, massa daratan atau benua, arus samudra, serta topografi. Berdasarkan faktor-faktor itu, para ahli iklim meng- klasifikasikan iklim di Bumi menjadi beberapa tipe, antara lain sebagai berikut.

1. Iklim Matahari

Klasifikasi iklim Matahari didasarkan pada faktor garis lintang. Perbedaan garis-garis lintang di permukaan Bumi berpengaruh terhadap jumlah energi sinar matahari yang ditemuinya. Keadaan ini menyebabkan suhu udara di wilayah lintang rendah khatulistiwa lebih panas dibanding wilayah lintang tinggi kutub. Bagaimana pembagian iklim Matahari di Bumi? Coba perhatikan pada gambar 7.40 Iklim Kutub Utara 66°30LU Iklim sedang utara 40° LU Iklim subtropika utara 23°30LU 0° Iklim tropika 23°30LS Iklim subtropika selatan 40° LS 66°30LS Iklim sedang selatan Iklim Kutub Selatan Sumber: Dokumen Penulis Gambar 7.40 Iklim Matahari Iklim Matahari Berdasarkan klasifikasi iklim Matahari, iklim di Bumi dibagi menjadi beberapa tipe, seperti pada gambar 7.40. Secara kelompok coba sebutkan tipe-tipe iklim Matahari, garis lintang yang membatasi cakupan setiap contoh-contoh negara yang termasuk di dalamnya sepuluh negara untuk setiap tipe iklim. Kegiatan ini dapat menggunakan atlas atau peta dunia sebagai sumbernya. Kemudian buat tabel seperti berikut ini. Tabel Iklim Matahari No. Tipe Iklim Letak Lintang Contoh Negara 10 Negara 1. . . . . . . . . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . 3. . . . . . . . . . . . . 4. . . . . . . . . . . . . 5. . . . . . . . . . . . .

2. Iklim Menurut Koppen

Pada tahun 1900, Wladimir Koppen, seorang ahli klimatologi Jerman mengklasifikasikan iklim dunia menjadi lima kelompok. Klasifikasi iklim yang dilakukannya berdasarkan curah hujan dan suhu udara. Selain itu, juga mempertimbangkan vegetasi dan penyebaran jenis tanah. Sistem klasifikasinya disusun dengan menggunakan huruf besar dan kecil. Setiap kelompok menggunakan simbol satu huruf besar. Sedang subkelompok menggunakan dua huruf, yaitu gabungan huruf besar dan kecil. Klasifikasi iklim menurut Koppen, yaitu kelima kelompok iklim tipe A, B, C, D, dan E. 171 Atmosfer

a. Iklim Tipe A Iklim Hujan Tropis

Wilayah beriklim tipe A memiliki curah hujan tinggi, penguapan tinggi rata-rata 70 cm 3 tahun, dan suhu udara bulanan rata-rata di atas 18° C. Curah hujan tahunan lebih dari penguapan tahunan, tidak ada musim dingin. Wilayah beriklim tipe A dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut. 1 Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat banyak hutan hujan tropik. Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Wilayah beriklim tipe Af memiliki ciri: a hutan sangat lebat dan heterogen bermacam-macam tanaman; b terdapat banyak tumbuhan panjat; serta c terdapat jenis tumbuhan seperti pakis, palem, dan anggrek. 2 Iklim tipe Am, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang kering. Batas antara musim hujan dan kemarau tegas. Wilayah beriklim tipe Am antara lain terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan. Wilayah beriklim tipe Am memiliki ciri: a curah hujan tergantung musim; b jenis tanaman pendek dan homogen; serta c hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketika kemarau. 3 Iklim tipe Aw, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan musim hujan. Wilayah beriklim tipe Aw terdapat di wilayah Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru, dan Papua bagian selatan. Sumber: Cuaca dan Iklim, halaman 128 Gambar 7.41 Peta Iklim Koppen.