Alat dan Bahan : Suhu Udara
c. Sistem Angin
Berdasarkan gerakan dan sifatnya, angin dapat dibedakan menjadi: 1 Angin Pasat dan Angin Antipasat Angin pasat terdiri atas angin pasat tenggara yang bertiup di belahan Bumi selatan dan angin pasat timur laut yang bertiup di belahan Bumi utara. Angin pasat bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju daerah ekuator khatulistiwa. Angin antipasat adalah nama lain dari angin barat, yang merupa- kan kebalikan dari angin pasat. Coba perhatikan gambar 7.13. Angin di atas khatulistiwa yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik. Angin ini disebut angin antipasat. Di belahan Bumi utara disebut angin antipasat barat daya dan di belahan Bumi selatan disebut angin antipasat barat laut. Pada daerah sekitar lintang 20°– 30°LU dan LS, angin antipasat kembali turun secara vertikal sebagai angin kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka Bumi. Misal- nya gurun di Arab Saudi, gurun Afrika, atau gurun di Australia. 2 Angin Muson Di Indonesia, terdapat dua jenis angin muson, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Bagaimana perbedaan keduanya? Coba kamu amati gambar berikut ini. Sumber: Cuaca dan Iklim, halaman 35 Gambar 7.13 Angin pasat dan angin antipasat. Efek Coriolis Angin bertiup dari daerah yang bertekanan tinggi TT ke daerah bertekanan rendah TR. Bila Bumi tidak berotasi, maka arah aliran angin lurus dari TT ke TR. Tetapi, karena Bumi berotasi, maka arah aliran angin menjadi berbelok. Pembelokan arah aliran angin ini dikenal dengan efek Coriolis. Coriolis adalah seorang ilmuwan dari Prancis yang pertama kali menjelaskan gejala ini. Gejala ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Suatu roket diluncurkan dari Kutub Selatan dengan target berlokasi di khatulistiwa. Roket membutuh- kan waktu satu jam untuk sampai target. Selama satu jam, Bumi telah berotasi 15° ke arah timur. Setelah satu jam, maka roket mengalami penyimpangan arah sebesar 15° ke kiri dari target. Efek Coriolis memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Pembelokan mengarah pada sudut yang benar terhadap arah angin. b. Berdampak hanya pada arah angin, bukan kecepatan angin. c. Dipengaruhi kecepatan angin. Angin yang bertiup lebih cepat, maka penyimpangan juga lebih besar. d. Pengaruh paling kuat di daerah kutub dan melemah ke arah khatulistiwa. Bahkan, tidak terjadi di daerah khatulistiwa.Parts
» Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Geografi Umum Bernard Varen 1622–1650
» Geografi Khusus Bernard Varen 1622–1650
» Immanuel Kant 1724–1821 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Alexander von Humboldt 1769–1859 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Karl Ritter 1779–1859 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Friederich Ratzel 1844–1904 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Elsworth Huntington 1876–1947 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Paul Vidal de la Blache 1845–1918
» Halford Mackinder 1861–1947 Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Bintarto Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Daldjoeni Nama Daldjoeni dikenal karena buku-bukunya yang membahas hal-
» Menurut Whiple Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Paradigma Eksplorasi Menurut J. Warman
» Paradigma Environmentalisme Paradigma Regionalisme
» Prinsip Penyebaran Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Prinsip Interelasi Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Prinsip Deskripsi Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Prinsip Korologi Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Studi Lapangan Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Penggunaan Sarana Ilmiah Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Tujuan: Menerapkan prinsip geografi untuk mengkaji dampak
» Alat dan Bahan: Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Langkah Kerja: Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Objek Material Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Sudut Pandang Keruangan Objek Formal
» Sudut Pandang Kelingkungan Objek Formal
» Sudut Pandang Kewilayahan Objek Formal
» Sudut Pandang Waktu Objek Formal
» Tujuan: Mengenali, menggolongkan, dan mendeskripsikan
» Teori ”Keadaan Tetap” Langkah Kerja:
» Anggapan Antroposentris atau Egosentris
» Anggapan Geosentris Langkah Kerja:
» Anggapan Heliosentris Langkah Kerja:
» Anggapan Galaktosentris Langkah Kerja:
» Tak Beraturan Langkah Kerja:
» Teori Planetesimal Langkah Kerja:
» Teori Lyttleton Langkah Kerja:
» Teori Awan Debu Langkah Kerja:
» Planet KerdilPlanet KataiDwarf Planet
» Asteroid Meteor Langkah Kerja:
» Selubung Bumi atau Sisik Silikat
» Lapisan antara atau Chalkosfera
» Inti Besi-Nikel atau Barysfera
» Prediksi 50 Juta Tahun yang Akan Datang
» Batuan Endapan Sedimen Batuan Malihan Metamorf
» Gerak Orogenetik Berikut ini yang bukan merupakan
» Dampak Tektonisme Berikut ini yang bukan merupakan
» Hidup Bersanding dengan Vulkanisme
» Penggolongan Gempa Berikut ini yang bukan merupakan
» Gempa di Indonesia Berikut ini yang bukan merupakan
» Dampak Gempa Berikut ini yang bukan merupakan
» Pengikisan Berikut ini yang bukan merupakan
» Pengendapan Berikut ini yang bukan merupakan
» Denudasi Berikut ini yang bukan merupakan
» Iklim Berikut ini yang bukan merupakan
» TopografiRelief Berikut ini yang bukan merupakan
» Waktu Berikut ini yang bukan merupakan
» Sifat Fisika Tanah Berikut ini yang bukan merupakan
» Sifat Kimia Tanah Berikut ini yang bukan merupakan
» Sifat Biologi Tanah Berikut ini yang bukan merupakan
» Profil Tanah Berikut ini yang bukan merupakan
» Tanah Organosol atau Tanah Gambut
» Tanah Grumusol Tanah Podsolik
» Tanah Mediteran Merah Kuning
» Hidromorf Kelabu Berikut ini yang bukan merupakan
» Erosi Berikut ini yang bukan merupakan
» Penggundulan Hutan Berikut ini yang bukan merupakan
» Kebakaran Hutan Berikut ini yang bukan merupakan
» Eksploitasi Tambang yang Berlebihan
» Kerusakan Karena Proses Kimiawi Air Hujan
» Kerusakan Karena Proses Mekanis Air Hujan
» Kerusakan Karena Tanah Longsor
» Lapisan-Lapisan Atmosfer Mengawetkan Tanah
» Troposfer 0–15 km Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Stratosfer 15–50 km Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Mesosfer 50–85 km Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Termosfer 85–500 km Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Tujuan: Memperagakan gejala efek rumah kac Alat dan Bahan:
» Langkah Kerja: Eksosfer lebih dari 500 km
» Pertanyaan: Eksosfer lebih dari 500 km
» Pengukuran Suhu Udara Suhu Udara
» Suhu Udara pada Ketinggian Tempat Tertentu
» Tujuan: Mengetahui perbedaan suhu udara antara pedesaan dan
» Awan Stratus atau Awan Merata
» Tujuan: Memperagakan proses terjadinya awan.
» Alat dan Bahan: Embun, Kabut, dan Awan
» Langkah Kerja: Embun, Kabut, dan Awan
» Analisis: Embun, Kabut, dan Awan
» Kesimpulan: Embun, Kabut, dan Awan
» Kelembapan Relatif atau Nisbi
» Proses Terjadinya Hujan Curah Hujan
» Persebaran Curah Hujan di Indonesia
» Keadaan Curah Hujan di Indonesia
» Pengaruh Curah Hujan terhadap Vegetasi
» Iklim Tipe A Iklim Hujan Tropis
» Iklim Tipe C Iklim Sedang Hangat
» Iklim Tipe D Iklim Salju Dingin
» Iklim Matahari Iklim Menurut Schmidt–Ferguson
» Iklim Menurut Oldeman Iklim Menurut Junghuhn
» El Nino Geografi SMA Kelas X-Eni Anjayani-2009
» Berdasarkan Struktur Lapisan Batuan yang Dilalui-
» Berdasarkan Arah Aliran yang Dilaluinya 1 Sungai Konsekuen
» Berdasarkan Keadaan Aliran Airnya
» Berdasarkan Sumber Airnya La Nina
» Berdasarkan Pola Alirannya La Nina
» Tujuan : Menentukan pola aliran sungai.
» Faktor-Faktor Penyebab Rusaknya DAS
» Usaha Pelestarian DAS La Nina
» Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadinya
» Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya
» Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya
» Zona Laut Berdasarkan Wilayah Kekuasaan Suatu Negara
» Zona Laut Teritorial La Nina
» Zona Landas Kontinen La Nina
» Gerak Air Laut Berupa Pasang Purnama dan Pasang Perbani
» Salinitas Perikanan, Pertanian, dan Pariwisata
» Sarana Pertahanan dan Keamanan Negara
» Tujuan Penelitian : Mengetahui sungai-sungai penting di
» Sumber Data : Peta Indonesia
Show more