Langkah Kerja: La Nina

194 GEOGRAFI Kelas X Daerah aliran sungai merupakan bagian dari sistem hidrologi. Kegiatan manusia yang dilakukan dalam suatu DAS akan berpengaruh terhadap keseimbangan hidrologinya. Agar ke- seimbangannya tetap terjaga, maka kita perlu menjaga kelestari- annya dengan menyeimbangkan penggunaan lahan dengan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan, men- cegah pencemaran, dan mencegah penurunan kualitas DAS. Penurunan kualitas dan kerusakan DAS dapat dilihat dari beberapa petunjuk, antara lain adanya perubahan keseimbangan debit air sungai pada saat musim hujan dan musim kemarau, banjir di daerah hilir, air sungai yang keruh karena banyak mengandung sedimen lumpur, banyak organisme sungai yang mati karena pencemaran limbah kimia, dan banyaknya sampah rumah tangga di sungai. Nah, berikut beberapa tindakan yang menyebabkan penurunan dan kerusakaan DAS. 1 Penebangan Hutan yang Berlebihan Ingatkah kamu proses dalam siklus hidrologi? Dalam siklus hidrologi, air hujan yang jatuh akan diserap oleh tumbuh- tumbuhan dan akan disimpan dalam tanah sebagai cadangan air tanah. Jadi, cobalah bayangkan apa yang akan terjadi jika hutan-hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan air tersebut banyak yang ditebang? 2 Penutupan Danau dan Kantong-Kantong Air Lainnya Dengan adanya danau dan kantong-kantong air lainnya, hujan yang jatuh tidak langsung mengalir ke bawah, tetapi akan masuk dan mengisi cekungan-cekungan di dalam DAS, sehingga kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah lebih besar dan lebih lama. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika danau dan kantong-kantong air di daerah hulu tersebut ditutup untuk kepentingan perluasan permukiman, industri, dan lain sebagainya. 3 Berubahnya Saluran Drainase dan Sungai Saluran drainase dan sungai dapat berubah karena adanya pengendapan hasil-hasil erosi dan pembuangan sampah oleh masyarakat ke saluran tersebut. Bentuk perubahan saluran drainase dan sungai dapat berupa pendangkalan saluran, yang menyebabkan kapasitas penampungan air menjadi berkurang. Coba umpamakanlah saluran drainase dan sungai sebagai gelas. Apabila gelas kamu isi dengan air sampai penuh, kemudian kamu masukkan air terus-menerus, apa yang akan terjadi? Ya, begitulah banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi ditambah dengan daya tampung saluran drainase dan sungai yang telah berkurang. 4 Pembuangan Limbah Berbahaya Limbah-limbah yang mengandung bahan kimia bisa berasal dari limbah domestik, limbah industri, pengolahan lahan, dan lain sebagainya, dapat menurunkan kualitas air sungai dan berbahaya bagi makhluk hidup yang memanfaatkan air sungai tersebut. Sumber: www.jakartalibrary.com Gambar 8.24 Banjir 195 Hidrosfer Jenis Banjir Secara umum, banjir dapat dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut. 1. Banjir Kilat atau Banjir Bandang Banjir jenis ini terjadi hanya dalam waktu sekitar 6 jam sesudah hujan lebat turun. Banjir ini sangat cepat datangnya sehingga sulit memberikan peringatan bahaya kepada penduduk dengan cepat. Penyebab banjir kilat, yaitu: a. Hujan deras. b. Bantaran sungai rapuh. c. Bendungan jebol. d. Perubahan lahan di hulu sungai. e. Es yang mencair di daerah dingin. Banjir kilat lebih sering terjadi di daerah yang berlereng curam, sungainya dangkal, dan volume air hujan meningkat tajam. 2. Banjir Luapan Sungai Banjir ini terjadi melalui proses yang lama sehingga datangnya kadang lolos dari pengamatan. Banjir terjadi bersifat musiman atau tahunan dan berlangsung sampai berhari-hari pada wilayah yang luas. Penyebab banjir luapan sungai, yaitu: a. Longsor tanah yang mengurangi daya tampung sungai. b. Salju mencair. Banjir yang berasal dari luapan anak sungai menuju sungai utama biasa disebut banjir kiriman. Besarnya banjir dipengaruhi kondisi tanah seperti kelembapan, vegetasi yang tumbuh di atas tanah, serta keadaan permukaan tanah, misalnya tanah terbuka atau tanah diperkeras. 3. Banjir Pantai Banjir yang dikaitkan dengan terjadinya badai tropis angin puyuh. Bencana ini makin parah bila angin kencang bertiup di sepanjang pantai. Penyebab banjir pantai, yaitu: a. Badai. b. Gelombang pasang. c. Tsunami. Banjir pantai mengakibatkan air laut menggenangi dataran pantai ke arah pedalaman.

c. Usaha Pelestarian DAS

Supaya DAS tidak mengalami kerusakan maka perlu usaha pemeliharaan sehingga unsur-unsur yang ada di dalam DAS unsur fisik, kimia, dan biologi tetap terjaga kelestariannya. Usaha menjaga kelestarian DAS dapat dilakukan dengan konservasi lahan di dalam DAS tersebut dengan dua metode, yaitu metode vegetatif dan mekanik. 1 Metode Vegetatif a Penghutanan kembali lahan hutan gundul. b Penghijauan pada lahan terbuka dan berlereng curam dengan penanaman pohon-pohon serta rerumputan. c Penutupan lahan terbuka dengan tanaman penutup. Coba pikirkan langkah apakah yang dapat ditempuh untuk mencegah dan menanggulangi berbagai jenis banjir seperti di samping 196 GEOGRAFI Kelas X d Penanaman dengan cara melajur sesuai garis ketinggian kontur. e Menutup lahan terbuka dengan sisa-sisa tanaman agar bisa ditumbuhi semak-semak. 2 Metode Mekanik a Pembuatan selokan atau saluran air. b Pembuatan terasering pada lereng curam dengan mengikuti garis kontur. c Pembuatan sumur resapan. d Pembuatan talud dan tanggul pada lereng-lereng curam.

d. Manfaat Sungai

Air sungai dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, misalnya untuk mencuci, memasak, mandi, irigasi pertanian, dan sebagai sumber air minum. Hewan dan tumbuhan membutuhkan air untuk kehidupannya. Selain itu, sungai-sungai besar digunakan sebagai sarana transportasi yang menghubungkan wilayah satu dengan wilayah lainnya. Air sungai juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air PLTA. Sumber: Manusia dan Lingkungan, halaman 26 Gambar 8.25 Danau Toba Untuk lebih memahami terjadinya kerusakan daerah aliran sungai DAS, hingga mengakibatkan banjir, buatlah sebuah tulisan ilmiah mengenai penyebab banjir, dampaknya, dan usaha penanggulangannya. Tulisan bisa bersumber dari majalah, surat kabar, atau media informasi lainnya. Diskusikan hasilnya dengan teman kelasmu. 4. Danau Cekungan-cekungan yang ada di permukaan Bumi, baik itu yang terjadi akibat proses tektonik, vulkanik, atau proses lain lama-kelamaan akan terisi oleh air. Air tersebut dapat berasal dari air hujan atau dari air sungai yang bermuara di cekungan tersebut. Inilah yang disebut danau. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibagi menjadi danau alami dan danau buatan. Danau alami dibedakan menjadi danau tektonik, vulkanik, karst, erosi, tapal kuda, dan danau bendungan alami.

a. Danau Alami

1 Danau Tektonik Danau tektonik terbentuk oleh proses-proses tektonik seperti lipatan, patahan, dan gerakan kulit Bumi, sehingga terjadi penurunan. Contoh: Danau Toba, Danau Singkarak, Danau Kerinci, Danau Poso, dan Danau Towuti. 2 Danau Vulkanik Danau vulkanik terbentuk dari kawah atau kepundan gunung api yang masih aktif ataupun yang sudah mati kemudian terisi air.