Paul Vidal de la Blache 1845–1918

9 Konsep Geografi Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan dengan membanding- kan masing-masing konsep, coba buatlah kesimpulan mengenai konsep geografi secara berkelompok. Presentasikan hasil penyusunan resume itu di depan kelas. 1234567890123 1234567890123 1234567890123 1234567890123 1234567890123 1234567890123 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 1234567890123 1234567890123 1234567890123 1234567890123 1234567890123 1234567890123 1234567890123 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 123456789012345 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 1234567890123456 Konsep Geografi Varenius Kant Humboldt Ritter Ratzel Huntington Vidal Mackinder Bintarto Daldjoeni Menurut: Varenius Kant Humboldt Persamaan: Ritter . . . . Perbedaan: . . . . Ratzel Huntington Vidal Mackinder Bintarto Daldjoeni C. Paradigma Geografi Paradigma merupakan cara pandang keilmuan yang sama termasuk di dalamnya asumsi, prosedur, dan penemuan yang diakui serta diterima oleh sekelompok ilmuwan dan akhirnya diakui masyarakat pada umumnya. Sebagai suatu ilmu yang sudah lama berkembang, geografi juga mengalami pergeseran paradigma dalam studinya. Mulai dari masa tradisional hingga kontemporer. 1. Paradigma Geografi Tradisional Berkembangnya paradigma ini dimulai sebelum tahun 1960-an. Selama masa ini berkembang tiga paradigma geografi, yaitu:

a. Paradigma Eksplorasi

Paradigma ini ditandai dengan adanya penemuan-penemuan daerah baru. Ditunjukkan dengan giatnya upaya pemetaan, penggambaran, dan pengumpulan fakta di wilayah baru yang belum diketahui. Kegiatan ini menghasilkan tulisan, gambaran, serta peta yang memberikan manfaat bagi para geograf untuk menyempurnakan yang telah ada. Sifat dari produk yang dihasilkan berupa deskripsi dan klasifikasi wilayah baru dilengkapi dengan fakta lapangan. Oleh karena kondisi ini, banyak pihak menyebutnya sebagai era geographical thought atau gagasan secara geografi dalam bentuk deskripsi sederhana dari pengaturan serta klasifikasi data yang masih sangat sederhana. 10 GEOGRAFI Kelas X

b. Paradigma Environmentalisme

Paradigma ini merupakan kelanjutan dari paradigma terdahulu. Dorongan peningkatan produk yang lebih akurat dan detail menuntut peneliti melakukan pengukuran lebih mendalam terkait dengan elemen fisik. Nah, paradigma ini populer pada akhir abad XIX. Bentuk-bentuk analisis secara mendalam seperti analisis morfometrik, sebab akibat, serta analisis network sangat berkembang. Perkembangan lebih lanjut tampak dengan adanya analisis hubungan antara manusia dengan lingkungan. Hubungan ini menunjukkan bahwa manusia tidak lagi menerima alam apa adanya.

c. Paradigma Regionalisme

Pada paradigma ini timbul atas adanya sintesis hubungan manusia dan lingkungan, hingga memunculkan konsep-konsep region. Beberapa konsep yang muncul, yaitu adanya pembagian wilayah berdasarkan tipenya, formal dan fungsional. Juga pewilayahan berdasarkan hierarki dan kategori. Selain itu, analisis temporal berkembang pula pada masa ini. 2. Paradigma Kontemporer Pada masa ini, ditandai dengan berkembangnya metode analisis kuantitatif, model building, dan analisis keruangan. Hingga masa ini disebut periode paradigma analisis keruangan. Seorang geograf, Coffey, mengungkapkan ciri-ciri paradigma geografi kontemporer yaitu adanya spesialisasi dalam geografi hingga mengakibatkan studi geografi seolah terpisah. Kondisi ini mendorong kemunculan pendekatan sistem dalam ilmu geografi untuk membuat geografi kembali pada fitrahnya. Sebagai ilmu, geografi mempunyai konsep yang membedakannya dengan ilmu lain. Berikut ini sepuluh konsep geografi. 1. Konsep Lokasi Konsep lokasi ini terbagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut terkait dengan garis lintang dan garis bujur. Lokasi relatif yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari wilayah lain. 2. Konsep Jarak Konsep ini mempunyai arti penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan. 3. Konsep Keterjangkauan Keterjangkauan accessibility tidak selalu berkaitan dengan jarak, namun juga medan. 4. Konsep Pola Pola ini berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka Bumi. 5. Konsep Morfologi Konsep ini terkait dengan pembentukan morfologi muka Bumi. 6. Konsep Aglomerasi Konsep aglomerasi menjelaskan mengapa suatu fenomena geografi cenderung mengelompok. 7. Konsep Nilai Kegunaan Konsep ini berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah. Tiap wilayah mempunyai potensi yang bisa dikembangkan, sehingga nilai kegunaa- nya optimal.