Waktu Berikut ini yang bukan merupakan

121 Litosfer dan Pedosfer b. Langkah Kerja: 1 Pilihlah tanah yang baik, seperti di dekat pohon atau tempat tanaman tumbuh. Galilah tanah tersebut sedalam 30 cm, kemudian ambillah kira-kira 1 liter tanah. 2 Gunakan cetok untuk mengisi mangkuk dengan tanah. 3 Letakkan tanah tersebut pada toples transparan dan jangan lupa untuk memberi nomor pada setiap toples. 4 Bentangkan koran di atas meja. 5 Sebarkanlah tanah itu di atas koran, gunakan cetok untuk mengambil organisme-organisme yang masih hidup atau yang sudah mati, dan pindahkan mereka ke tempat tanah diambil. 6 Masukkan tanah ke dalam ayakan, goyang-goyangkan di atas koran sampai tidak ada partikel-partikel yang jatuh dari lubang ayakan. 7 Ambillah partikel tanah yang tertinggal di dalam ayakan dan masukkan ke dalam toples 1. 8 Masukkan tanah di atas kertas koran tadi ke dalam saringan dan goyangkan saringan di atas koran sampai tidak ada partikel tanah yang keluar dari lubangnya. 9 Masukkan partikel tanah yang tertinggal di dalam saringan ke dalam toples 2, dan partikel-partikel di atas koran di dalam toples 3. 10 Bandingkan banyaknya material yang ada di dalam ketiga toples itu. c. Kesimpulan: Apabila partikel tanah pada toples 1 lebih banyak dari yang lain berarti tanah tersebut kaya akan partikel kasar tekstur tanah berpasir. Apabila partikel tanah pada toples 2 lebih banyak dari yang lain, tanah tersebut mempunyai tekstur berdebu, sedangkan bila partikel tanah pada toples 3 lebih banyak, tanah tersebut mempunyai tekstur lempung. Bagaimana jika banyaknya partikel tanah pada ketiga toples itu sama? Berarti tanah tersebut mempunyai tekstur geluh. Bagaimana dengan tekstur tanah hasil percobaanmu? 2 Struktur Tanah Struktur tanah merupakan cara pengikatan butir-butir tanah yang satu terhadap yang lain. Jika kamu pernah melihat tanah yang digali dengan kedalaman lebih dari satu meter atau jika kamu perhatikan pada dinding lereng yang tidak tertutup vegetasi, akan tampak perbedaan gumpalan-gumpalan tanah. Seperti pada gambar 6.83, lihatlah lapisan pada ke- dalaman kurang dari 30 cm mempunyai struktur granular yang berarti tanah mempunyai kumpulan butiran tanah yang ber- sifat tunggal. Pada lahan rawa atau gurun, struktur tanah kurang atau tidak terbentuk, karena butiran tanah bersifat tunggal atau tidak terikat satu sama lain. Berbagai jenis struktur tanah antara lain berupa gumpal- an atau remah. Struktur tanah pada berbagai lapisan tanah bisa berbeda. Kegiatan-kegiatan petani berupa pembajakan, pe- mupukan, dan pengolahan tanah dapat mengubah struktur tanah asli. 122 GEOGRAFI Kelas X 3 Konsistensi Tanah Konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menyatakan besar kecilnya gaya kohesi dan adhesi dalam berbagai kelembapan. Konsistensi tanah dapat kamu ketahui dengan mencoba memecah tanah tersebut, apabila sulit dipecah berarti bahwa tanah mempunyai konsistensi yang kuat. Apa yang kamu lakukan untuk memudahkan pemecahan tanah tersebut? Cobalah untuk menyiramkan air ke tanah tersebut, apakah konsistensi tanah berubah? Nah, tentunya kini kamu bisa meng- identifikasikan sifat konsistensi tanah. 4 Lengas Tanah Pada musim kemarau, musim memanen palawija antara lain bawang, kacang, ketela, dan sebagainya. Ladang yang kelihatannya kering itu ternyata ada gumpal tanah yang melekat pada buah kacang atau bawang dan tanah masih lembap. Kelembapan inilah yang disebut lengas tanah. 5 Udara Tanah Petani yang menanam palawija, bila turun hujan lebat atau tertimpa bencana banjir tanamannya mati lemas, karena tanaman tersebut kekurangan udara tanah. Hal ini terjadi karena seluruh pori-pori berisi lengas tanah. Udara terdesak keluar sehingga akar tanaman kekurangan O 2 , kecuali tumbuh-tumbuhan air seperti padi sawah, kangkung, dan tumbuh-tumbuhan bakau yang mem- punyai akar napas. 6 Warna Tanah Kalau kita melihat dan mengamati warna tanah ada bermacam- macam, ada tanah di ladang atau sawah yang berwarna cokelat, merah, dan kuning. Warna tanah pada pegunungan vulkanik berbeda dengan warna tanah pada pegunungan kapur. Amati- lah warna tanah di sekitarmu. Bagaimana menentukan warna tanah? Sumber: Dasar-Dasar Ilmu Tanah, halaman 56 Gambar 6.83 Tipe struktur tanah pada beberapa lapisan tanah. Tentunya mudah bukan menentukan warna tanah? Tetapi, sering kita kesulitan membedakan warna-warna seperti ”cokelat kemerahan” dan ”merah kecokelatan.” Apalagi bila pengamatan warna tanah dilakukan oleh dua orang atau lebih. Agar tercapai kata sepakat atau objektivitas, digunakan standar warna yang dinyatakan dalam berbagai sistem numerik. Salah satu contoh yang terkenal dan umum digunakan yaitu ”Munsell Soil Color Charts”. Dalam sistem pewarnaan tersebut menggunakan tiga parameter warna yaitu Hue, Value, dan Chroma. 1. Hue menggambarkan warna yang dominan atau warna dasar. Contoh dalam Munsell yaitu: 5 R; 7,5 R; 10 R; 2,5 YR; 7,5 YR; 10 YR, dan seterusnya. 2. Value menggambarkan warna kecerahan atau kisaran berangsur-angsur dari putih nilai 9 atau 10, ke hitam nilai 1 atau 0.