Pandangan Tokoh M asyarakat; Seperti M USUH!

5.3. Pandangan Tokoh M asyarakat; Seperti M USUH!

Pandangan t okoh-t okoh masyarakat Et nik M uyu seringkali selalu bert ahan secara normat if menurut keyakinan-keyakinan religius Et nik M uyu. M eski sebagian besar dari mereka t elah mengenyam pendidikan yang cukup t inggi, t et api t et ap saja

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

pandangan mereka t erhadap keyakinan-keyakinan M uyu yang banyak dilandasi kekuat an supernat ural dan roh-roh halus t erbukt i eksis, bert ahan sangat kuat .

Kuat nya keyakinan t ersebut juga sangat mempengaruhi pandangan-pandangan mereka t erhadap ìpt èm yang melekat pada perempuan M uyu sebagai akibat poses persalinan dan at au menst ruasi. Phillips Leonard Bonggo (64 t ahun), salah sat u t okoh masyarakat yang t inggal di Kampung M indipt ana menjelaskan bahw a;

“ Adat M uyu it u m eyakini bahw a perem puan M uyu yang sedang bersalin it u bisa m em pengaruhi laki-laki punya kekuat an, w aruk-nya bisa m elem ah. It u apa... karena it u harus disiapkan t em pat lain di luar rum ah... laki-laki yang harus m em bangun pondok kecil it u. Para perem puan... ibu at au saudara perem puan yang m elahirkan... at au bisa juga t ant e-t ant enya yang m engurusi sem uanya... laki-laki t idak boleh m endekat... it u dilarang sam a sekali! ”

Dengan sangat meyakinkan lelaki M uyu mant an Kepala Sekolah SM A YPPK 218 yang paham t eks berbahasa Belanda it u

menegaskan, “ ...it u perempuan yang sedang bersalin it u sepert i musuh! Am òp bila laki-laki mendekat ! ”

Sepert i “ M USUH” ! Demikian t okoh masyarakat Et nik M uyu ini mengibarat kan perempuan M uyu yang sedang bersalin. Tegas dan penuh keyakinan dinyat akan bahw a laki-laki M uyu harus menjauhi perempuan yang sedang bersalin sampai dengan beberapa hari hingga dianggap perempuan t ersebut bersih dari ìpt èm persalinan yang bisa membaw a malapet aka bagi laki-laki M uyu. Saking kerasnya larangan unt uk mendekat i perempuan

Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Kat olik. Dioperasionalkan oleh M isi Kat olik di baw ah kendali Keuskupan Agung M erauke.

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

M uyu saat mengalami hal t ersebut , hingga dinyat akan sebagai am òp (pamali) bagi laki-laki M uyu mendekat i t empat perempuan yang sedang bersalin.

“ Perempuan M uyu it u perempuan yang sangat kuat pak...,” t erang Phillips Leonard Bonggo;

“ Perem puan M uyu it u biasa m elahirkan sendirian t anpa t eriak-t eriak. M akanya saya heran dengan perem puan jam an sekarang yang m elahirkan di rum ah sakit pakai t eriak-t eriak segala. Di sini kalau m elahirkan it u senyap...”

Ket erangan Phillips Leonard Bonggo ini di’am in’i oleh Thadeus Kambayong (54 t ahun; Kepala Puskesmas M indipt ana), dan rekannya seangkat an w akt u mengenyam pendidikan SLTP, Vict or Tenjab (52 t ahun), “ iya pak... kalau dia t eriak-t eriak akan dimarahi oleh suaminya...” .

Senada dengan Phillips Leonard Bonggo, salah sat u t okoh masyarakat Et nik M uyu lainnya, Yohanes Konambe (67 t ahun), menyat akan bahw a persalinan, sama dengan halnya menst ruasi, yang dalam prosesnya melibat kan darah kot or yang harus dikeluarkan.

diyakini mempunyai supernat uraljahat yang bisa membuat laki-laki M uyu melemah 219 .

“ Unt uk it ulah maka perempuan M uyu yang mau melahirkan dibuat kan pondok khusus agar melahirkan di luar rumah. Tidak mempengaruhi seisi rumah...,” jelas lelaki pensiunan Dinas Kesehat an Kabupat en M erauke ini.

Pernyat aan t ent ang “ kot or” nya darah w anit a yang sedang bersalin dan menst ruasi ini juga dikuat kan oleh t okoh masyarakat M uyu lainnya, Paulinus Wikom (72 t ahun). Lelaki M uyu sangat

219 Kesakt ian yang dim iliki laki-laki M uyu (waruk), bisa m enjadi berkurang daya supernat uralnya. M ant ra-m antra yang dirapal saat menggunakan ilm u

kesakt iannya bisa t idak m em pan atau tidak berjalan.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

senior yang masih t erlihat segar bugar ini menyat akan bahw a memang darah menst ruasi dan persalinan diyakini mempunyai pengaruh pada orang-orang di rumah, t erut ama pada orang- orang t ua;

“ ...it u dulu pak... mem ang ada pengaruhnya pak, t erut am a pada orang-orang t ua. Karena it u m em ang disediakan t em pat t ersendiri. Perem puan yang sedang bersalin disendirikan di suat u t em pat ... t api sudah lam a saya t idak m elihat ada yang m elahirkan di bévak. M ungkin sudah m ulai sekit ar t ahun 50-an saya t idak m elihat lagi...”

Pernyat aan lelaki M uyu yang menjabat sebagai Kepala Kampung M indipt ana, t et api t inggal di Kampung Kamka ini t erlihat selaras dengan informasi yang didapat kan penelit i di lapangan. Tet api di Kampung Kamka, t empat Paulinus Wikom t inggal, penelit i mendapat i bahw a masih sangat kent al pendapat masyarakat yang menyat akan bahw a am óp bagi seorang perempuan M uyu unt uk melahirkan di dalam rumah. Baru saja seorang perempuan M uyu melahirkan di rumput -rumput pekarangan luar rumah. Perempuan M uyu it u melahirkan belum ada sat u bulan berselang, rumahnya pun t erlet ak t ak jauh di at as rumah Paulinus Wikom.

Pernyat aan sedikit berbeda t ent ang yang t erkena dampak dari ìpt èm perempuan bersalin ini dilont arkan oleh Pius Birak (69 t ahun). Kepala Kampung Aw ayangka ini menyat akan;

“ ...sebenarnya yang t erkena dam pak dari ìpt èm perem puan yang sedang bersalin it u bukan hanya laki- laki pak. Tet api bisa m engena pada seluruh anggot a rum ah at au siapapun yang m em punyai darah panas. Kalau m ereka t idak berdarah panas... ya t idak apa-apa... t idak t erkena dam paknya...”

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

Informasi t ent ang darah panas dan darah dingin ini t erasa agak kurang jelas dan simpang siur. Saat penelit i mencoba mencari t ahu bagaimana cara membedakannya? Rat a-rat a jaw aban informan menyat akan bahw a bila berada di dekat orang yang sedang bersalin, dan at au mengalami menst ruasi, dan t ernyat a mereka sakit , maka it u disebut sebagai berdarah panas. Jadi harus dicoba dulu, sakit at au t idak? baru ket ahuan apakah seseorang berdarah panas at au dingin.

Penelit i mencat at , informan-informan yang memberikan informasi t erkait ìpt èm perempuan M uyu yang sedang bersalin ini adalah pemuka-pemuka masyarakat Et nik M uyu yang mempunyai pendidikan relat if memadai. M ereka merupakan orang-orang M uyu yang t elah mengenal pandangan-pandangan modern t ent ang kesehat an dan masalah-masalah persalinan perempuan.