Kejadian ke-t iga adalah selama menst ruasi.

3) Kejadian ke-t iga adalah selama menst ruasi.

Larangan at au am òp jenis ke-t iga ini sama halnya dengan kejadian pada pasca persalinan. Larangan unt uk “ injak air” di kali pada perempuan M uyu yang sedang mengalami menst ruasi dikhaw at irkan bisa membuat orang lain celaka at au t erserang penyakit t ert ent u macam hosa (sesak nafas), radang persendian, sampai dengan bat uk-bat uk. “ ...iya pak, it u sama saja dengan ìpt ém persalinan. Cuma pada menst ruasi dia lebih pendek harinya. Bisa empat sampai lima hari,” t erang Tharsisia Kont arep, 47 t ahun.

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

Observasi penelit i di lapangan menemukan fakt a empirik banyaknya penyakit kulit yang menyerang masyarakat Et nik M uyu. Terlihat dengan kent ara bagian-bagian t ubuh yang t erserang penyakit dengan adanya perbedaan w arna, beberapa bagian t erlihat lebih kusam dan kasar, bahkan beberapa t erlihat sepert i melepuh.

Fakt a lainnya yang dit emukan t idak kalah menarik adalah didapat kannya beberapa orang Et nik M uyu yang kulit nya rusak, melepuh, dan t erkelupas. M enurut pet ugas kesehat an di poliklinik Puskesmas yang menangani mereka, didapat kan informasi yang

mereka mengaku menggunakan det erjen unt uk mandi. Hal ini dikarenakan mereka mengambil sisi prakt isnya saja, mencuci baju di kali dengan mandi sekalian.

cukup

mengejut kan,

Kebanyakan masyarakat Et nik M uyu sangat bergant ung pada curah hujan unt uk kebut uhan air bersihnya, baik unt uk kebut uhan konsumsi maupun unt uk kebut uhan mandi, cuci, dan kebersihan lainnya. Int ensit as curah hujan cukup sering di kaw asan ini. Kondisi t opografis Dist rik M indipt ana yang

merupakan pegunungan membuat hujan orografis 193 sering t urun membasahi kaw asan Pegunungan Tengah Papua ini.

Unt uk menampung curah hujan, sebagian penduduk menggunakan drum-drum bekas aspal at au membuat sendiri bak penampungan air hujan dari semen. Selain it u Pemerint ah set empat juga membagikan profile t ank (t angki t andon) pada set iap rumah di Dist rik M indipt ana. Tak mengherankan bila di set iap rumah orang M uyu di kaw asan ini selalu ada t angki kuning

193 Hujan orografis adalah hujan yang bisa t erjadi di lereng sebuah gunung karena gum palan aw an mendung t idak bisa naik m elew at i dat aran tinggi at au

gunung.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

yang cukup besar berkapasit as 1.100 lit er bert engger di depan at au di samping rumah kayu.

Gambar 3.22 Profile Tank Penam pung Air Hujan yang Disediakan oleh Pemerint ah Kabupaten Boven Digoel Sum ber: Dokument asi Penelit i, Juni 2014

Penggunaan sumur gali at au juga sumur bor dit emukan penelit i pada beberapa rumah t angga di w ilayah Dist rik M indipt ana. Kebanyakan dibuat oleh para pendat ang, at au juga dibuat oleh Pemerint ah Kabupat en Boven Digoel sebagai bagian dari proyek “ RESPEK” yang membangun sarana M andi-Cuci-Kakus (M CK) unt uk masyarakat umum di beberapa bagian di w ilayah Dist rik M indipt ana ini.

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

Jarang at au t idak populernya sumur bor at au sumur gali pada masyarakat Et nik M uyu lebih dikarenakan mahalnya biaya pembuat an sebuah sumur di w ilayah ini. Unt uk pembuat an sumur bor diperkirakan proses pengerjaannya mencapai harga 20 jut a unt uk sebuah sumur bor dengan mesin pompa air t erpasang rapi. Harga yang sedemikian mahal ini, semakin t erasa mahal bagi masyarakat Et nik M uyu yang didominasi masyarakat kalangan ekonomi menengah ke baw ah.

Tingginya harga pengeboran t anah unt uk sumur dan pemasangan

karena kedalaman pengeboran t anah hingga mencapai 30 met er, bahkan bisa lebih. Jasa pengeboran sumur ini bisa dibilang jasa import , karena penyedia jasa pengeboran seluruhnya merupakan w arga pendat ang, karena masyarakat set empat t idak mengenal t eknologi ini sebelumnya.

Sumber air selain penampungan air hujan dan sumur, juga ada beberapa rumah t angga di daerah M uyu at as (Kampung Kamka, Wanggat kibi, Tinggam, dan Kampung Imko) yang memanfaat kan sumber mat a air unt uk memenuhi kebut uhannya akan air bersih. Dalam pemanfaat an mat a air seringkali t idak dilakukan im proved (perlakuan), mat a air t erlindung misalnya, masyarakat Et nik M uyu hanya memanfaat kan mat a air begit u saja di alam t erbuka.

Dalam pengamat an, seringkali t idak t ersedia sarana M CK di rumah-rumah masyarakat Et nik M uyu, baik yang rumah kayu maupun rumah t embok yang dibangun oleh Pem erint ah. Sarana M CK milik pribadi hanya t erlihat beberapa di w ilayah “ Kot a” M indipt ana, sedang unt uk kampung-kampung lain di sekit arnya keberadaan sarana M CK bisa dihit ung dengan jari.

Dat a keberadaan M CK berupa jam ban keluarga di Dist rik M indipt ana berdasarkan hasil pendat aan Puskesmas M indipt ana dapat dilihat pada Tabel 3.5. Berdasarkan dat a t ersebut t erdapat

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

279 rumah yang memiliki sarana jamban keluarga dari 477 rumah yang berhasil didat a.

Tabel 3.5. Dist ribusi Sarana Jamban Keluarga di Dist rik M indipt ana, Kabupat en Boven Digoel, Tahun 2013

JAM BAN KELUARGA NO

KAM PUNG

LEHER

PLENGSENG

CEM PLUNG TOTAL

ANGSA

AN

1 M indipt ana 21 30 0 51 2 Kam ka

4 10 4 18 3 Osso

23 6 12 41 4 Kakuna

2 6 2 10 5 Wanggat kibi

0 5 4 9 6 Tinggam

1 7 2 10 7 Aw ayanka

6 23 16 45 8 Epsem bit

4 4 6 14 9 Andopbit

13 5 18 36 10 Niyim bang

6 8 13 27 11 Anggum bit

2 8 7 17 12 Im ko

0 1 0 1 Kec. M indipt ana

82 67 84 279 Sum ber: Profil Puskesm as M indipt ana Tahun 2013

Pada saat ini juga sedang berlangsung pembangunan sarana M CK dengan t iga kamar kecil yang berdampingan di Kampung Niyimbang. Pembangunan yang t engah berjalan ini dilakukan oleh TNI Angkat an Darat para anggot a Koramil 1711-02 Dist rik M indipt ana sebagai bagian dari karya bakt inya di w ilayah ini, selain juga membangun pagar Gereja Prot est an di Kampung M indipt ana dalam w akt u yang hampir bersamaan.

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

Apapun sumber kebut uhan airnya, baik it u air hujan, mat a air, at aupun sumur gali, kualit as air di w ilayah ini cukup baik secara fisik. Tiga indikat or fisik air yang dijadikan pat okan penelit i adalah air t erlihat jernih, t idak keruh dan t idak berbau. Dalam pengamat an penelit i, kondisi ini kemungkinan dikarenakan belum adanya indust ri besar yang kemungkinan menjadi sumber pencemar air di w ilayah ini.

M enurut rilis Badan Penelit ian dan Pengembangan Kesehat an Republik Indonesia, krit eria rumah t angga yang memiliki akses ke sumber air adalah rumah t angga dengan sumber air minum dari air ledeng/ PDAM , sum ur bor/ pom pa, sumur gali t erlindung, mat a air t erlindung, penampungan air

hujan, dan air kemasan 194 .

lebih t erperinci unt uk dist ribusi sarana air bersih yang ada di w ilayah Puskesmas M indipt ana bisa dilihat pada t abel 3.6.

Secara

Rincian sarana air bersih ini hanya didapat kan pada 367 rumah dari 477 rumah yang dilakukan pendat aan oleh pihak Puskesmas. Art inya bahw a masih ada selisih 110 rumah yang t idak diket ahui keberadaan sarana air bersihnya. Di lapangan penelit i juga mendapat kan fakt a empiris beberapa rumah yang memang t idak memiliki sarana air bersih sama sekali, t ermasuk rumah-rumah t embok baru yang dibangun dengan proyek RESPEK. Karena memang proyek RESPEK hanya menanggung pembangunan rumah induk saja.

194 Badan Penelit ian dan Pengem bangan Kesehat an Kem enterian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.Jakart a: Balit bangkes

Kemenkes RI. 83.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

Tabel 3.6. Dist ribusi Sarana Air Bersih di Dist rik M indipt ana, Kabupat en Boven Digoel, Tahun 2013

SARANA AIR BERSIH

PAH

NO KAM PUNG M ATA

1 M indipt ana 2 31 10 0 7 2 Kam ka

1 9 2 0 10 3 Osso

2 48 5 0 2 4 Kakuna