Pelayanan Pengobat Tradisional

3.7. Pelayanan Pengobat Tradisional

166 Kement erian Kesehat an Republik Indonesia mengkat egorikan pengobat an t radisional ke dalam empat

kelompok besar, yait u ket erampilan, ramuan, spirit ual, dan agama. Sedangkan Badan Penelit ian dan Pengembangan Kesehat an (Balit bangkes) membaginya menjadi empat jenis pelayanan kesehat an t radisional dengan kat egori yang sedikit berbeda. Pelayanan kesehat an t radisional t ersebut t erdiri dari ramuan (pelayanan kesehat an yang menggunakan jamu, aromat erapi, gurah, homeopat i dan spa), ket erampilan dengan alat (akupunkt ur, chiropraksi, kop/ bekam, apit erapi, ceragem, dan akupresur), ket erampilan t anpa alat (pijat -urut , pijat -urut

165 Komisi Nasional Lanjut Usia, 2010. Aksesibilit as dan Kemudahan dalam Penggunaan Sarana dan Prasarana. Jakart a; Komisi Nasional Lanjut Usia, 12-

13. 166 Kement erian Kesehat an Republik Indonesia, 2003. Keput usan M enteri

Kesehat an Republik Indonesia Nomor 1076/ M enkes/ SK/ VII/ 2003 t ent ang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Jakart a; Kem enkes RI.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

khusus ibu/ bayi, pengobat an pat ah t ulang, dan refleksi), dan ket erampilan dengan pikiran (hipnot erapi, pengobat an dengan

medit asi, prana, dan t enaga dalam) 167 . Berdasarkan kat egorisasi yang pert ama maka jenis

pengobat an t radisional yang ada pada Et nik M uyu serat us persen bisa digolongkan masuk dalam kelompok spirit ual. Bila kat egorisasi dilakukan berdasarkan yang disusun Balit bangkes, maka masuk ke dalam kat egori ket erampilan dengan pikiran. Karena meskipun ada salah sat u met ode yang menggunakan iw éng (sereh) dan kamak (jahe), t et api kedua bahan t ersebut t idak dipakai sebagai sebuah ram uan, t et api lebih sebagai media saja, karena diyakini bahan-bahan t ersebut bisa mengusir roh-roh halus.

M asyarakat Et nik M uyu mengenal jenis pengobat an t radisional yang seringkali berhubungan dengan roh-roh, mahluk halus, dew a-dew i, sihir dan dunia supernat ural (ìpt èm ). Pengobat an jenis ini sangat populer bagi Et nik M uyu. Hal ini berkait an dengan keyakinan dan mit os yang melingkupi keseharian Et nik M uyu.

Tidak ada sebut an khusus dalam Bahasa M uyu unt uk dukun at au pengobat t radisional, karena seringkali orang yang bisa mengobat i t idak berprofesi sebagai dukun at au pengobat t radisional, t et api lebih merupakan orang-orang t ua (orang M uyu seringkali menyebut nya sebagai t ua-t ua adat ) dalam salah sat u marga pada Et nik M uyu.

Penelit i juga mendapat kan bahw a penamaan spesialisasi at au pengobat berdasarkan jenis-jenis penyakit yang bisa diobat i juga t idak dikenal dalam t radisi pengobat an t radisional M uyu. Hal

167 Badan Penelit ian dan Pengem bangan Kesehat an Kem enterian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.Jakart a: Balit bangkes

Kemenkes RI.79.

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

ini berbeda dengan beberapa pengobat t radisional pada et nik- et nik lain di Indonesia yang cenderung memiliki nama-nama sendiri unt uk para pengobat t radisional. M isalnya pada Et nik Bali yang menyebut penyembuh t radisional at au dukun sebagai

baliyan 168 , at au Et nik Jaw a yang memiliki nama-nama khusus unt uk set iap pengobat t radisional dengan spesialisasi khususnya;

dukun sangkal put ung unt uk pengobat t radisional dengan spesialisasi pat ah t ulang; dukun t êt ak unt uk pengobat t radisional dengan spesialisasi mengkhit an; dan dukun bayék unt uk dukun yang biasa menolong persalinan.

M asyarakat Et nik M uyu hanya mengenal beberapa met ode unt uk pengobat an yang biasa diprakt ekkan para pengobat t radisional M uyu unt uk penyembuhan. Penelit i mencat at set idaknya ada lima met ode penyembuhan yang berbeda yang dilakukan oleh para pengobat t radisional Et nik M uyu ini. Kelima met ode t ersebut t erdiri dari;

1) M et ode penyembuhan yang pert ama adalah Am bokimo Kangge/ Kanggam an (komunikasi dengan roh-roh melalui media ‘t arik rambut ’ dengan menggunakan lidi);