Sub Suku Bangsa dan Bahasa

2.4. Sub Suku Bangsa dan Bahasa

2.4.1. Sub Suku Bangsa

Penjelasan t ent ang Et nik M uyu sebagai sebuah suku bangsa, t elah disinggung di at as, maka di bagian ini akan dijelaskan sub suku secara keseluruhan di daerah Et nik M uyu di Dist rik M indipt ana dan Dist rik Waropko. Dalam suku bangsa M uyu t erdapat beberapa sub suku dengan w ilayahnya masing- masing. Sub-sub suku yang ada berjumlah delapan sub suku, yakni:

a) Sub suku Kamindip di bagian Selat an dengan w ilayah kampung ant ara lain Sesnuk, Anggamburan, dan Umap;

b) Sub suku Okpari di dalam ibukot a Dist rik M indipt ana dan Kampung Wanggat kibi di bagian Ut ara sert a Kampung Imko di bagian Tim ur, dan Kam pung Amuan dibagian t engah Timur laut ;

c) Sub suku Kakaib di bagian Timur dari Dist rik M indipt ana, w ilayah kampungnya ant ara lain Kampung Kombut , Kampung M okbiran, dan sebagian Kam pung Kaw angt et ;

d) Sub suku Are, w ilayah sub suku Are ialah Kampung Simpang dan dalam w ilayah ibukot a Dist rik Waropko, sebagian Kampung Tembut ka;

e) Sub suku Kasaut t erlet ak dibagian Ut ara dan berbat asan langsung dengan suku Ngalum dan t ermasuk w ilayah Dist rik Woropko Kabupat en Boven Digoel; Sub suku Kasaut dibagian Ut ara dan w ilayah kampung ant ara lain Kampung Upkin dan Ikhcan;

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

f) Sub suku Jonggom t erlet ak di bagian Timur Laut sert a w ilayah kampungnya ant ara lain Kampung Ninat i, Kampung Yet et kun, dan sebagian Kampung Tembut ka;

g) Sub suku Ninggrum adalah t et angga dari sub suku Jonggom juga t erlet ak di bagian Tim ur Laut dan w ilayah kampungnya di Kampung Ninggrum, t et api w ilayah sub suku Ninggrum lebih besar masuk w ilayah Negara PNG; dan

h) Sub suku Kaw it et t erlet ak di t engah-t engah ant ara sub suku Okpari, sub suku Are, sub suku Jonggom, dan sub suku Kakaib, juga suku M andobo di bagian Barat , dan w ilayah kampung sub suku Kaw ipt et ant ara lain Kampung Kanggew ot ,

sebagian Kampung Kaw angt et 64 .

Upyet et ko

dan

64 Sebenarnya w ilayah kam pung-kampung sub suku yang t elah disebut di at as m asih kurang, karena m asih ada kam pung-kam pung lain yang belum

disebut kan. Hal ini karena kam pung-kam pung tersebut adalah kam pung- kam pung lam a yang penduduknya t elah bergabung di kam pung-kam pung yang t elah disebut kan t adi dan sebagin m asyarakat masih bermukim di pengungsian di Negara PNG karena t erjadi kont ak senjat a ant ara TNI dan OPM t ahun 1984 di daerah M uyu. Lebih det ail silakan baca ht t p:/ / bayong- yiniput kam an.blogspot .com / 2010/ 03/ bahasa-suku-bangsa-m uyu.ht ml, diakses pada April 2014. Sem ent ara it u, pada sisi yang lain juga peneliti dapatkan dat a yang berbeda dari beberapa inform an mengenai jum lah sub suku sekaligus jum lah dan nam a kam pung yang term asuk di dalamnya. Sebut saja m isalnya, m enurut Barnabas Kalo, Suku M uyu t erdiri at as enam sub suku, yakni Kamindip, Okpari, Kakaib, Kaw it et / Kawiyet , Yonggom , dan Kasaut . Sedangkan m enurut Paulus Kam butuk, Suku M uyu t erdiri at as t ujuh sub suku, yakni Kaw iyet / Kaw it et , Okpari, Kam indip, Kakaib, Jonggom , Kasaut / Are, dan Ninggerum.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

2.4.2. Bahasa

Berbicara mengenai konsep bahasa, apabila kit a menyandarkan pada perspekt if ant hropologi, maka bahasa adalah suat u sist em bunyi dan apabila digabungkan menurut at uran t ert ent u dapat menimbulkan art i yang dapat dit angkap

oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa it u 65 . Dalam bidang kebahasaan, mengut ip Ajamiseba, saat ini,

di seluruh Papua t ercat at kurang lebih 224 bahasa lokal yang diujarkan oleh masing-masing kelompok et nik. 66 Bahasa-bahasa

lokal yang berbeda it u oleh para ahli bahasa dikelompokkan ke dalam dua kat egori besar, yakni (1) bahasa-bahasa lokal yang dikelompokkan ke dalam rumpun bahasa Aust ronesia dan (2) bahasa-bahasa yang t idak t ermasuk ke dalam bahasa Aust ronesia (non Aust ronesia) yang kemudian dinamakan bahasa-bahasa

Papua. 67 Adapun cont oh dari masyarakat et nik yang berbahasa

kat egori pert ama (Aust ronesia) adalah Biak, Waropen, Wandamen, dan Raja Ampat . Sedangkan masyarakat Et nik M uyu, Dani, Kapauku, dan Ayamaru merupakan cont oh yang menggunakan bahasa non Aust ronesia (Papua). Ciri paling menonjol dari rumpun bahasa non Aust ronesia (Papua) adalah kalimat dengan st rukt ur frasa M D (menerangkan dit erangkan)—

65 Havilan, William A.,Ant ropologi Jilid II, Edisi Keempat , t erjem ahan R.G. Soekadijo (Jakart a: Penerbit Erlangga, 1985), 359.

66 Ajam iseba, D. C., 1994. Keadaan Bahasa-bahasa di Irian Jaya: Klasifikasi, Ciri, dan Dist ribusinya. dalam M asinam bouw , E. K. M ., Edit or. M aluku dan Irian

Jaya. Jakart a; Lem baga Ilm u Penget ahuan Indonesia, Lembaga Ekonomi dan Kem asyarakat an Nasional, 91-102. Bandingkan dengan Djekky R. Djoht , 2002. Penerapan Ilmu Ant ropologi Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehat an M asyarakat Papua , 25.

67 Ray, SH., 1927. Bahasa Papua. Fest schrift M einhof, 377.

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

kat a yang menerangkan t erlet ak sebelum yang dit erangkan. Cont oh kalimat : Ne am bib w anaman (Saya rumah pulang mau); W onong Tana (Perempuan Anak).

Sement ara it u, bahasa M uyu (Kat i) sendiri diklasifikasikan ke dalam delapan sub bahasa sesuai, yakni sesuai dengan delapan sub suku yang ada di w ilayah suku bangsa M uyu (dialek Kamindip, Okpari, Kakaib, Kaw ipt et , Are, Kasaut , Jonggom, dan Ninggerum). Ke-8 sub Et nik M uyu t ersebut masing-masing mempunyai dialeknya sendiri-sendiri, t et api dalam sebagian besar kosa kat a hampir t erdapat persamaan-persamaan meskipun t et ap ada sedikit perbedaan. Dalam bahasa Kamindip dan Okpari m isalnya. M eskipun dalam hal kosa kat a t idak ada perbedaan, namun hampir semua informan dari kedua sub suku it u mengklaim bahw a mereka berbeda sub suku.

Berikut cont oh dari kosa kat a ant ara sub suku Kamindip dan Okpari 68 :

Sub suku Bahasa Indonesia

Okpari Selam at pagi

Kam indip

Amkimbi amun Selam at siang

Amkimbi amun

At onkop Amun Selam at sore

At onkop Amun

Opne amun Selam at m alam

Opne amun

M it ik amun Anjing

M it ik amun

Anon Babi

Anon

Aw on Kasuari

Aw on

Diap Ular

Diap

Anyuk Biaw ak

Anyuk

Ayi Kuskus

Ayi

Omdik birim

Omdik birim

68 ht t p:/ / bayong-yiniputkam an.blogspot .com / 2010/ 03/ bahasa-suku-bangsa- m uyu.ht ml, diakses pada April 2014.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

Namun, bahasa asli Et nik M uyu it u kini susah unt uk dit emukan dalam percakapan sehari-hari. Hal ini karena bahasa percakapan sehari-hari yang digunakan oleh m asyarakat M uyu adalah Bahasa Indonesia. M asyarakat M uyu, t idak peduli di daerah manapun mereka t inggal—bahkan meskipun t inggal di kampung jauh dari perkot aan, bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia.

Kondisi ini t ent unya sangat berbeda apabila kit a berada di w ilayah Jaw a at au beberapa daerah lain di Indonesia misalnya. M asyarakat di pedesaan Jaw a lebih memilih menggunakan bahasa Jaw a sebagai alat berkomunikasi daripada berbahasa Indonesia. Hal ini seringkali t erjadi salah sat unya karena t idak semua masyarakat Jaw a dapat berbahasa Indonesia. Kondisi demikian juga seringkali kit a t emui di kalangan masyarakat M adura, Sunda, dan daerah-daerah lainnya. Kondisi ini jelas berbeda dengan masyarakat M uyu yang keseluruhannya dapat berbahasa Indonesia, meskipun mereka t inggal di kampung- kampung.

Kondisi ini, apabila dilihat dari perspekt if ant hropologi, dapat dipahami, mengapa hampir keseluruhan masyarakat Papua, t idak t erkecuali Et nik M uyu di M indipt ana, menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Hal ini, sebenarnya, memiliki ket erkait an dengan ciri khas kebudayaan Papua secara keseluruhan yang bersifat longgar.

M engut ip Parsudi Suparlan, bahw a kebudayaan yang bersifat longgar t ersebut disebabkan oleh ciri-ciri orang Papua, pada umum nya, sebagai “ improvisat or kebudayaan” . M aksudnya adalah mengambil alih unsur-unsur kebudayaan dari pihak lain dan menyat ukannya dengan kebudayaannya sendiri t anpa memikirkan unt uk mengint egrasikannya dengan unsur-unsur

yang sudah ada dalam kebudayaannya secara menyeluruh. 69

69 Periksa Parsudi Suparlan, 1994. “ Keanekaragaman Kebudayaan, St rat egi Pembangunan dan Transform asi Sosial” dalam Bulet in Penduduk dan

Pembangunan, Jilid V no. 1-2. Jakart a; LIPI.

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

Sement ara kemunculan ciri kebudayaan longgar t ersebut , meminjam van Ball sepert i dikut ip oleh Djekky R. Djoht , disebabkan karena orang Papua yang rendah t ingkat t eknologinya dan dihadapkan pada lingkungan hidup yang keras sehingga dengan mudah menerima dan mengambil alih suat u

unsur kebudayaan lain yang lebih maju at au cocok. 70 Dalam hal pemakaian bahasa Indonesia, sebagaimana

disinggung sebelumnya, bahw a aw al mula kont ak masyarakat M uyu dengan pihak lain, selain dengan para pemburu burung, adalah dengan Barat (Belanda) penyebar agama Krist en dan Kat olik yang mengkrist enkan mereka melalui pendidikan formal dengan bahasa M elayu sebagai pengant arnya. Aw al kont ak int eraksi it ulah, khususnya pada masalah bahasa, yang memberi dampak dalam kehidupan penduduk Papua, Et nik M uyu khususnya, dalam hal penggunaan bahasa Indonesia.