Perilaku M erokok

3.9.1. Perilaku M erokok

Siang it u kami memenuhi janji unt uk bert andang di rumah Pak Urbanus Warem, 53 t ahun, yang merupakan st af pemerint ahan di Kampung M indipt ana. Lelaki M uyu yang sangat ramah it u t idak sedang berada di rumahnya. Kami hanya dit emui lima orang perempuan di rumah kayu it u; ist rinya, anak

179 Badan Penelit ian dan Pengem bangan Kesehat an Kem enterian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehat an Dasar 2013. Jakart a; Balit bangkes

Kemenkes RI., 184-188.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

perempuannya, dan t iga t et angga yang juga merupakan ibu rumah t angga.

Dengan sangat ramah kami dit erima di rum ah kayu t ersebut . Obrolan berlangsung dengan sangat sant ai saat kami memulai dengan t opik makanan pokok penyedia karbohidrat bagi orang M uyu. Faust ina Kut moh, 43 t ahun, ist ri Urbanus Warem dengan semangat bercerit era t ent ang proses cara mendapat kan sagu sambil t ak hent i menghisap rokok di t angan kirinya. Anak gadisnya, M arlina Warem, 29 t ahun, pun menghembuskan asap rokok di t angannya sambil sesekali menimpali pernyat aan mamanya.

Di sebelah mereka, t ak ket inggalan pula Agust ina Pahun,

40 t ahun dan Yosefit a Kakuna, 35 t ahun, ikut gayeng ngobrol menjelaskan soal t as jów óh yang dipergunakan unt uk membaw a gumpalan sagu, sambil t angannya t ak lepas memainkan bat angan rokok di mulut mereka. Sement ara seorang ibu rumah t angga yang sat u lagi memilih pergi meninggalkan kami, menghindari asap rokok karena bat uk yang sedang diderit anya.

M enghisap rokok sepert inya merupakan kebut uhan “ pokok” masyarakat Et nik M uyu. Dalam pengamat an penelit i hampir semua laki-laki Et nik M uyu menghisap produk olahan t embakau ini. Sedang unt uk para perem puannya pun t ak mau kalah, sebagian besar dari para perempuan M uyu adalah menghisap rokok.

Bagi masyarakat Et nik M uyu, rokok adalah lambang pergaulan dan at au persaudaraan. “ Rokok ini merupakan lambang persaudaraan pak. Saat orang M uyu bert emu orang M uyu lainnya, maka must i hisap rokok ini pak...,” t ukas Phillips Leonard Bonggo. Jarang sekali obrolan yang t anpa ada pemakaian t embakau di dalamnya. Set iap ada orang M uyu yang berkumpul, t idak memandang laki-laki at au perempuan, asap akan membumbung, mengepul, memenuhi ruangan. Tidak ada

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

bat asan di dalam rumah at au harus di luar rum ah, bahkan saat m omong (Bhs. Indonesia: menjaga) bayi pun bisa dilakukan sambil merokok.

Gambar 3.18 Seorang Laki-laki M uyu Sedang M om ong Bayinya Sam bil M erokok di Kam pung Kam ka Sum ber: Dokument asi Penelit i, Juni 2014

M endarah dagingnya pemakaian t embakau bagi masyarakat Et nik M uyu sudah mengakar sedari jaman dahulu. Hal ini dibukt ikan dengan selalu dimasukkannya unsur t embakau at au rokok sebagai unsur “ w ajib” di dalam t ukón (uang hart a) unt uk meminang w anit a M uyu.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

“ Rokok at au t em bakau it u selalu ada pak... t idak pernah ket inggalan. Selalu ada di dalam t ukón 180 . It u keluarga perem puan yang m emint a... berapa slove 181 at au kart on rokok begit u. Kalau dahulu m int anya t em bakau, kalau sekarang apa it u... Lam pion, Gudang Garam , at au it u Surya...” (Thadeus Kam bayong, 54 t ahun)

Sebelum mengenal rokok sepert i yang kit a kenal di masa kini sebagai produk pabrikan, masyarakat

Et nik M uyu mensyarat kan daun t embakau selalu ada sebagai bagian dari t ukón . Biasanya daun t embakau ini digulung dan disusun memanjang menyerupai pipa. Dari pihak keluarga perempuan akan menent ukan berapa baris daun t embakau yang akan dimint a sebagai t ukón bagi anak gadisnya.

Selain sebagai t ukón at au mahar, rokok at au t embakau juga biasa dijadikan syarat at au permint aan mama si gadis yang dipinang sebagai m ugót (uang susu). M ugót at au uang susu ini bersifat sama w ajibnya dengan t ukón, bedanya uang susu hanya diperunt ukkan bagi mama si gadis M uyu, siapapun t idak boleh t urut campur;

“ Iyaa... it u w ajib pak... dulu w akt u saya dipinang calon suam i saya, m am a m int a uang susu berupa rokok Lam pion lima slove, rokok Surya lim a slove, t em bakau w arning dua slove, dan uang lim a rat us ribu... it u uang susu pu m am a...” (Korina Bert ilak Am kam agan, 28 t ahun)

Bila orang lain dari pihak si gadis M uyu sama sekali t idak boleh mengut ak-at ik hak uang susu si mama, maka t ent u saja t embakau dan rokok t ersebut menjadi konsumsi si mama

180 M ahar unt uk “ m em beli” perem puan M uyu. 181 Ukuran packing rokok yang berisi 10 bungkus rokok.

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

sendirian. Orang lain di pihak si perempuan M uyu sama sekali t idak diperkenankan unt uk memint a bagian, meski suaminya sendiri. “ Uang susu it u pu mama pak. M ama bisa marah sama bapa kalau ganggu it u uang susu pak...,” t egas Korina. Pada posisi rokok sebagai m ugót (uang susu), yang mempunyai sifat w ajib, harus dipenuhi, dapat kah kit a menyimpulkan bahw a rokok t elah mengalami pergeseran dari pola kebut uhan sekunder menjadi kebut uhan primer? M eski rokok merupakan produk yang t idak

memiliki funct ional benefit yang jelas, 182 t et api pada Et nik M uyu rokok secara t egas bisa berubah menjadi suat u hal yang bersifat

harus at au w ajib dipenuhi ket ika berkait an dengan t ukón dan m ugót .

Hasil Riset Kesehat an Dasar t ahun 2013 menunjukkan bahw a persent ase laki-laki perokok adalah 56,2%, sedang w anit a

hanya pada kisaran 1,9%. 183 Hasil survei ini semakin menguat kan fakt a di banyak negara sepert i yang dilaporkan Jiloha 184 .Apabila

dalam banyak kesempat an Jiloha menempat kan perempuan dan anak-anak sebagai mayorit as korban dari para perokok, at au biasa disebut sebagai perokok pasif (passive sm okers at au involunt ary sm okers ), maka pada perempuan Et nik M uyu realit as

it u bisa berbalik 360 0 . Berdasarkan fakt a empirik di lapangan, mayorit as perempuan M uyu just ru berperan sebagai perokok

akt if, dan t ent u saja beban bagi anak-anak Et nik M uyu sebagai perokok pasif menjadi berganda dibandingkan dengan w ilayah

182 Diyan Erm aw an Effendi, dkk., 2014. “ Diskursus t ent ang Rokok” . dalam Rachm at Hargono dan Agung Dw i Laksono (Edit or). Pro-Kont ra Diskursus

Rokok dalam M edia Sosial YouTube . Yogyakart a; Kanisius, 172. 183 Badan Penelit ian dan Pengem bangan Kesehat an Kem enterian Kesehatan

Republik Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2013(Jakart a: Balit bangkes Kemenkes RI., 2013), 171. 184 R.C. Jiloha, 2008. Tobacco Use, Healt h and Behaviour. New Delhi; New Age

Int ernat ional Publishers, 178.

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

lain yang memandang merokok “ hanya” sebagai budaya maskulin.

Pemanfaat an t embakau dan rokok ini semakin masif bagi masyarakat Et nik M uyu karena t embakau at au rokok juga dijadikan simbol perdamaian bagi masyarakat Et nik M uyu. Sesudah adanya perselisihan, maka diadakan pert emuan perdamaian yang melibat kan rokok di dalamnya, sebagai sebuah simbol bahw a yang berselisih paham t elah dengan t angan t erbuka menerima perdamaian, menut up perselisihan yang sudah t erjadi.

“ ...kalau ada yang berselisih it u m au diselesaikan, m ereka duduk bersam a pak... rundingan untuk m em bahas penyelesaian pert ikaiannya. Bila sudah ada kesepakat an it u... baru m erokok bersam a... t anda bahw a kesepakat an t elah dicapai... perdam aian t elah t erjadi...” . (Phillips Leonard Bonggo, 64 t ahun)

Terlibat nya t embakau dan at au rokok di banyak segi kehidupan masyarakat Et nik M uyu sangat mengherankan. Karena dew asa ini di kaw asan w ilayah onderafdeling M uyu sama sekali t idak ada kebun at au t anaman t embakau. Semua t embakau at au produk olahannya merupakan barang kiriman dari Pulau Jaw a. M erek-merek yang disebut kan oleh informan set elah dilakukan pengecekan oleh penelit i di beberapa w arung sekit ar M indipt ana memang menunjukkan bahw a semua rokok yang dijual diproduksi di Pulau Jaw a, t idak ada sat upun produk olahan t embakau ini yang diproduksi di w ilayah Kabupat en Boven Digoel dan sekit arnya.

M enurut ket erangan Hendrikus Kamben, 42 t ahun, pada jaman dahulu masyarakat Et nik M uyu sebenarnya juga ikut menanam unt uk memenuhi kebut uhan sebagai syarat t ukón dalam proses peminangan gadis M uyu. Tapi karena pada saat ini sudah banyak produk olahan t embakau yang dijual, maka sudah

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

t idak ada lagi yang menanam t embakau. Hal ini karena seringkali permint aan dalam t ukón bukan lagi daun t embakau, t et api sudah bergeser pada produk olahannya, rokok. Segi keprakt isan seringkali dijadikan sebagai alasan pergeseran ini.