Aspek Fisiologis dan Psikologis Persalinan

5.6. Aspek Fisiologis dan Psikologis Persalinan

Persalinan adalah suat u proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang t elah cukup umur, yang dapat hidup ke dunia dan di luar rahim melalui jalan lahir at au dengan jalan

lain (bant uan) 223 . Proses persalinan ini secara nat ural dapat menyebabkan nyeri, yang merupakan bagian int egral dari sebuah

proses persalinan dan melahirkan. Nyeri persalinan ini merupakan kulminasi fakt or fisiologis dan psikologis perempuan yang sedang mengalaminya. Nyeri persalinan ini merupakan akumulasi secara fisiologis dan psikologi rasa nyeri yang sudah

dimulai pada saat kehamilan 224 . Karena it ulah secara alamiah perempuan yang sedang hamil dan at au bersalin membut uhkan

dukungan dan perhat ian yang lebih dari orang-orang di sekit arnya.

Perempuan Et nik M uyu, yang meski seringkali dikat akan perempuan yang kuat , dalam menghadapi persalinan seorang diri sangat rent an unt uk mengalami st res. Pengalaman perasaan menghadapi persalinan seorang diri sepert i dit ut urkan Pet ronela Apai cukup menggambarkan hal t ersebut .

St res sebagai kejadian yang bersifat psikologis pada perempuan M uyu akan dimanifest asikan oleh t ubuh secara fisiologis. Ket ika seseorang merasakan sesuat u dalam lingkungan yang dianggap st res, daerah t ert ent u dari ot aknya diakt ifkan. Akibat nya, jalur saraf dan pusat hormonal melepaskan zat yang

Lihat Syafrudin dan Hamidah, 2007. Kebidanan Komunit as. Jakart a; Penerbit Buku Kedokt eran EGC, 107; bandingkan dengan M anuaba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan . Jakart a; Penerbit Buku Kedokteran EGC, 157 224 M ander, Rosem ary, 1998. Nyeri Persalinan. Jakart a; Penerbit Buku

Kedokt eran EGC, 74

Etnik Muyu, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua

dapat mengubah fungsi sist em kekebalan t ubuh. Tujuan ut ama dari sist em kekebalan t ubuh adalah pert ahanan t erhadap mikroorganisme pat ogen, dengan t ujuan respon imun apapun menjadi net ralisasi dan eliminasi agen infeksius. Proses kekebalan melibat kan sejumlah perubahan fisiologis yang dapat dipandang sebagai pergeseran dalam keseimbangan t ubuh, at au

perubahan homeost asis 225 . Respon fisiologis t erhadap st ress juga mengubah

homeost asis dan sering mengganggu kemampuan sist em kekebalan t ubuh unt uk berfungsi dengan baik dalam upaya unt uk memulihkan homeost asis. St res dapat mengganggu homeost asis melalui t anggapan t erhadap berbagai rangsangan sepert i rasa

t akut , kecemasan, lat ihan int ens, at au sakit 226 . M eski menurut pengakuan t okoh-t okoh adat M uyu

pengasingan perempuan M uyu yang sedang bersalin it u merupakan salah sat u bagian dari aspek religius asli M uyu yang masih mereka t erapkan, t et api pada kenyat aannya hal t ersebut (pengasingan) dapat

yang m erugikan bagi perempuan M uyu. Hal inilah yang perlu disadari oleh para pet ugas kesehat an di lapangan unt uk lebih keras lagi mendorong persalinan dilakukan di fasilit as pelayanan kesehat an.

berdampak

Tidak semua efek agama at au spirit ual pada kesehat an bersifat posit if, dan penget ahuan t ent ang hal it u pent ing bagi t enaga kesehat an unt uk menyadari saat -saat ket ika sebuah keyakinan berdasarkan agama at au spirit ual dapat memperburuk masalah kesehat an at au konflik dengan peraw at an medis yang

225 Rabin, Bruce S., 2002. “ Underst anding How St ress Affect s t he Physical Body” . dalam Harold G. Koenig & Harvey Jay Cohen (edit or). The Link bet w een

Religion and Healt h: Psychoneuroimmunology and t he Fait h Factor . Oxford; Oxford Universit y Press, 43-68 226 Ibid .

Buku Seri Etnografi Kesehatan Tahun 2014

sesuai. Sepanjang sejarah, keyakinan t ert ent u t elah digunakan unt uk membenarkan kebencian, agresi, dan prasangka, sepert i perempuan M uyu yang sedang bersalin yang dianggap sebagai “ musuh” . Sebuah keyakinan dapat

menyebabkan orang menghakimi dan menyebabkan ket erasingan at au pengecualian dari mereka yang t idak bermain " dengan at uran" . Keyakinan spirit ual dapat menjadi begit u kaku dan t idak fleksibel sehingga

menjadi t erlalu membat asi, dan bahkan memusuhi 227 . Keyakinan masyarakat Et nik M uyu pada ìpt ém darah

persalinan yang sangat kuat hingga menyebabkan perempuan harus diasingkan jelas sangat merugikan bagi perempuan. Perempuan bersalin sebagai kelompok yang rent an secara kesehat an, menjadi lebih besar lagi risikonya saat diharuskan berhadapan dengan keyakinan Et nik M uyu. Prakt ek pengasingan perempuan bersalin ini berpot ensi negat if memperbesar risiko persalinan pada perempuan M uyu yang sedang bersalin.