Uji Normalitas Pengujian Prasyarat Analisis Data

Dari hasil perhitungan, diperoleh thitung sebesar 24.44 3 , dengan dk derajat kebebasan sebesar 68 35 + 35 – 2 tidak ada pada tabel sehingga menggunakan dk yang mendekati yaitu 70 maka diperoleh ttabel pada taraf signifikansi 0.05 sebesar 2.00. 4 Karena didapat perhitungan N-gain kelompok eksperimen Jigsaw dan TSTS thitung ttabel 4.44 2.00. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dengan teknik Two Stay Two Stray.

4. Hasil Lembar Observasi

Rekap data hasil observasi yang dilakukan oleh dua orang observer dengan melihat apakah setiap tahapan dari setiap metode dilakukan oleh peneliti benar dan sesuai atau tidak dengan tahapan masing –masing metode tersebut. Hasil dari observasi yang dilakukan pada teknik jigsaw yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembentukan kelompok, pembagian materi, diskusi kelompok, membagi informasi dan evaluasi. Pada tahap pembagian materi siswa terlihat antusias untuk berkumpul dengan kelompok ahli masing-masing. Penerapan teknik jigsaw ini dalam pembelajaran dilakukan sebanyak 3 pertemuan, pada pertemuan pertama penerapan teknik jigsaw berdasarkan pengamatan observasi suasana kelas terlihat kurang kondusif hal ini terlihat dari alokasi waktu yang belum sesuai rencana belajar, motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok yang masih kurang, baik dalam mengajukan pertanyaan, memberikan ide dan jawaban, menghargai teman, tanggung jawab terhadap tugas dan kerjasama antara anggota kelompok. Pada penerapan teknik jigsaw pertemuan kedua dan ketiga pelaksanaan pembelajaran dengan teknik jigsaw suasana kelas dalam keadaan lebih kondusif dari 3 lampiran 15, h. 164-165 4 ibid pertemuan sebelumnya, hal ini terlihat dari alokasi waktu yang telah sesuai dengan rencana pembelajaran, motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan, yaitu dengan semakin banyaknya siswa yang aktif dalam diskusi, baik mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, lebih menghargai teman dan telah terlihat kerjasama yang cukup baik antara siswa dalam kelompoknya. Pada tahapan diskusi kelompok ahli disini terlihat peran guru untuk membantu mereka, disini terjadi berbagi informasi. Pada tahap presentasi dan evaluasi terlihat kelompok ahli mana yang menyampaikan informasi secara benar serta terlihat kelompok terbaik sementara. Ketika eksperimen yang pertama siswa tidak terlalu antusias dengan teknik yang diberikan pada proses pembelajaran, setelah pertemuan selanjutnya baru terlihat antusias siswa. Begitu juga dengan hasil observasi yang dilakukan pada teknik TSTS yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu sharing dengan kelompok, berbagi informasi, kembali kekelompok asal, diskusi dengan kelompok asal. Pada awal penelitian, siswa yang menjadi sampel merasa kebingungan dengan adanya suatu teknik pembelajaran yang tidak biasa mereka dapatkan, namun dengan bimbingan guru, siswa mulai dapat memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan teknik ini. Penerapan teknik jigsaw ini dalam pembelajaran dilakukan sebanyak 3 pertemuan. Pada tahapan berbagi informasi misalnya, siswa terlihat antusias untuk menjalankan peran mereka masing-masing. Siswa yang bertugas menjadi tamu berperan seolah mereka bertamu kerumah orang secara sopan dan beradab. Siswa mengetuk pintu kemudian mengucapkan salam begitu juga sebaliknya, siswa yang berperan menjadi tuan rumah berperan seolah mereka tuan rumah sebenarnya. Pertukaran informasi terjadi pada tahap ini. Kemudian informasi yang didapatkan tersebut dibagikan kembali kekelompok masing-masing untuk didiskusikan. Kerjasama antar kelompok, rasa percaya diri dan bimbingan dari guru muncul.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

1 4 202

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII1 MTS Negeri Enok

0 1 9